two

1.1K 86 8
                                    

Kejadian diperpus tadi bikin Sohyun ga mood. Bener bener down mood dia.

Sohyun dipaksa ngerjain tugas Hanbin, merangkum catatan 25 lembar dan yang bikin tambah sebel. Hanbin ngga bantuin, dia dengan santainya makan snack.

Dan entah kenapa Sohyun nurut aja, seakan dia itu dihipnotis sama Hanbin.

"Hoe,.. Nglamun aja....bolos ngga ajak ajak."

Salah satu curut, bestfriend nya Sohyun. Chanwoo, Yang hobinya ngga jauh jauh dari Sohyun. Bolos.

"Gw ngga bolos Chan.."

Chanwoo duduk didepan Sohyun.

"Terus kenapa ngga masuk kelas tadi?"

"Gw dijadiin budak sama sesosok makhluk bernama Kim Hanbin, gw disuruh ngerjain tugas dia."

Emosi Sohyun naik lagi kalo inget kejadian diperpustakaan tadi.

"Wkwkwkw, pertanda lu harus berhenti bolos itu."

"Begal dia yuk pulang sekolah."

"Gila lu, Hanbin tu keponakan kepala sekolah, pengen dicoret dari daftar murid lu?"

Diluar kelas suara bising banget. Suara bising itu berasal dari satu orang. Manggil nama Sohyun disepanjang koridor kelas. Tidak lain tidak bukan, dia Bobby. Makhluk sejenis Chanwoo.

"Ayok ikut gw ke lapangan, urgent banget."

Bobby narik tangan Sohyun dan Sohyun narik tangan Chanwoo. Mereka berakhir dipinggir lapangan.

"Lu bisa bikin tangan gw patah Bob."

Sohyun elus elus pergelangan tangan dia.

"Lu bisa bikin tangan gw patah Hyun."

Sekarang giliran Chanwoo elus elus pergelangan tangan dia.

"Liat siapa yang maen basket."

Bobby nunjuk arah lapangan pake dagu dia.
Mata Sohyun tertuju kelapangan.

June

"Masya Allah, nikmat Tuhan mana lagi yang kau ingkari."

Mata Sohyun hampir loncat dari tempatnya.

Senyumnya, keringetnya, abs nya,... what the...- sohyun

"Gw rela tangan gw patah kalo disuguhi pemandangan like this deh Bob."

"Mulutnya tolong dikondisikan mbak, kemasukan laler tau rasa ntar."

Otomatis SoChanBob ( sohyun, chanwoo, bobby ) nengok kesumber suara.

Suara yang mengganggu Sohyun hari ini, mimpi buruk Sohyun.

"Bilang aja syirik, ga bisa maen basket, ga punya abs."

Sohyun natap remeh Hanbin.

"Sorry ya, gw ga suka maen fisik kaya gitu, gw lebih suka maen otak."

"Pake otak dari hongkong! lu lupa siapa yang ngerjain tugas lu tadi!!"

"Lu...budak gw."

Dengan kecepatan cahaya, emosi Sohyun naik ke level tertinggi.

"SINI LU... GW RATAIN TU MULUT."

Sohyun samperin Hanbin, tapi dengan sigap Chanwoo sama Bobby nahan Sohyun.

"Eling hyun, eling, dia keponakan kepala sekolah."

Bobby elus elus punggung Sohyun.

"Masa bodo, mau ponakan kuntilanak juga gw ratain tu mulut."

"KALO MAU RIBUT JANGAN DISINI, GANGGU KITA LATIHAN!!"

Tanpa Sohyun sadar, June berdiri liatin keributan yang dia sama Hanbin buat. Lebih tepatnya seluruh orang dilapangan liatin Sohyun.

***

Mimpi apa sih gw semalem, kenapa hari ini gw sial banget- sohyun

"Lagian Chanwoo sama Bobby lembek banget didepan Hanbin, sehebat apa sih dia...hiiihhhh."

Buku dimeja Sohyun jadi sasaran emosi Sohyun.

"Hyun, makan dulu gih."

Yunhyeong slesei masak. Dia udah nata semua makanan dimeja. Kakakable.

Makanan dimeja makan langsung diserbu Sohyun.

"Tumben makanannya banyak, habis gajian nih...bagi bagi dong oppa."

"Ngga juga Hyun, tadi Eomma kirim uang..buat masak lebih terus dikirim ke tetangga baru."

Sohyun makan dengan lahap. Yunhyeong emang pinter masak. Tapi satu pemandangan yang selalu bikin napsu makan Sohyun berkurang.

"Oppa, stop pake nivea didepan gw... Makin hari makin aneh gw liatnya."

"Bisa Hyun, tapi besok kalo Bobby udah bisa bener make celananya."

Temen sama abang sama sama ngga beres

"Ini, anter ke tetangga, ngomong baik baik,.. Kan ngga lucu, baru sehari nempatin tu rumah udah pindah lagi."

Sohyun ambil sepiring roti yang disiapin Yunhyeong dimeja.

***

Rumah itu sepi, Sohyun berharap itu rumah ngga angker.

Ting tong

Ting tong

Beberapa kali pencet bel, tapi ngga ada seorang pun yang bukain pintu.

Beberapa detik kemudian, pintu rumah kebuka sendiri. Ngga dikunci ternyata.

"Angker ini rumah."

Perlahan Sohyun masuk kedalem rumah. Dia menuju dapur, letakin roti tadi. Keadaan rumah lumayan gelap. Cocok buat bikin film horror. Tapi rumah ini rapi.

Sohyun putusin buat keliling rumah sekalian cari si pemilik rumah. Siapa tau yang punya cakep kan.

"Foto anak kecilnya unyu sekali."

Sebuah bingkai foto dimeja narik perhatian Sohyun.

BRAKK

Tiba tiba tangan Sohyun ditarik dan didorong ke tembok. Dejavu.

"Penyusup."

"Mi..mi..mianhe...gw cuma mau anter makanan kok, ga ada niat lain."

"Really?"

Orang itu pegang pipi Sohyun, mata mereka sekarang bertemu dengan jarak yang deket.

Sial, dosa apa yang gw lakuin dikehidupan sebelumnya, kenapa ketemu ni orang mulu..Hanbin- sohyun

"Lucu juga lu kalo lagi takut."

Hanbin deketin wajah dia. Sohyun otomatis merem. Dia bisa rasain gempa 9 SR dijantung dia. Then, now.. Bibir mereka berdua bersentuhan. Sohyun bisa rasain benda kenyal dan basah dibibir dia. That time, Sohyun buka mata dia.

Asdfgghkl.. my first kiss...oh God... I hate this- sohyun

Psycho Brother : Survive ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang