11. Destroyer

206 16 0
                                    

Jaehyun' PoV

Seperti biasa, sebelum bekerja, aku melakukan beberapa persiapan. Salah satunya mencetak beberapa naskah untuk laporan ke perusahaan. Ya, naskah yang isinya berupa statistika perusahaan dan angka-angka yang bikin pusing setengah mati.

Ding!

Ada pesan masuk, rupanya ada pesan dari seniorku, Taeyong hyung. Terlihat dari tampilan ponselku yang terkunci.

Taeyong-hyung
Jaehyun, boleh minta tolong sesuatu?

Jaehyun
Boleh. Ada perlu apa, hyung?

Taeyong-hyung
Minta tolong untuk print laporanku, nanti aku kirim filenya lewat email. Maaf merepotkanmu, aku ada urusan mendadak. Nanti langsung saja letakkan berkasnya di ruangan Manager. Thanks.

Jaehyun
Baiklah.
Read

Tak perlu lama, akhirnya aku menerima email dari seniorku itu dan langsung mencetaknya.

"Oke, yang ini berkasku dan yang ini berkas Taeyong hyung." Aku akhirnya meregangkan tubuhku yang baru bangkit dari tidur dan menyelesaikan laporan.

"JAEEEEE AYO SARAPAN NANTI KAMU TELAT KERJAAAAAAAA." Oke, istriku berteriak seperti ini tandanya masakan sudah siap dan harus bergegas, atau aku akan diomeli karena makanannya keburu dingin.

Dasar Nyonya.


"Ya, tunggu."

🐈🐈🐈

"HWAAAAAAAAAAA!"


Yuki berteriak histeris membuatku spontan keluar kamar mandi begitu selesai mengeringkan badan.

"Jae! Sini kamu!" bentaknya.

Aku menghampiri Yuki sambil mengelap rambutku yang masih basah, "Kenapa kamu, kok--"

"Lihat ini! Kamu gak tau aku susah payah bikin konsep gambar ini dan sobek gitu aja?!" Yuki menunjuk portofolionya yang tersobek. Berupa lembaran yang berisi sketsa untuk proyek gambarnya yang dikerjakannya berhari-hari sampai semalam suntuk.

Aku tersentak dituduh seperti itu. Yuki sangat marah, aku bahkan tak tahu berkas itu sama sekali. Lantas siapa?

"Bukan aku, sungguh! Aku bahkan gak ada sentuh meja kerjamu sama sekali." Aku bingung sekaligus kaget, karena itu proyek untuk diserahkan besok. Yuki menangis sejadi jadinya. Aku jadi iba padanya, butuh waktu yang lama untuk menyelesaikannya sedangkan besok merupakan hari deadline-nya.

Srek srek srek!

Kami sontak menoleh menuju sumber suara, dan kami kaget melihat hal yang terjadi....

"NOBY YA TUHAN, ITU BERKAS KERJAKU!"

Makhluk kecil itu sedang bersenang-senang mencakari laporanku dan laporan titipanku sampai sobek, tak berbentuk.

Ingin emosi, tapi kucing sendiri.

"Noby anak nakal! Jangan!" Yuki langsung menangkap Noby dan 'menghukumnya' dengan pelukan yang sangat erat sampai Noby memberontak untuk melarikan diri.

"Kucing nakal! Kucing nakal! Kucing Nakaaaaaal!" Histeris Yuki. Yuki menghujani Noby dengan kecupannya, yang sebenarnya sudah tak kuat hati untuk mengulang portofolionya mulai dari awal.

Aku yakin, malam ini Yuki tidak akan tidur.

"Yuki, jangan cium-cium Noby! Nanti asma kamu kambuh, gimana?" Astaga, aku jelas tak mau Yuki mendapatkan asmanya secara mendadak saat kebut semalam.

"Habisnya, aku kesal! Untung kamu imut, aku gak jadi marah sama kamu. Huhuhu."

Aku bergegas menuju meja kerja dan melakukan print ulang.

Sial.




Tinta printernya habis.



Akhirnya, pagi hariku dan Yuki begitu kacau dikarenakan seekor kucing manis merusak seluruh berkas kerja kami.

🐈🐈🐈


"Wah, sudah jam berapa ini, Tuan Jung? Kamu tidak ingat jam kerjamu hari ini?" ucap seorang wanita yang tak lain lagi ialah supervisor di divisi ini, Yoona Lim. "Kamu terlambat 15 menit."

"Saya mohon maaf." ucapku dengan napas yang terengah-engah setelah dari tempat percetakan dan mengejar kereta. Nasib baik aku tidak ketinggalan kereta hari ini.

We and Our Cat's Daily Life🐈JaehyunWhere stories live. Discover now