Previously ...
Cklek!
Keduanya menoleh saat pintu ruangan itu terbuka. Sontak Shinyoung tersenyum melihat sosok pria si pembuka pintu yang selama ini selalu membantunya datang setelah hampir tiga hari meminta ijin untuk mengurus sesuatu di Seoul. Jika, Shinyoung tersenyum berbeda dengan Jimin yang justru terkejut dengan sosok pria yang berdiri tak jauh darinya seolah bahwa ia tak asing dengan wajah pria itu, begitu pula dengan si pria yang juga menatap Jimin tak kalah terkejutnya. Jimin bangkit dari duduknya dan menatap pria itu tak percaya.
"Park Jimin?" panggilnya ragu. Jimin menelan ludahnya gugup sebelum akhirnya menarik bibirnya, tersenyum senang.
"Youngshik hyung?" balas Jimin yang membuat Shinyoung menatap kedua pemuda di depannya bergantain, tak menyangka jika keduanya ternyata saling mengenal satu sama lain.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kalian saling mengenal?" tanya Shinyoung. Jimin mengulas senyum sebelum menjawab pertanyaan Shinyoung dan memutus kontak dengan pria yang Jimin panggil dengan sebutan 'Youngshik hyung' itu.
"Nde, Youngshik hyung ini adalah guru bahasa isyaratku saat aku di Beijing. Dia yang mengajarkanku untuk berkomunikasi dengan para penderita difabel." Shinyoung mengangguk paham.
"Sejak kapan kau di Seoul?" tanya Youngshik. Baru saja Jimin ingin menjawab tapi Shinyoung lebih dulu menyela.
"Aku rasa kalian berdua perlu bicara. Senang melihatmu Youngshik-ah!" sapa Shinyoung mengerling kearah Youngshik sebelum pergi meninggalkan kedua pemuda berbeda umur itu. Jimin kembali duduk di tempat duduknya dan Youngshik duduk di tempat yang awalnya ditempati Shinyoung.
"Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu disini, Jimin-ah!" ujar Youngshik senang, begitu pula dengan Jimin.
"Nde hyung. Aku bahkan tidak membayangkan bertemu denganmu di Seoul. Apa kau sudah lama menetap disini?" tanya Jimin.
"Belum lama. Kira-kira kurang dari sebulan. Kau sendiri? Sejak kapan berada di Seoul?" Youngshik balik bertanya.
"Baru sepuluh hari hyung. Dan hari ini adalah hari pertamaku bekerja disini!"
"Kau bekerja disini?" Jimin mengangguk membenarkan. "Kalau begitu kita akan sering bertemu,"
"Kau juga bekerja disini hyung?"
"Hm, dan aku senang mempunyai rekan kerja sepertimu. Kau tahu anak-anak difabel di Seoul sangat berbeda dengan anak-anak difabel di Beijing. Mereka sangat membutuhkan perhatian khusus,"
"Kau benar hyung. Aku juga senang, bisa bertemu lagi denganmu!" balas Jimin membuat Youngshik tersenyum kearahnya, senyuman yang mengartikan hal lain yang tidak Jimin sadari.
:: :: :: :: :: :: :: :: ::
:: :: :: :: :: :: :: :: ::
BRAK!
"HYUNG!" seru Daniel menggebrak pintu asrama yang ia tinggali bersama rekan kerjanya selama mereka ditugaskan di Jeongseon. Keenam pemuda yang berada di dalam asrama pun sontak menoleh kearah Daniel dengan keryitan bingung di dahi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMPLE PART.-2 ✔✔
CasualeSaat penyesalan yang datang dan merubah semuanya. Yoongi yang mencoba untuk mendapatkan kembali cinta Jimin. Taehyung yang hanya bisa diam-diam memendam rasanya pada Jungkook, dan Namjoon yang terus berusaha untuk mempertahankan hubungannya dengan S...