{1/10}

10.2K 809 37
                                    

Saat pertama kali aku benrtemu dengannya....

Aku sejang berjalan-jalan di taman kota. Yah, hanya menghabiskan hari mingguku. Bosan rasanya kalau hanya berada di rumah.

Sendirian? Iya, aku sendiri kemari. Tadi sempat sih ngajak Kenma, tapi dia terlalu malas dan lebih memilih memainkan gamenya.

Pacar? Ah, aku baru putus 2 minggu yang lalu. Jika kau ingin bertanya 'kenapa' maka jawabanya karena dia memiliki sifat yang sangat buruk. Padahal dia terlihat seperti gadis polos saat dihadapanku.

Aku berkeliling taman, dan kakiku membawaku ketempat berlatih skateboard. Irisku menyapu kesegala arah, kemudian terpaku pada seorang pria kecil yang sedang terduduk dan menangis dengan ibunya yang berada di depannya.

Bruk

Sedetik setelahnya irisku beralih kearah suara jatuh. Terlihat seorang gadis terjatuh dari skateboardnya. Kepala gadis itu terluka, sangat jelas karena aku dapat melihat darah keluar dari dahi sang gadis.

Aku melangkahkan kaki menuju kearah sang gadis. Tapi langkahku terhenti ketika gadis itu bangun dan melangkah.

Irisku terus memperhatikan gerak gadis itu. Tak terasa lengkung kecil menghiasi bibirku. Gadis itu menuju kearah anak kecil yang menangis tadi.

"Hei, apa itu sakit?" Tanyanya pada anak kecil itu sampil menunjuk pada lutut anak itu yang tampaknya tergores. Anak itu hanya menatap gadis dihadapannya kemudian mengangguk.

"Kepala kakak mengeluarkan darah yang banyak. Apa itu juga sakit?" Tanya balik anak kecil itu. Gadis itu tampak terkejut dan memegang kepalanya. Dan benar dia berdarah cukup banyak.

"Ah, ini sangat sakit. Tapi kihat aku tak menangis, itu tandanya aku kuat. Jadi rasa sakit ini tidak seberapa." Katanya. Lagi-lagi aku menyungging senyum marena perkataannya.

"Ah, coba lihat aku memiliki sesuatu." Lanjut sang gadis sambil mengeluarkan sebuah plester luka dengan motif kucing. Kemudian dia menempelkannya pada luka anak itu.

"Sekarang sudah tidak sakit lagi kan?" Tanyanya. Anak itu tersenyum dan mengangguk. Setelahnya ibunya mengucapkan terimakasih dan mengajak anaknya pergi.

"Terimakasih kakak cantik." Teriak si anak. Tampaknya gadis itu hanya tersenyum dan menyungging senyum. Kakiku berjalan sesuai dengan keinginannya sendiri.

"Hai," sapaku mrmbuat si gadis menoleh. "Apa itu tidak sakit?" Tanyaku. Gadis itu menggeleng dan mengatakan bahwa sudah sering terjadi. Entah ada apa aku menarik tangannya dan mendudukkannya di bangku taman. Dia tampak terkejuta dengan kelakuanku.

"Kau seharusnya berhati-hati." Kataku sambil membersihkan luka di dahinya. Beruntung aku selalu membawa peralatan p3k di tasku. Gadis itu hanya menatapku dan tersenyum.

"Terima kasih." Ucapnya padaku. "Jika kita bertemu lagiaku akan meneraktirmu." Ucap gadis itu kemudian berlalu pergi.

....

Itu hanya pertemuan singkat yang cukup aneh.

my wife 💝 Kuroo TetsurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang