Waktu yang dijanjikan pun tiba, dan sekarang saatnya Trella untuk menjalankan misi yaitu mencari seseorang untuk dijadikan kesenangan Zwei. Dan seperti ucapannya Zwei pun menjemput Trella tepat di depan rumahnya.
"Apa yang kau tunggu cepat masuk" ujar Zwei yang melihat Trella yang terdiam ragu.
"Eh i-iya" ucap Trella lalu memasuki mobil Zwei.
Selama perjalan hanya keheningan yang melanda mereka. Zwei yang sedang serius menyetir untuk membawa Trella kepada sang targetnya, serta Trella yang sekarang hanya terdiam ragu dan takut-takut apakah ia harus melakukan ini.
"Apa kau takut?" Tanya Zwei yang akhirnya bersuara setelah sekian lama hening.
"Ah em bu-bukan begitu ta-tapi-"
"Kau tak perlu takut, yang perlu kau lakukan hanyalah menggiring bonekaku nanti ke tempat yang sepi" sahut Zwei.
"Kau lihat gang kecil itu?" Ujar Zwei sembari menunjuk sebuah gang kecil dekat dengan sebuah taman saat mereka tiba di taman yang sepi.
"Ya"
"Bawa santapanku nanti kesana" ujar Zwei. "Sekarang turunlah, tolong pancing santapanku dengan benar ya" lanjutnya lagi diiringi seringai yang mengerikan hingga membuat Trella bergidik ngeri.
"Baik" ucap Trella lalu keluar dari mobil yang di bawa oleh Zwei untuk menemukan santapan yang pas untuk Zwei.
Trella masih terlihat linglung disana ia masih memilih milih seseorang yang akan dijadikannya santapan Zwei. Hingga terlihatlah satu orang yang sepertinya sedang mabuk dan terlihat sendirian di bawah pohon rindang, Trella pun menghampiri pria itu untuk mengajak nya bersamanya.
"Hai nona apa yang bisa ku bantu?" Tanya pria itu saat melihat Trella menghampirinya dan mendekat ke arah Trella untuk menyentuhnya.
"Apa kau ingin bersenang-senang denganku nona" ujar pria itu sambil mencoba menyentuh Trella yang secara spontan menepisnya .
"Bagaimana kalau kita bersenang-senang disana saja tuan ku-ku yakin kau pasti suka" ujar Trella.
"Baik-baik aku akan menuruti mu" ucap pria itu mengikuti Trella sambil merangkulnya tanpa bisa Trella tepis.
Trella membawa pria itu menuju gang sempit yang Zwei tuju tadi untuk menjadikan pria tadi santapan makan malam Zwei. Sesekali ia merasa risi kala pria itu terus mendekatinya hingga sekarang pun masih merangkulnya. Disana sudah terlihat Zwei yang mungkin sedari tadi menunggunya dan seperti biasa ia pun menatap dengan tatapan tajamnya tetapi kali ini tatapannya lebih menakutkan dari sebelumnya kala ia melihat pria itu merangkul bahu Trella."Kau lama sekali hanya untuk memancingnya kesini" ujar Zwei dengan tatapan yang sangat mengerikan.
"Siapa dia? Bukankah kita akan bersenang-senang mengapa ada pria lain?" Tanya pria itu masih dengan keadaan yang mabuk menatap ke arah Zwei bingung.
"Kau tidak akan bersenang-senang dengan gadisku sialan, tetapi kau akan bersenang-senang denganku" sahut Zwei dengan penuh penekanan.
"Jauhkan tanganmu dari gadisku" lanjut Zwei lagi.
"Hhaha mengapa aku harus melepasnya memang siapa dirimu yang dengan seenaknya mengatur atur ku" ucap pria itu sambil menguatkan rangkulannya pada pundak Trella yang malah semakin menyulut emosi Zwei.
"Sepertinya kau lebih suka dengan cara yang kasar yaa" ujar Zwei sambil memberi seringainya yang menakutkan bahkan atmosfer didalamnya seperti terasa menyesakkan bagi dua orang yang melihatnya.
Tanpa aba-aba pun Zwei mulai melangkahkan kakinya dan meninju pria itu lalu mendorongnya dan memojokkannya ke dinding, membuat Trella terkejut setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sangre | Psico Zwei
Romance"Aku memang gila, tapi ingatlah kau milikku hanya milikku" ucap Zwei sambil berteriak. "Dan tidak ada yang boleh menyentuhmu siapapun lelaki itu kecuali aku, jika tidak DIA AKAN MATI" lanjutnya lagi dengan penuh penekanan di akhir kalimat. ***** Ayo...