8. Bingung

86 10 5
                                    

"Makasih." Kata Aulia setelah melepas helm dan turun dari motor Wildan.

"Sama-sama babe." Balas Wildan nyengir.

"Ish gue kan udah bilang kalo gue bukan babe lo!" Sewot Aulia.

"Ish gue kan udah bilang kalo itu panggilan sayang gue ke lo!" Balas Wildan tak mau kalah.

"Lo tuh!" Tunjuk Aulia sambil melotot.

"Apa?" Jawab Wildan tersenyum miring.

Aulia semakin memelototkan matanya pada Wildan.

"Baru aja tadi manis banget eh sekarang udah balik lagi." Kekeh Wildan.

"Ya lo sih bikin gue kesel mulu. Sekali aja jangan bikin gue kesel bisa nggak sih?" Omel Aulia.

"Enggak bisa. Maunya bikin Yaya kesel terus marah-marah. Soalnya makin gemes." Jawab Wildan sambil mencubit pipi Aulia.

"Wildan sakit ih!" Kesal Aulia menepis tangan Wildan dari pipinya.

Wildan tertawa melihat Aulia yang semakin kesal dengannya. Baginya melihat Aulia kesal adalah hiburan tersendiri.

"Udah sana lo pulang! Hush!" Usir Aulia.

"Nggak ditawarin masuk nih?"

"Nggak!" Jawab Aulia sambil berlari membuka pagar rumahnya.

Wildan hanya menggelengkan kepalnanya sambil terkekeh. Dia lalu memakai helm nya lagi dan melajukan motornya menuju rumahnya sendiri.

"Lo suka Aulia Ky?" Tanya Bella yang sedari tadi depan rumah Rifki  sambil melihat Aulia yang diantar Wildan tadi.

"Enggak biasa aja." Jawab Rifki tanpa mengalihkan matanya dari Aulia dan Wildan.

"Kalo nggak suka kenapa diliatin terus?"

Rifki hanya diam saja.

"Ky, Aulia udah sama Wildan. Jangan sakitin hati lo sendiri dengan nungguin orang yang nggak bakal suka sama lo. Banyak Ky cewek diluar sana yang pengen jadi pacar lo," Kata Bella.Termasuk gue, sambung Bella dalam hati.

"Gue nggak pernah ngungkapin perasaan ke dia Bel. Gue takut kalo dia tau perasaan gue yang sebenarnya dia malah jauhin gue. Dia udah berarti banget buat gue." Jawab Rifki sendu.

Bella menghela nafasnya, "Maka dari itu, lo harus mulai bisa ngelupain Aulia."

Rifki menghembuskan nafasnya kasar. Dia lalu menoleh dan menatap lurus ke arah Bella, "Bantu gue Bel, bantu gue buat ngelupain Yaya."

Bella sedikit terkejut dengan perkataan Rifki. Namun, dia kemudian menormalkan kembali ekspresi wajahnya, "Caranya?"

Rifki tidak menjawab pertanyaan Bella. Dia langsung melangkahkan kakinya menuju ke dalam rumah. Meninggalkan Bella yang masih terpaku dengan ucapan Rifki tadi.

Maksud Iky tadi apa coba? Batin Bella. Dia kemudian menghela nafasnya lalu pergi meninggalkan rumah Rifki menuju rumahnya sendiri yang terletak di seberang rumah Rifki.

***

Santi menolehkan kepalanya begitu mendengar pintu dibuka.

"Baru pulang?" Tanya Santi pada Aulia yang kini menyelonjorkan kakinya di atas karpet.

"Hmmm" Gumam Aulia.

"Capek bener kayaknya?"

"Banget ma." Jawab Aulia yang kini menyenderkan tubuhnya ke sisi sofa.

"Ngapain aja emang?" Tanya Santi lagi.

Aulia tidak langsung menjawab. Dia kini memejamkan matanya sambil memijat panggal hidungnya, "Ya namanya juga sekolah pasti lah capek."

WaitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang