"Ella" panggil bibi Amor yang berada di ujung lorong rumah sakit sana kepada Trella yang kelihatannya sedang kebingungan mencari ruang rawat adiknya, setelah mendengar panggilan itu Trella pun menghampiri bibi Amor yang sedang berdiri di ujung lorong sana.
"Akhirnya kau datang juga Ella" ujar bibi Amor.
"Ah iya bibi, bagaimana Galla apa ia baik-baik saja?" Tanya Trella.
"Iya dia baik-baik saja ya hanya pergelangan tangannya mengalami dislokasi, tapi itu tidak serius ia masih baik-baik saja" jawab bibi Amor.
"Oh syukurlah" ucap Trella yang akhirnya bisa bernafas lega mendengar kabar dari adiknya.
"Tunggu Ella, mengapa lengan bawahmu di perban?" Tanya bibi Amor yang kebetulan melihat perban melilit di lengan bawah Trella.
"Em i-ini karena ta-tadi dijalan aku tidak sengaja terserempet oleh motor yang lewat karena aku terlalu terburu-buru sampai aku berlari untuk ke rumah sakit menemui Galla jadinya ya seperti ini bibi" sahut Trella yang untungnya bisa memberi jawaban yang logis kepada bibinya.
"Oh astaga lain kali kau harus hati-hati Ella, apa ini sakit?" Ujar bibi Amor.
"Tidak apa bibi aku baik-baik saja" jawab Trella.
"Syukurlah kalau begitu, kau ini memang ceroboh lain kali kau harus berhati-hati" ucap bibi Amor.
"Baiklah bibi. Kalau begitu aku akan masuk dulu untuk menemui Galla Bibi" ucap Trella.
"Yah kau masuk sajalah Ella" ujar bibi Amor. Lalu setelahnya Trella memasuki ruangan yang ada di samping bibi Amor berdiri, disana terlihat Galla sedang disuapi oleh salah satu perawat di rumah sakit itu.
"Mengapa kakakku belum kesini juga sus?" Tanya Galla kepada perawat itu.
"Bersabarlah Galla mungkin kakakmu sedang dijalan. Makanlah dulu" jawab perawat itu lalu mulai mengasongkan sendok yang berisi bubur kepada Galla.
"Tidak aku tidak ingin memakan itu, itu tidak enak sama sekali sus" ujar Galla sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.
"Kau harus makan Galla supaya kau cepat sembuh" bujuk perawat itu masih mengasongkan sendoknya.
"Tidak aku tidak mau memakannya" ucap Galla masih enggan membuka mulutnya.
"Kau harus makan yaaa"
"Tidak mau"
"Kau harus makan Galla" ujar Trella yang sedari tadi memperhatikan interaksi antara adiknya dengan perawat itu.
"Ella"
"Apa dia tidak mau makan sus?" Tanya Trella kepada perawat itu.
"Iya sepertinya Galla tidak mau makan" jawab perawat itu.
"Baiklah biar aku saja yang menyuapinya" ucap Trella lalu mengambil alih mangkuk bubur yang di pegang perawat itu.
"Terimakasih sus" ucap trella, lalu perawat itupun pergi meninggalkan ruangan mereka.
"Sekarang kau harus makan ya" ucap Trella lalu menyendok kan bubur kearah Galla.
"Tidak Ella aku tidak mau" ujar Galla masih enggan untuk memakan bubur itu.
"Mengapa kau tidak mau memakannya?" Tanya Trella.
"Karena itu tak enak, bubur itu tidak enak" jawab Galla.
"Aku ingin memakan masakanmu saja daripada bubur itu" lanjutnya lagi.
"Kau belum cukup sehat untuk memakan masakanku, maka dari itu kau harus makan bubur ini supaya kau cepat sembuh lalu setelahnya kau bisa memakan masakanku lagi" ucap Trella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sangre | Psico Zwei
Romance"Aku memang gila, tapi ingatlah kau milikku hanya milikku" ucap Zwei sambil berteriak. "Dan tidak ada yang boleh menyentuhmu siapapun lelaki itu kecuali aku, jika tidak DIA AKAN MATI" lanjutnya lagi dengan penuh penekanan di akhir kalimat. ***** Ayo...