03 - Kamu -

33 3 0
                                    

Anna sedang berjalan menuruni tangga. Dia sedang menuju workshop yang letaknya ada di bagian belakang kantor. Ada halaman yang cukup luas yang memisahkan antara kantor utama dan workshop tempat anak-anak bekerja untuk mereparasi kapal. Dari kejauhan, workshop yang dominan berwarna abu-abu muda itu terlihat kecil. Jika kantor utama bentuknya memanjang ke belakang, maka workshop didesign memanjang ke samping. Kenapa? Mungkin karena ingin menutupi apa yang di ada dibalik workshop tersebut. Tepat di belakang sana ada graving dok yang berjumlah dua buah, serta antrian kapal yang bersandar di dermaga. Sebenarnya workshop pun dibangun di atas laut dengan tiang - tiang penyangga yang kokoh dan telah di cor di bawahnya. Graving dok berfungsi sebagai wadah untuk memasukkan kapal yang akan direparasi. Simplenya itu adalah bengkel untuk kapal.

Anna sampai di depan workshop. Menghela nafas sebentar lalu memegang handle pintu untuk mendorongnya ke dalam. Angin yang datang dari pendingin ruangan begitu kontras dengan hawa panas dari luar, terasa begitu sejuk dikulitnya. Sebelah alisnya terangkat ketika tidak ditemukannya satu orang pun di dalam sana. Dia lalu berjalan mendekati sebuah meja kerja yang kursinya terdorong ke belakang. Mejanya berantakan dengan beberapa jurnal yang dibiarkan terbuka, sepertinya meja ini ditinggalkan pemiliknya tanpa rencana. Anna berbalik untuk menuju sofa, niatnya untuk duduk diurungkan ketika dilihatnya beberapa buah botol kosong berhamburan di atas meja tamu. Anna memungut botol-botol tersebut dan memasukkannya ke tempat sampah yang ada di pojokan.

Terdengar suara pintu terbuka di belakangnya. Itu bukanlah pintu yang sama dengan pintu tempat Anna masuk tadi, tapi sebuah pintu lain menuju ke sebuah ruangan lain yang juga tempat untuk menyimpan persediaan barang dan alat-alat kerja. Ruangan yang juga merupakan akses untuk menuju graving dok.

Gambaran dari workshop ini adalah sebuah bangunan yang memanjang ke samping. Pintu utama hanya ada satu yang terletak di ujung sebelah kanan. Tapi begitu masuk, yang ditemukan hanyalah sebuah ruangan kecil berbentuk segiempat. Itu adalah ruangan seorang pekerja yang bernama Muhammad Sodiq. Sodiq bertugas sebagai perwakilan dari perusahaan galangan kapal (dalam hal ini PT. Mentaya Bahari) yang menerima permintaan dari owner surveyor (pihak perwakilan dari perusahaan pemilik kapal).

Pintu yang juga merupakan akses menuju graving dok terletak di ruangan tersebut. Jadi jika kita ingin ke sana kita harus melalui kantor untuk meminta izin kepada Sodiq. Anna cukup sering berkunjung ke sini, tentunya untuk urusan pekerjaan. Dia biasa melakukan stock opname  bersama Sodiq, untuk mengetahui purchase list yang dibutuhkan untuk disediakan. Memang cukup Sodiq yang melaporkannya pun bisa saja, tapi Anna sering kali penasaran pada tiap barang yang namanya terdengar asing di telinganya.

"Anna?" Sodiq sedikit kaget dengan kedatangannya.

"Assalamualaikum mas Sodiq. Lagi sibuk banget ya?" Anna menatap Sodiq yang berjalan menuju kursinya lalu mendekati meja untuk duduk di depannya.

"Waalaikumsalam. Sibuk sih, tapi ga pake banget."ucapnya sambil tersenyum.

"Ga pake banget tapi ko berantakan gini?"

Sodiq tertawa lalu mulai merapikan mejanya. Membuang kertas bergumpal yang tidak terpakai ke dalam bak sampah kecil yang ada di bawah mejanya, lalu menutup beberapa jurnal yang mungkin sudah diselesaikannya.
"Kaya baru ini aja liat meja berantakan. Ini masih lebih baik kan dari pada meja dia?"

"Dia?" Anna mengerutkan keningnya, mencoba mencerna siapa yang dimaksud Sodiq.
"Andre?" Anna menatap Sodiq lalu menangkap senyum yang ditunjukkannya. Anna lalu tertawa sambil memalingkan wajahnya.
"Andre mah satu kantor juga udah tau gimana dia. Cuma Andre yang berani naroh laptop di dekat kaki."

"Serius? Waw, mustinya kamu foto biar di pajang di papan pengumuman kantor."

Anna tertawa lagi.
"Biar aku bisa dimarahin dia lagi, kaya waktu hari pertama aku kerja di sini?"

Anna NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang