***
Aku duduk disebelah Ezra yang masih asyik bermain psp di ruang tengahku.
Seperti biasa, setiap sore dia kerumahku hanya untuk menumpang wifi dan bermain psp, tapi tak apalah, namanya juga sahahat hehe."Zra"
Tak ada sahutan, padahal ia tepat disampingku.
"Zraa?"
Masih tak menjawab panggilanku.
"EZRA GANTENG!!!"
"Berisik!" Jawabnya singkat
"Ah nyebelin banget!" Aku menggerutu tiada hentinya
Ezra meletakkan pspnya, dan menoleh kearahku, "Kenapa sayang?"
"Sialannnnnnnn" bentakku untuk menutupi bahwa saat ini juga aku sedang salah tingkah.
Ezra menghela nafas panjang.
"Lah kamu gimana sih Feb tadi manggil manggil sekarang malah marah"
"Gatau ah, males" jawabku singkat
"Feb coba liat aku" kata Ezra
"Ngapain? Males ah" kataku yang masih tetap bermain handphone
Ezra menarik handphone dari tanganku, kemudian berkata lagi,
"Liat aku, Feb""APA LAGI SIH-"
Ezra menarik leherku dan mengecup singkat bibirku, waktu seperti membeku, aku seperti berada di kutub selatan, membeku dan tak bisa bergerak.
"Jangan marah lagi" ucapnya singkat
Dia seperti kembang api, mampu mengejutkanku setiap saat.
Kita tidak seperti sahabat yang normal, kita lebih terlihat sebagai sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta.
Aku selalu bertanya-tanya apakah ia menyimpan perasaan kepadaku? aku juga tidak yakin bahwa dia menyukaiku, tapi dengan kejadian ini, aku mulai merasakan ada sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dari perasaannya.
"Feb?"
"Feb?"
"FEBI ANAKNYA PAK HARIS!"
Aku melotot, tak sadar bahwa Ezra memanggilku.
"KURANG AJAR KAMU ZRA PAKE NAMA BAPAK AKU!!" bentakku
"Salah siapa mendadak jadi tuli gitu? lagi bayangin apa? tadi ya? hehe" jawabnya santai
Aku memukul bibirnya, dan ia malah berkata, "Lah jangan dipukul lah Feb"
"Terus? Apa?" kataku sambil menatapnya tajam
"Cium aja, jangan dipukul" jawabnya sambil tersenyum
Pipiku menjadi merah kembali, aku membentaknya, "SANA PULANG AJAA!!!!!"
"Oh gitu? Aku diusir?"
"Bukan gitu ihhh"
Ezra mendekatkan wajahnya ke wajahku lagi, "Aku tau kamu lagi sedih Feb, makannya aku kesini, mau nemenin kamu"
Sudah kuduga ia mengetahuinya, mungkin Ezra anaknya dukun atau semacamnya mungkin ya? dia selalu tau apa yang sedang kurasakan.
***
Kalian masih percaya bahwa persahabatan antara lelaki dan perempuan murni tanpa ada rasa saling menyukai?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Zra&Feb
Teen Fictionmenurut kalian, apakah bisa laki-laki dan perempuan akan bersahabat selamanya?