Dingin, menusuk relung yang terdalam,
Kini kehangatan itu hadir kembali,
Entah mengapa?
Separuh jiwaku telah pulih lagi."Alva!!!!" Teriak Elvin murka. Bagaimana tidak Alva terus memetik bunga-bunga mawar disana.
"Tenanglah sayang, gue cuma metik satu dan dua,, wah dan tiga!!" Kata Alva dengan terus memetik bunga mawar yang ke 5.
"Buset,, nih anak lahir dari batu apa dari turunan monyet!" Oceh Elvin.
"Hey sayang,, kuping gue masih sangat baik untuk mendengar mulut manismu memuji gue!!" Ucap Alva percaya diri.
Dasar gila. Padahal Elvin sedari tadi mengeluarkan kata-kata yang menusuk.
"Alva,,Lo tau nggak tindakan Lo itu udah ngerusak tanaman!! Kalo ada tukang kebun nya entar kena marah baru tau rasa Lo,,!" Ucap Elvin dibuat sepelan dan sehalus mungkin.
"Elvin sayang,, siapa yang berani memarahi pemilik taman,,?" Elvin mengerutkan keningnya. Alva tertawa lalu berjalan kearah Elvin, setalah dirasa cukup banyak Alva memetik mawar-mawar yang cantik.
Alva mengacak-acak rambut Elvin sehingga tampak berantakan.
"Maksud Lo,? Lo yang punya taman ini?" Tanya Elvin memicingkan matanya.
"Oh tentu,, selain itu gedung disana juga milik gue ditambah beberapa apartemen yang bertengger mewah juga milik gue,!" Ucap Alva sombong. Elvin berdecih.
"Dasar tukang pamer,,!"
"Gue juga kaya kalee, tapi nggak pamer kaya Lo dasar kutu air,!" Batin Elvin.
"Nih buat Lo,!" Alva memberikan 6 tangkai mawar yang masing-masing memiliki warna berbeda.
"Buat gue,?"
"Iya dong, masa buat nenek-nenek disana?"
"Ya kalo perlu, gue kasih sama nenek-nenek tuh,!" Elvin menunjuk dengan dagunya dimana ada seorang nenek bersama kakek tua. Mungkin pasangan yang beruntung bisa bersama sampai dihari tua mereka.
"Buat Lo nih terima,!" Alva kembali menyodorkan bunga tersebut.
"Nggak ah, kan ada durinya bodoh,!" Elvin melihat bunga cantik itu ditangan Alva.
"Hahaha, tenanglah sweetie,, baiklah akan gue bawa bunga-bunga ini,,!" Elvin berdecih, manusia satu ini benar-benar memuakkan.
"Lo suka bunga mawar?" Tanya Alva, membuka bahan bicara lagi setelah Elvin terdiam dengan muka masamnya.
"Suka tapi nggak terlalu,!"
"Tapi gue sangat menyukainya, bahkan sangat-sangat menyusui," melihat Alva yang sudah duduk di bangku taman, Elvin juga ikut mendudukkan bokongnya.
"Kenapa?" Tanya Elvin yang sedikit penasaran. Tidak banyak lelaki menyukai bunga, apalagi mawar.
" Mawar,,! Bunga yang sangat indah dan harum bukan? Namun memiliki duri yang sangat tajam sebagai bentuk perlindungan dirinya. Sehingga yang ingin memetiknya harus sangat berhati-hati tentunya, Lo tau nggak?" Elvin menggeleng, Alva tersenyum sembari menunduk melihat bunga mawar yang berada digenggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alva Is Mine (18+)
Teen Fiction*HIATUS, Sorry Buat Para Reader Tercinta* Slow Update :v 18+ artian banyak kata" kasarnya mwhehehe.... Gimana kalo kalian udah nggak punya keluarga yang utuh? Kalian akan berubah jadi anak baik atau sebaliknya?