{3/10}

5.3K 601 19
                                    

Aku mengatakannya dengan...

.
.
.

Aku menghela napas berkali-kali. Irisku memperhatikan gadis di hadapanku yang tengan mengerjakan tugasnya. Cukup lama kami berada di perpustakaan. Dan hanya berisi keheningan.

Bosan. Hanya itu yang terucap saat aku menatap lembaran di atas meja ini. "Tetsu, apa kau bosan?" Tampaknya gadis ini menyadari itu. Aku hanya mengangguk.

Sedetik setelahnya (Name) menutup bukunya dan juga bukuku. Aku tampak terkejut dengan apa yang gadis ini lakukan.

"Bagaimana kalo ke taman? Tugasnya di selesaikan disana." Tawarnya, dan ya aku menyetujuinya.

Tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan tugas-tugas itu. Tapi sepertinya gadis ini belom selesai. Irisku terus memandangi wajah serusnya. Cantik.

"Nee, berhentilah memperhatikanku seperti itu. Kau terlihat seperti pedofil." Tegasnya masih terfokus pada tugasnya. Aku terkekeh pelan.

"(Name), aku menyukaimu. Mau apa kamu mau menjadi pacarku?" Ucapku masih dengan posisi yang sama. (Name) tampak terkejut dengan perkataanku, irisnya melebar dan menatapku penuh tanda tanya.

"Itu lelucon yang sangat tidak lucu." Ucapnya.

"Apa aku tampak bercanda nona?" Sedikit senyum ku tunjukkan untuk meyakinkan perkataanku. Irisnya semakin melebar, semburan merah muncul diwajahnya membuatnya terlihat lebih manis.

"Aku tidak akan menerimanya jika cara menembakmu seperti itu. Dasar pangeran tidak romantis." Aku semakin melebarkan senyumku. Kemudian membawanya ke dalam dekapanku.

"Baiklah, mulai sekarang kau milikku." Ucapku sambil membelai rambutnya.

.
.
.

.....cara yang cukup baik.





A/n : mulai chap depan sudut pandang author ya
Bukan kuroo lagi.

my wife 💝 Kuroo TetsurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang