"Jeon Wonwoo?"
Sang empunya nama hanya nyengir lebar memperlihatkan giginya.
"Astaga, kukira siapa. Bikin kaget saja, aish."
Pemuda Kwon itu menggeram tertahan sambil mengacak rambutnya frustasi. Gemas. Hampir saja ia meraup wajah Wonwoo dan meremas-remasnya sampai tidak berbentuk kalau saja ia tidak ingat jika yang tengah duduk di sampingnya itu adalah sahabatnya.
"Kenapa kau tidak bilang kalau mau mampir ke sini? Dan lagi, kenapa masuk diam-diam seperti tadi?" tanya Soonyoung.
Wonwoo terkekeh pelan, "Aku sudah memanggil-manggil namamu dari tadi, tapi tidak ada yang membukakan pintu," Ia lalu melirik televisi besar milik Soonyoung, "dan sepertinya kau sedang asyik dengan itu sehingga tak mendengarku, haha."
"Haaah, terserahlah. Detak jantungku masih belum mau kembali normal."
Wonwoo tertawa lebar melihat sahabatnya itu terkapar di atas sofa dengan posisi yang sangat tidak nyaman. Berkali-kali Soonyoung mengelus dadanya dan menghirup oksigen banyak-banyak. Berharap ketenangan akan segera menghampiri dirinya.
"Salah sendiri. Sudah tahu penakut masih saja nonton film horror."
"Hei, aku tidak takut sampai kau datang tiba-tiba bagaikan hantu seperti tadi."
Wonwoo tersenyum tipis mendengar celotehan Soonyoung.
"Katakan, mau apa kau ke sini?"
Baru saja Wonwoo hendak membuka mulut,
"Awas kalau tidak penting." Soonyoung sudah menambahi.
"Aku cuma mau main."
Soonyoung memutar bola matanya mendengar jawaban Wonwoo yang diiringi senyum tak berdosa itu, "Sudah kuduga."
"Ayolah, Soon, kita main."
"Mainkan saja PSP-ku sana. Biasanya juga begitu."
"Tidak mau, aku ingin main ke luar."
"Ya, kenapa kau tiba-tiba jadi manja seperti ini? Menggelikan."
"Aku bosan di rumah saja."
Wonwoo masih terus merajuk seraya menarik-narik lengan Soonyoung. Ada apa sih dengan anak ini? batin Soonyoung.
"Hei, hei, tidak lihat aku sedang menonton—akh, sakit bodoh!"
Untung Soonyoung bisa menahan diri untuk tidak mengumpat lebih kasar lagi saat kaki panjang Wonwoo tak sengaja menendang tulang keringnya. Lagipula, suruh siapa dia merengek sampai melompat-lompat seperti anak kecil begitu.
"Aduh, baiklah, ayo kita main ke luar."
"Hore!!!"
Demi gigi nenek yang tinggal dua, Soonyoung bersumpah orang yang sekarang memeluknya hingga terjungkal ini bukanlah Jeon Wonwoo. Apa kabar gadis-gadis di sekolah jika mengetahui sisi lain dari Jeon Wonwoo mereka yang dikenal berhati dingin.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Farewell
Fanfiction"Aku cuma mau menghabiskan waktu bersama sahabatku." 17's Soonyoung & Wonwoo