{10/10}

5.4K 522 73
                                    

Seharusnya aku bersamanya...

.

.

.

Kuroo menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Beberapa saat lalu dia mendapat telfon dari ibunya jika istrinya sedang melahirkan buah hati pertama mereka.

Sesampainya di rumah sakit Kuroo segera menuju ruang bersalin.

"Masuklah Tetsurou, (Name) membutuhkanmu di dalam."

Memdengar kalimat ibunya Kuroo segera masuk dan irisnya mendapati istrinya tengah berjuang antara hidup dan mati.

"Tetsu." Ucap (Name) bergetar.

"Kau bisa sayang, aku disini."

Tangan (Name) mencengkeram tangan Kuroo dengan kuat.

Perlahan genggamannya melemah seiring digantikan dengan tangisan seorang bayi.

Kuroo tersenyum, dia bahagia. Sementara istrinya sekarang sedang dalam keadaan tak sadarkan diri. Energinya terkiras habis.

Butuh beberapa waktu sampai kesadaran (Name) terkumpul kembali.

Iris sang ibu menyapu kesegala arah, sampai menemukan seorang laki-laki dengan pemuda kecil di gendongannya.

(Name) tersenyum.

Kuroo mengerti, istrinya ingin segera bertemu dengan putra mereka, begitupun sebaliknya.

"Siapa namanya?" Tanya Kuroo.

(Name) tertawa.

"Papanya yang akan memberi nama."  Ucapnya menatap pria kecil di pelukannya.

"Ah, siapa papanya?" Tanya Kuroo, menggoda istrinya.

"Tunggu, aku papanya?" Laniutnya. Dibalas kekehan dari sang istri.

.

.

.

.

Dan ya, aku berada disana. Saat penyempurna keluarga kecilku hadir.

my wife 💝 Kuroo TetsurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang