SELAMAT MEMBACA
FRAGILE :
AURIS, HUJAN, & RAHASIA"hujan itu hebat, walau pun ia tahu jatuh berkali-kali itu menyakitkan. Tapi ia tetap turun"
***
Hari ini auris memutuskan untuk tidak pergi ke toko buku dulu. Dia malas jika harus bertemu dengan angga yang tidak bisa diam. Sebenar nya, auris mengingat siapa pemuda itu. Dia pemuda pencari selendang dengan cengiran bodoh di toko buku waktu itu. Pemuda yang mengganggu waktu berharga nya untuk menenangkan diri sejenak dari kehidupan nya yang terasa berat.
Karena memikirkan angga, tak terasa taxi yang ia tumpangi sudah berhenti di depan rumah mewah bertingkat dengan halaman cukup luas. Setelah membayar argo taxi. Auris pun berjalan dengan tenang menuju rumah bak neraka itu.
Langkah kaki jenjang nya terhenti saat melihat sebuah mobil berwarna putih terparkir di sana. Apakah ayah nya pulang kerumah?, batin nya. Ia kembali melangkah walaupun terasa berat. Hati nya terus bergemuruh tidak tenang. Baru saja ia membuka sedikit pintu rumah besar itu. Suara pecahan benda jatuh masuk kedalam indra pendengaran nya, bersambung dengan suara teriakan.
Pyar..
"KAMU PIKIR KAMU ORANG TUA YANG BAIK HAH?! KERJA, KERJA, DAN KERJA! KAMU PIKIR DENGAN UANG AKU AKAN BAHAGIA?! ENGGAK MAS ENGGAK! AKU CUMAN BUTUH WAKTU KAMU! PERHATIAN KAMU! JADI JANGAN SALAHIN AKU KALAU AKU CARI ITU SEMUA DARI PRIA LAIN!" Teriak wanita itu dengan air mata yang terus mengalir deras.
"AKU KERJA MEMANG SUDAH TANGGUNG JAWAB KU SEBAGAI SUAMI! LALU KAMU! KAMU SEHARUS NYA BERHENTI DARI DUNIA ARTIS MU ITU! UANG KU SUDAH LEBIH DARI CUKUP UNTUK MU DAN JUGA FREY! DAN APA YANG KAMU LAKUKAN?! KAMU MALAH SELINGKUH DENGAN LAKI-LAKI LAIN?!" Kata pria di depan wanita itu penuh emosi.
"KAMU JUGA SELINGKUH DENGAN SEKERTARIS MU ITU!"
Pria itu diam.
"Aku mempertahankan ini semua karena frey hanya frey" kata wanita itu lirih sambil menangis semakin terisak.
Sedangkan auris dia mematung di balik pintu. Air mata nya sudah berjatuhan. Dengan badan bergetar dan kaki melemas. Ia berbalik dari tempat dia berdiri. Berlari tanpa tujuan dengan air mata yang menetes semakin deras. Hatinya seakan teriris sebuah belati tajam. Menyakitkan.
Seakan langit tau perasaan auris. Hujan turun dengan lebat nya. Gadis itu terus berjalan meskipun hujan sudah membuat tubuh nya basah kuyup. Kaki nya terus berjalan menyusuri jalanan tanpa memperdulikan orang-orang yang berteriak menyuruhnya berteduh. Dia tidak peduli.
Langkah nya terhenti di sebuah taman, Karena tersandung oleh batu. Gadis itu terjerembab ketanah membuat lutut nya sobek dan mengeluarkan darah segar. Ia meringis lalu mendongkang. Dulu di taman ini, saksi bisu dimana keluarga nya yang harmonis dan bahagia. Dan sekarang di taman ini pula menjadi saksi hancur nya seorang auris. Gadis itu menangis sekencang-kencang nya di bawah guyuran hujan.
"GUE BENCI HIDUP GUE! GUE BENCI! KENAPA TUHAN?! KENAPA?!"
"GUE CAPEK!!"
"GUE CAPEK HIDUP DI DALAM DRAMA KAYAK GINI"
Auris terus terisak sampai rintikan hujan lebat itu menjadi rintikan kecil. Ia pun berdiri dengan gontai menuju ke bangku taman. Ia meringis saat menggerakkan kaki nya, lutut nya terasa begitu perih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fragile
Dla nastolatkówHanya cerita tentang dia yang terluka karena mereka yang membutakan mata dan menulikan telinga demi untuk kebahagiaan masing-masing, atau bisa di bilang egois. *** mungkin kalian hanya belum menyadari nya, tapi aku harap kalian tidak menyesal nanti...