🐹🐱09. Selamat Tinggal

523 46 15
                                    

"Aku pulang."

Baru saja Soonyoung membuka pintu, ibunya sudah mencecarnya dengan berbagai pertanyaan.

"Kau ini dari mana saja? Kenapa baru pulang?"

"Aku habis main dengan Wonwoo, Bu."

Wajah ibunya seketika menegang. Kenapa? Ada yang salah?

"Jangan bercanda!"

Hah? Aku serius kok, batin Soonyoung.

"Oh, ada apa dengan ponselmu? Ibu sudah menelponmu puluhan kali kenapa tidak diangkat?"

Menelpon? Soonyoung buru-buru mengambil ponselnya yang tersimpan di saku belakang celana jeansnya lalu memeriksa pemberitahuan. Tidak ada. Tidak ada panggilan masuk dari siapapun.

"Ibu tidak menelpon kok." Ujarnya seraya memperlihatkan layar ponselnya ke depan wajah sang ibu.

"Ya! Kwon Soonyoung! Cepatlah bersiap!"

Soonyoung menoleh dan mendapati kakak perempuannya yang berbalut dress hitam selutut sedang berdiri sambil berkacak pinggang.

"Loh? Kak Soonah? Kukira kakak pulang lusa?"

Kakaknya menggeram tertahan, "Aku pulang lebih awal juga karena kau, bodoh."

Eh? Kenapa dia marah?

Soonyoung menatap bingung kakaknya yang berjalan ke luar rumah bersama Sohee. Tak lama kemudian, terdengar suara mesin mobil yang dinyalakan dari pekarangan. Sepertinya ayahnya sedang memanaskan mesin. Hm, kalau dilihat-lihat, ibunya juga sudah berpakaian rapi. Apa mereka semua mau pergi? Ke mana?

"Ibu, sebenarnya ada apa? Kita mau pergi ke mana?"

Ibunya menghela napas. Tanpa mengeluarkan sepatah kata, wanita paruh baya itu memberikan ponsel putih miliknya kepada Soonyoung kemudian berjalan melewatinya.

Kendati bingung, Soonyoung segera memeriksa ponsel ibunya. Sebuah ruang obrolan yang terbuka terpampang jelas di layar.

Mata Soonyoung membulat sempurna,

"Tidak mungkin...."


























































From: Kim Mingyu
[12.43 pm]

Selamat siang, Bibi, ini Mingyu teman Soonyoung. Apakah Soonyoung sedang bersama bibi? Jika iya, tolong sampaikan padanya bahwa siang tadi, tepat pukul dua belas, Wonwoo meninggal dunia di Rumah Sakit Seoul. Sepertinya akibat jadwal yang padat akhir-ahir ini, penyakitnya jadi kambuh karena kelelahan. Aku sudah mencoba menelpon Soonyoung berkali-kali, tetapi ia tidak bisa dihubungi. Jadi, kuharap bibi bisa menyampaikan berita ini padanya. Terima kasih.

fin.

Hehe, gimana? :D
Anw, terima kasih buat yang udah baca dan voment sampe chapter akhir ini. Oh iya, sebetulnya cerita ini udah pernah dipublish di website pribadi aku, elisomundo.wordpress.com

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang