bagian 3/

20 1 0
                                    

Berpura - pura menetap padahal hanya singgah itu menyakitkan ferguso

⛔⛔

Handphone faya seketika berbunyi

Tertera nama bu wani guru fasyaa di sekolah adik faya, tanpa memikir kan apapun faya langsung mengangkat telponnya

" hallo Assalamualaikum bu, ada apa ya ?"

" ..."

" astaga, baik bu saya akan kesana segera "

"..."

"  terima kasi atas informasinyaa bu, wassalamualaikum "
Telpon pun terputus, faya bergegas merapihkan semuanya lalu pergi menghiraukan albi yang bertanya apa yang terjadi.

Dengan bergegas, setelah membayar albi langsung mengejar faya yang tidak begitu jauh.

Tangan faya langsung di tahan oleh albi
" naik mobil gue " ucapnya, tanpa berfikir panjang faya mengiyakannya

🚗🚗

" astaga fasyaaaa " dengan helaan  yang terdengar seperti seseorang yang lega akan sesuatu

Faya langsung menghampiri bu wani yang tadi menelpon nya tentang apa yang terjadi dengan fasya.

" baik terima kasi bu, saya ngga tau lagi apaa yang akan terjadi kalau tidak ada ibu " ucap faya

" iya nak, fasya dan kamu kan suda ibu sebagai anggap anak jadi tenang saja "

" yasuda kami pamit ya bu, sekali lagi terima kasi. Wassalamualaikum "

Merekapun langsung pergi dari kantor kepolisian, albi memberi tumpangan kembali untuk faya dan fasya meski suda faya tolak namun albi terus memaksa karena faya sedang tidak ingin berbicara banyak, akhirnya dia mengalah

Dalam perjalanan semua tampak sunyi, albi yang terus mencari pembicaraan tetap didiamkan, hingga akhirnya sampai depan gang ruma faya. Faya tidak memberi tahu lebih detail lagi rumahnya dan juga faya tidak ingin albi tahu karena baginya dia tetap orang asing.

" terima kasi " ucap faya dengan muak yang begitu datar, lalu pergi bersama fasya meninggalkan albi yang mematung di tempat

" eh gue belum tau nama lo " teriak albi
Faya tak menjawab dan terus melanjutkan perjalanan

"Mungkin lain kali" ucap albi sembari kembali masuk kedalam mobil dan pergi

🏡🏡

Setelah sampai rumanya, faya langsubg terdiam begitulun fasya, karena fasya paham dia akan kena semprot dari kakanya akibat ulahnya

" kamu ini kenapa sii syaa " ucap faya yang tertuju pada adiknya fasya

" kamu tau, kalau kamu begini terus kamu nggaakan bisa ketemu ayah sama ibu " lanjut faya, matanya yang masi bisa menahan air yang suda membendung

" maaf ka, ak.. " belum sempat menyelesaikan ucapannya faya langsung menangis pecah

" kaka ngga tau lagi harus gimana ngadepin kamu "  faya langsung terduduk sembari menangis tak tertahan

" aku minta maaf ka, mereka menghina kita anak buangan karena tidak memiliki orang tua, ak .. "

" kaka mohon tolong jangan begini lagii, oke " ucap faya mendadak

Fasya terdiam sejenak, lalu mengangguk

Faya tersenyum senang lalu dia memeluk fasya erat, semogaa fasya bisa menepati janjinya.

" cowo tadi siapa ka ??" tanya fasya mendadak membuat faya bingung harus jawb apa

" ngga tau ngga kenal "

" tapi ko "

" uda sana mandi, bauu "
🏨🏨

" fay dipanggil bu nina di bk " ucap seseorang

Faya berjalan menelusuri koridor sekola menuju ruang bk yang tadi di katakan temannya.

" baju kotor!! " teriak seseorang

SEketika langkah faya terhenti lalu berbalik melihat siapa yang bertteriak tadi, mungkin kah orang yang di kenal

" wah keknya ini takdir, buktinya kita ketemu lagi " ucapnya begitu pede

Faya tidak menjawab malah langsung pergi meninggalkan albi yang masi berdiri di tempat

" gue belum tau nama lo "

Tak di jawab lagi

" yaela baju kotor, lo uda tau nama gue ya gue juga harus tau nama lo "

Dan akhirnya langkah faya terhenti, lalu berbalik mengahadap albi

" lo mau masuk juga??" tanya faya dengan nada datar

Tertulis di atas tempat faya berdiri ( RUANG BK )

albi langsung  mundur beberapa langkah, dan itu membuat celah agar faya langsung masuk tanpa merasa terganggu

⛔⛔

Maap kan aku #penulisamatir

Tolong votee yaa bantu coment juga supaya bisa memperbaiki cerita ini

HEPI RIDING MANTEMAN
MWAHHHH 💋💋

Alone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang