***
Apakah kalian tau bahwa disalahkan terus menerus membuat kita lelah dengan hidup?
Dan aku adalah objek yang selalu disalahkan.Jika sudah begitu aku akan melakukan hal-hal bodoh yang bisa mengancam jiwaku sendiri.
Semua orang tau bahwa aku sedang ada dimasa terpuruk tapi mereka memilih diam. Ya sudah tidak apa-apa, toh aku juga bisa berdiri sendiri walaupun berat.
Sangat beruntung ada seseorang yang mau menolongku dari semua keterpurukan ini. Ia menggapai tanganku kemudian menarikku dari lubang kesedihan yang mendalam.
***
"Hei? Jangan bengong" ucap seseorang yang berada tepat di belakangku
"Engga bengong kok" jawabku
"Gausah bohong kali Feb, lagi mikirin apa sih?" tanya temanku, Putri.
Aku menghela nafas panjang, "Semalem bintang kontak aku lagi, Put."
Senyum diwajah Putri berangsur-angsur hilang.
"Kenapa lagi bocah itu? Dia ngapain kamu lagi Feb? Awas aja macem-macem sama kamu lagi, dasar cowok gatau diri."
"Dia, ngajak balikan." ucapku singkat
"JANGAN MAU FEB!" bentak Putri
"Ya engga lah Put, aku engga sebodoh itu" jawabku dengan mata yang sedikit berair
"Yah jangan nangis dong, sini aku pelukkk"
Putri memelukku dan menepuk-nepuk pundakku agar diriku tenang.
***
Mataku melirik arlojiku di tangan kananku, jarum jam sudah menunjukkan pukul 4 sore yang artinya kelas sudah selesai, aku bergegas ke parkiran dan menuju kendaraanku.
Tak butuh waktu lama aku telah sampai di rumah, kubuka pintu rumah dan tak ada tanda tanda kehidupan, aku sedikit berlari menuju lantai dua dan langsung masuk ke kamar.
(notification)
LINE!!!
Ezra: dmn feb?
Febi: dikamar nih, kenapa?
Ezra: aku kerumah km ya
Febi: yaa terserah
Ezra: mau makan ga?
Febi: martabak, coklat, susu, oreo
Ezra: yaudah, aku otw dulu
Febi: beneran dibeliin ga?
Ezra: gausah banyak tanya***
Ezra melaju dengan mobilnya, rumah Ezra dan Febi ini lumayan jauh, perlu menempuh 30 menit, tak lupa ia mampir ke supermarket dan tukang martabak untuk membelikan apa yang diinginkan sahabat kesayangannya.
(notification)
LINE!!!
Ezra: aku udh didepan
Tanpa basa basi Febi langsung lompat dari tempat tidurnya ke lantai bawah,
"Hai Zra" sapa Febi"Hm hai" jawabnya seadanya
Ezra sebenarnya adalah sosok yang sangat dingin, kadang terlihat menyebalkan namun Ezra selalu berhasil membuat Febi senang.
"Cuek amat?" kata Febi sambil menatap mata sendu Ezra
Ezra memutar bola matanya, "Biasanya aku ngga cuek emang?"
"Hehe iya sih, yaudah masuk ayo" Febi menarik tangan Ezra
"Feb, ini titipanmu" kata Ezra menyerahkan dua kantong penuh isi makanan
Febi diam, tepatnya bengong, kaget juga, "Kok banyak banget Zra? Kayaknya aku ngga minta sebanyak ini deh?"
Ezra tersenyum tipis dan menjawab, "Buat stok seminggu, biar kamu inget aku terus, hehe"
Ya seperti itulah Ezra, sosok dingin namun selalu bisa membuat hangat keadaan.
Ezra selalu mengerti keadaan Febi, disaat Febi sedih ia tidak pernah gagal membuat Febi tersenyum kembali.***
![](https://img.wattpad.com/cover/181247699-288-k585005.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Zra&Feb
Teen Fictionmenurut kalian, apakah bisa laki-laki dan perempuan akan bersahabat selamanya?