2. Crisis

3.3K 206 13
                                    

Previously . . .

"Kau tidak berhak mengaturku!" tolak Seokjin memberontak.

"Aku berhak!" seru Namjoon tak ingin dibantah.

"Kau ti—"

"AKU KEKASIHMU KIM SEOKJIN!" potong Namjoon tak bisa lagi menahan dirinya. Seokjin terdiam, ia menunduk.

"Aku ingin putus!" dan percayalah tiga kata ini sudah Namjoon dengar hampir setiap hari kala ia dan Seokjin bertemu. Seokjin yang mulai tenang pasti akan melontarkan tiga kata itu pada Namjoon.

"Aku tidak akan memutuskanmu!" dan empat kata ini pula yang selalu Seokjin dengar selama tiga tahun terakhir ini. Seokjin yang bersikeras agar Namjoon memutuskannya dan Namjoon yang bersikeras utnuk mempertahankan hubungannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Apa semuanya sudah berkumpul?" tanya sang ketua detektif, Kim Won yang baru saja muncul dan memasuki ruang rapatnya yang sudah terdapat enam anak buahnya. Kim Won duduk di kursi kosong yang berada di kepala meja rapat. Kim Won menghela nafas, menatap anggotanya satu persatu yang terlihat sangat kacau dan berantakan. Dimulai dari Kim Namjoon yang menahan kedua matanya yang ingin sekali menutup dengan kepalanya yang sesekali teratuk meja. Di sampingnya, Byun Baekhyun yang sibuk dengan ponselnya dengan mimik wajah yang terlihat bersemu. Kim Won yakin, Baekhyun pasti sedang mengirim pesan pada suaminya. Di samping Baekhyun, Kim Taehyung yang selalu bereskpresi dengan kedua mata sayunya yang terlihat seperti tak pernah memiliki gairah hidup.

Di depan Taehyung, duduk pemuda yang menurut Kim Won yang satu-satunya normal diantara mereka, Jung Jinyoung yang tengah mengolak-alik berkas kasus lama untuk menghindari rasa jenuhnya. Di samping Jinyoung, Min Yoongi yang dengan beraninya tidur dengan kepala tertunduk di saat ia sedang berada di ruang rapat seperti ini. Selanjutnya, anggota terakhir yang duduk di samping kiri Kim Won dan di samping kanan Yoongi adalah anggota termudanya, Kang Daniel yang selalu tersenyum meskipun ia sakit dan tak peduli bagaimana kondisi dan situasi dengan lingkungan sekitarnya. Satu-satunya anggota yang masih sangat polos dan lugu namun sangat menurut dengan perintah para hyung-nya.

BRAK!

Kim Won menggebrak meja rapat membuat keenam anggotanya itu membuka kedua mata mereka lebar-lebar dan menghentikan aktifitas tak bermutu mereka. Kim Won berdecak, bersiap untuk mengabsen anggotanya satu-persatu.

"Jinyoung-ah, bagaimana kasus terakhirmu?" tanya Kim Won, mulai mengabsen. Tentu saja, maksud dari kata 'absen' bagi Kim Won adalah hal berbeda dan sedikit unik yang membuat keenam anggotanya sedikit was-was karena ketua mereka pasti akan bertanya hal-hal yang tidak terduga.

"Lancar hyung. Bahkan, penguntit itu sudah mendekam di penjara!" jawab Jinyoung singkat. Kim Won mengangguk puas.

"Baekhyuna, bagaimana pernikahanmu? Kau satu-satunya yang sudah menikah disini." Lanjut Kim Won. Baekhyun mengulum senyum.

"Apa hyung-ie mau menyusul?" goda Baekhyun yang seketika dibalas decakan dari Kim Won. Ia selalu sebal jika harus mengabsen pada dua anggotanya dan Baekhyun adalah salah satunya.

SIMPLE PART.-2 ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang