s e v e n

64 18 10
                                    

Diatas foto Nathan hihi
👆👆👆
.
.
.

Happy reading

***

Kembali terdiam dikala orang-orang mencaci seolah benci.

Padahal aku sendiri tidak tahu apa salahku selama ini.

Mereka seolah-olah menghindari, bagai aku ini hanyalah pantas untuk dicaci dan di maki.

Aku lelah dengan kehidupan ini, yang seakan-akan membuatku semakin membenci diriku sendiri.

Tuhan apa aku tidak pantas untuk merasa bahagia? Barang sekali saja?

Aku rindu kasih sayang yang aku dapatkan dari orang lain, terlebih kasih sayang mama papaku sendiri ~Andrea

***

Andrea telah kembali bersekolah, ia kini sedang berjalan di koridor sendirian, karena memang saat ini bel yang menandakan waktunya jam istirahat pun telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Ia memutuskan untuk pergi ke kantin karena tadi pagi ia tak sempat untuk sarapan, dan kini ia bertekad untuk pergi ke kantin karena perutnya benar-benar terasa sangat sakit menahan lapar.

Saat sudah mendapatkan makanan yang ia inginkan. Ia pun segera duduk di pojokan, Sendirian. Lalu mulai menikmati makanannya dengan tenang.

"Hadeuh punya nyali juga ya lo bisa ke kantin!" Ucap lantang seseorang dari arah belakang.

Andrea tahu yang berucap tadi itu siapa, jadi lebih baik ia diamkan saja, toh tujuannya ke kantin kan hanya untuk makan.

Brakkk!!!

"HEH!!! BISU YA LO?"

Andrea tetap sabar, memasang muka datar lalu berdiri menghadap wanita yang membentak dirinya. "Kantin kan umum. Gue berhak lah buat kesini, gue kan murid disini juga." Jawabnya berani.

Syakira tersenyum sinis. "Gede juga ya nyali lo bentak gue."

"Gue ga bentak lo. Dari tadi gue biasa aja tuh, lo nya aja yang sewot sama gue." Balas Andrea sembari menatap manik Syakira tajam.

"Wah Sya udah berani tuh bocah sama lo."

"Iya tuh Sya sikat aja lah."
Ucap beberapa teman Syakira berusaha untuk memprofokasi Syakira.

Plaak...

Syakira tersenyum melihat ujung bibir Andrea yang mengeluarkan darah. "Itu balasannya kalo lo berani lawan gue."

Plaak...

Syakira kembali menampar pipi kiri Andrea setelah tadi ia menampar pipi kanan Andrea. "Dan itu buat lo yang udah berani-berani nya deketin Nathan."

Ketiga teman Syakira maju lalu dengan tanpa dosanya mengucurkan minuman dingin yang tadi sempat di pegang oleh Dita, Anya dengan tong sampah dan menumpahkannya ke atas kepala Andrea, setelah mereka puas mereka berempat ( Syakira, Dita, Anya serta Ara ) menyenggol bahu Andrea hingga kakinya yang bertumpu di lantai sedikit goyah untuk menahan keseimbangan tubuhnya.

Orang-orang yang berada di kantin hanya memandang jijik tanpa ada rasa kasihan sama sekali.

"So cantik sih dia jadi cewek, gatel banget mau-maunya nempel sana sini, murah banget derajat dia jadi cewek." Bisik seseorang dengan tatapan sinis mematikan.

"Ya wajar sih dia kan emang anak dalam tanda kutip, jadi pantes aja kelakuan dia udah kaya jalang di
club-club besar." Ucap salah seorang menimpali.

Andrea sudah tak kuat mendengar makian itu terus-menerus menimpa dirinya, ia pun keluar dari kantin.Namun naas saat sampai di pintu kantin ia tersungkur lalu terjatuh kelantai, itu dikarenakan ada seseorang yang meningkas kakinya dengan sengaja.

Orang tersebut menundukan badan hanya sekedar melihat wajah Andrea yang kini menunduk menahan tangis. "Udah dipake berapa kali lo sama Nathan juga Sean, Bitch?" Tanya nya dengan tatapan seolah-olah merendahkan derajat Andrea sebagai perempuan.

Andrea tak menjawab, ia pun berlari ke arah kamar mandi. Masuk ke salah satu bilik lalu menangis dalam diam, hanya itu yang bisa ia lakukan.

Andrea memutuskan untuk pulang, dan setelah diperbolehkan ia menunggu angkutan umum di halte bus yang berada di depan.

"Lo mau pulang ya?" Tanya seseorang.

Andrea menoleh ke arah samping, ia terkejut mendapati seseorang yang sudah terduduk di sampingnya. Dan ternyata itu adalah Nathan.

"Iya Nath."

"Hmm... Mau gue anter?"

Andrea mengerutkan alisnya.

"Mau gak? Kalo ngga, gue balik lagi nih ke kelas."

"Engg-"

Nathan langsung menatap Andrea, lalu ia beranjak dari tempat duduknya. "Yaudah gue anter pulang lo aja deh, tunggu disini! Gue ngambil motor gue dulu."

"Laah ngapain nanya kalo dirinya sendiri yang mutusin:(" Gumam Andrea dalam hati.

Nathan dan motornya sudah berada tepat di hadapan Andrea.

"Naik!!" Ajak Nathan, Andrea menurut dan menaiki motor Nathan.

***

Sesampainya di apartemen, Andrea memutuskan membersihkan tubuhnya yang kotor karena tumpahan minuman Dita serta teman-teman Syakira yang lainnya.

Andrea membaringkan tubuhnya dikasur empuk yang sangat nyaman untuknya. Hari ini sangat melelahkan bagi Andrea, karena hari demi hari orang-orang yang ada di sekolah semakin menatap benci padanya. Padahal Andrea tak tahu apa yang menyebabkan mereka sebenci itu terhadapnya. Ntahlah biar waktu saja yang menjawab semuanya.

***

Kini Nathan tengah berdiam diri di balkon kamarnya.

"Kenapa gue jadi kepikiran si Andrea mulu si! Aduh Nath lupainn Andrea Nathh..." Ucapnya pada dirinya sendiri.

"Kenapa ya ko gue jadi curiga sama si Sean, tadi dia ngapain juga lagi ke rumah lama si Andrea, bukannya dia udah tau ya kalo si Andrea udah pindah ke apartemen." Lagi, ia berbicara pada dirinya sendiri.

"Aduh bodoamat lah lagi-" Ucapan Nathan terpotong kala ia mendengar suara Mama nya Nathan dari arah belakang.

"Eh Nathan belum tidur, kirain mama kamu udah tidur. Udah malem lho Nath, cepet tidur nanti pagi kesiangan lagi."

"Eh Mama," Kekeh Nathan

"Masuk kamar Nathan ko ga ketok
pintu dulu." Lanjutnya sembari menghampiri Mama Nathan.

"Ah kamu ini, orang dari tadi mama ketuk beberapa kali kamu ga
nyaut-nyaut yaudah Mama masuk aja, liat kamu ternyata belom tidur, malah ngomong sendirian di sini."

Nathan terkekeh malu karena mama nya mengetahui Nathan sejak tadi berbicara pada dirinya sendiri.

"Hayo kamu udah punya pacar ya!" Goda mama Nathan yang membuat Nathan menggeleng cepat.

"Ee-ehh enggak ko Ma, itu mah tadi Nathan lagi murojaah aja hafalan yang buat besok di ulanganin biar cepet hafal."

Mama Nathan tersenyum menggoda. "Halah kamu bisa aja, dari kapan sih kamu kalo mau ulangan ngapalin."

"Ahhh Mama udah ah Nathan mau tidurr."

"Yaudah mama keluar, kamu tidur ya. Udah malem lho ini."

"Iyaaa Mamaaaa Nathan juga mau tidur." Jawab Nathan lalu mulai menutup pintu kamarnya.

"Untung aja ga ketauan nyebut nama si Andrea." Ucap Nathan dalam hati, lalu ia pun menjatuhkan tubuh nya ke kasur empuk miliknya lalu tertidur dan mulai menyelami mimpi indahnya.

TBC...
See you
Love you.

AndrenathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang