6. Balikan

86 9 0
                                    

Aulia masuk ke kelasnya setelah bel masuk sudah berbunyi. Dia mampir ke perpustakaan dulu untuk mengembalikan buku yang dia pinjam kemarin.

Aulia meletakkan tas nya di kursi lalu duduk di samping Tasya.

"Kok baru dateng? Dijemput Wildan lagi?" Tanya Tasya.

"Nggak. Gue tadi bareng Rifki, cuma gue mampir ke perpus dulu tadi." Jelas Aulia.

Tasya manggut-manggut. Tiba-tiba Tasya melebarkan matanya dan berteriak ke Aulia.

"Yaya lo udah kerjain tugasnya pak Yudi?" Tanya Tasya masih dengan nada keterkejutannya karena lupa.

"Emang ada tugas?" Jawab Aulia mengernyit bingung.

Tasya menepuk jidatnya, " Yaampun Yaya, lo lupa? Kemarin kan kita dihukum suruh ngerjain tugas yang super banyak itu kan? Kok lo bisa lupa sih?!" Tasya terlihat gemas.

Aulia berpikir sebentar sebelum dia menepuk jidatnya juga, "Mampus Tas! Gue belum ngerjain sama sekali." Jawab Aulia sama frustasinya dengan Tasya.

"Terus gimana dong?" Bingung Tasya, "Kan harus dikumpulin hari ini." Sambungnya lagi.

Aulia mengernyitkan dahinya berpikir. Mau suruh bantuin siapa? Rifki? Mana bisa dia ngerjain soal segitu banyaknya dalam waktu pendek. Dia kan bisanya nyontek.Wildan? Eh kok Wildan? Tapi dia pinter loh katanya. Siapa tau dia bisa. Coba aja dulu deh, sekali-kali manfaatin mantan gapapa lah, pikir Aulia.

"Tas jam nya pak Yudi kapan?" Tanya Aulia akhirnya.

"Setelah istirahat pertama Ya." Jawab Tasya lesu.

Aulia mengangguk sambil menyeringai, "Lo serahin aja semua ke gue. Lo terima jadi aja."

Tasya semakin bingung, "Emang lo bisa?"

"Udah deh lo diem nanti lo tinggal nyalin aja. Nanti kalo ditanyain guru yang ngajar gue kemana, bilang aja gue lagi ada kepentingan." Kata Aulia lalu dia beranjak pergi keluar kelas sambil membawa buku-bukunya.

"Loh Ya kemana? Katanya mau ngerjain tugas?" Teriak Tasya di dalam kelas yang bingung melihat Aulia pergi dari kelas.

Aulia tidak menoleh sama sekali. Dia pergi dengan setengah berlari.

"Mau ngapain sih tuh anak. Katanya mau ngerjain tugas eh malah pergi." Gumam Tasya menggelengkan kepalanya.

***

Aulia benar-benar menyuruh Wildan untuk membantunya. Kali ini dia tidak mengedepankan gengsinya. Dia tidak ingin hukumannya ditambah gara-gara belum mengerjakan hukuman yang satu ini dari pak Yudi.

Dan disinilah Aulia berada, di taman belakang sekolah. Aulia sengaja memilih di sini karena suasananya yang sejuk dan sepi, tentu saja juga untuk berjaga-jaga menghindari guru-guru yang lewat.  Aulia menunggu Wildan sambil melihat-lihat soal yang ada di buku itu.

"Ya?" Panggil Wildan yang baru sampai di sana.

Aulia menoleh menemukan Wildan yang sedang berjalan ke arahnya. Aulia menggeser tubuhnya sedikit untuk memberi ruang Wildan duduk.

"Nih bantuin gue kerjain soal-soal." Suruh Aulia langsung.

Wildan menatap soal-soal yang diberikan Aulia, "Cuma ini?" Tanyanya sambil tersenyum miring.

Aulia menatap Wildan datar, "Nggak usah belagu deh mentang-mentang pinter. Cepet kerjain!"

Wildan tertawa kecil, "Oh jadi gue pinter?" Tanyanya lagi sambil menaik turunkan alisnya.

"Udah deh Dan cepetan kerjain nanti keburu jamnya pak Yudi!" Sentak Aulia lagi.

Wildan masih saja tersenyum sambil memperhatikan Aulia yang sibuk bermain dengan ponselnya, "Sebenernya lo suruh bantuin apa suruh ngerjain sih?"

WaitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang