One Day

1.4K 69 28
                                    

"Baiklah anak-anak, berikan undangan ini pada orang tua kalian. Besok adalah hari kunjungan orang tua wali murid, usahakan salah satu orang tua kalian datang ya."

"Hai' sensei!"

Teng~ Teng~ Teng~ Teng~

"Ah, bel pulang telah berbunyi. Hati-hati dijalan ya! Sampai bertemu kembali besok!"

"Hai' sensei!"

Ocehan-ocehan khas anak-anak mulai terdengar, mereka membicarakan tentang hari besok dengan semangatnya.

Dyemon, sosok manis kesukaan semua orang yang memiliki surai raven dan bermanik coklat keunguan ini terdiam dibangkunya dengan melihat ponselnya.

Tanpa memperdulikan kasak-kusuk teman-teman sekelasnya. Dirinya menghela nafas setelah membaca email yang baru diterimanya itu.

"Papa~!"

Seruan yang begitu ceria membuat atensi semua yang berada dikelas menoleh keasal suara.

Seiryu, sosok manis bersurai biru gelap dengan manik abu kehitaman ini memeluk leher Dyemon dari samping.

"Berapa kali kubilang jangan memanggilku Papa, dan lepaskan aku!"

Ujar Dyemon kesal dan tangan mungilnya melepaskan pelukan Seiryu dilehernya. Seiryu yang telah melepaskan pelukannya menekuk wajah manisnya.

"Tidak mau, Papa ya Papa!"

"Kami tidak ingin memanggil Papa dengan nama lain."

Seiryu menoleh kesamping dan menemukan kakak kembarnya yang berdiri disampingnya dan juga tengah menatap Dyemon.

Raion, kakak kembar Seiryu ini memiliki manik yang sama abu kehitaman tetapi surainya bersurai raven. Berbeda dengan Seiryu yang manis, Raion lebih ke tampan.

"Ano ne, aku bukanlah Papa kalian. Dan juga, aku seumuran dengan kalian."

Ujar Dyemon dengan kesal, kedua tangannya menopang tubuhnya yang baru saja berdiri. Dirinya juga menatap sikembar dari balik bayangan poninya.

Teman-teman sekelas mereka -yang masih tersisa dikelas- menatap mereka tertarik. Karena adegan ini telah berkali-kali telah mereka lihat dan tidak membuat mereka bosan melihatnya.

"Mou, aku tidak mau berhenti memanggil Papa dengan 'Papa'!"

"Aku juga tidak mau, Papa tetaplah Papa."

Dyemon yang masih menyembunyikan sebagian wajahnya dibalik bayangan poninya tersenyum tipis mendengar penolakan sikembar, meski tidak ada yang menyadari senyumannya.

"..."

Meski Dyemon tidak bicara lagi, tetapi mereka semua bisa mendengar helaan nafas dari Dyemon.

Tangan mungilnya dengan cepat mengambil tasnya dari atas meja dan berjalan keluar kelas dan dengan spontan diikuti sikembar dan teman-teman mereka.

"Ne, besok adalah kunjungan pertama kita kan?"

"Ya, aku tidak sabar menunggu besok."

"Besok siapamu yang datang?"

"Apa yang kau bicarakan? Tentu saja Okaa-san kan!"

"Ah, benar juga ya. Bagaimana dengan kalian Raion-kun, Seiryu-chan dan Day-chan?"

Raion dan Seiryu saling berpandangan sebelum menatap teman-teman mereka.

"Entahlah, jika Tou-san tidak sibuk mungkin Tou-san yang datang."

LawLu StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang