Sebuah fiksi hanya akan mengingatkan kita bahwa semuanya hanyalah angan yg mengingatkan kita tentang sebuah kehidupan yg takkan seindah khayalan. (raMkh4ik)
Gaakan nulis sinopsis,
Bacaaja deh wkwkwkwk...^^
Bagian awal-awal emang sengaja di bikin pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nathan gemesh banget sih 😭😝😍😍👆👆👆
Happy reading
Krekk
Baju Andrea di robek paksa oleh Sean, Sean mendekatkan dirinya lalu mulai mencium bibir Andrea kasar, membuat Andrea kesakitan. Andrea berontak, badannya ia gerakan kekiri dan kanan hanya berharap tubuh nya bisa terlepas dari cengkraman Sean.
"DIEM!!!" Teriak Sean, Andrea gelagapan ia sangat ketakutan sekarang, ia memutar balik otak dan pikirannya berpikir cara apa yang harus ia lakukan.
Sean tetap belum melepaskan Andrea dari kukungannya, Sean semakin agresif, nafsu Sean pun mulai menggebu-gebu. Kini Sean mulai meraba dan menjelajah bagian tubuh Andrea pada bagian sensitifnya. Andrea menangis kencang dan dengan cepat ia menendang junior milik Sean. Sean pun mengaduh kesakitan.
"ARGHHH SAKIT BODOH." Sean berteriak lalu terjatuh ke bawah lantai, Andrea menyempatkan waktu tersebut untuk keluar kamar, berlari sekencang yang ia bisa sembari sesekali menghapus air mata yang menggenang di kedua pipi. Setelah berhasil ia keluar dari apartement tersebut ada motor yang melintas di sebelah kirinya.
"Andrea lo kenapa?!" Tanya orang tersebut khawatir.
Andrea menoleh ke arah samping, Andrea diam tak menjawab, ia hanya menangis dalam diam, karena hanya air matanya saja yang terus menerus keluar.
Nathan pun menyampirkan motor nya ke pinggir jalan lalu menghampiri Andrea yang keadaannya kini sangat mengenaskan, dengan robekan baju yang cukup lebar.
Andrea memegangi baju nya yang di robek oleh Sean, dia hanya bisa mundur ketika melihat Nathan mendekatinya.
"Andrea jawab gue, siapa yang berani kaya gini sama lo?!"
"Hiks Nathan tolongin gue, gue takut." Jawab Andrea sembari menitikan air matanya.
Nathan maju kedepan, lalu menangkup kedua pipi Andrea. "Hey tenang, ada gue disini. Lo gaakan kenapa-kenapa sekarang, ok!" Ucapnya sembari merengkuh tubuh kurus Andrea, dan menariknya ke dalam pelukan hangat Nathan.
Andrea menangis hebat dalam pelukan Nathan, Nathan pun tak tega melihat Andrea tersakiti seperti ini.
"Kita pulang ya ke apart lo?" Tawar Nathan yang langsung di tolak oleh Andrea.