Eunha sebenernya mau mastiin sendiri tentang apa yang teman-temannya bicarain minggu lalu, tapi rasanya Eunha sendiri masih belum bisa percaya.
Apa benar yang teman-temannya katakan itu adalah kenyataan?
"Eunha? Kamu kenapa diem aja? Bosen ya?" tanya Eunwoo.
Eunha seperti terseret kembali ke dunia nyata, saat mendengar Eunwoo berbicara kepadanya.
Benar sekarang mereka berdua lagi mau nonton bioskop, tapi keadaan sekarang malah membuat Eunha dan Eunwoo seperti menjaga jarak.
"Enggak kok, cuma tiba-tiba aja kehilangan mood buat nonton film nya, " balas Eunha sambil tersenyum paksa.
Eunwoo menggandeng tangan Eunha menyelipkan jari-jarinya di antara jemari Eunha.
Lalu mengeratkan genggaman mereka.
"Cerita sama aku, kamu kenapa? Siapa tau aku bisa bantu kamu," tangan kanan Eunwoo yang bebas terangkat dan mengusap lembut pipi tembam Eunha.
Eunha menggeleng, dalam hati dia terus bergulat dengan pikirannya sendiri, haruskah dia bertanya tentang hal ini kepada Eunwoo? Tapi jika hal ini tidak benar mungkin Eunwoo akan menganggap Eunha tidak percaya dengannya.
"Eunha?"
Eunha menoleh dan mendapati Yuta berdiri dengan jarak sekita 3 meter dari tempatnya, bersama seorang cewek yang wajahnya sangat Eunha kenali.
"Abang?"
Gotcha!
Cewek itu Doyeon, adik tirinya Eunwoo! Dan yang membingungkan sekarang adalah kenapa dia bisa bersama Yuta.
"Kalian pacaran?" tanya Yuta sambil berjalan mendekat kearah Eunha.
Eunha kekuatan bingung gitu, apakah ini yang di namakan ketika mantan tersayang dan pacar tersayang bertemu?
"Iya bang, dia pacar gue," Ucap Eunwoo sambil merangkul pinggang Eunha agar Yuta tidak mendekat lebih jauh lagi.
Yuta terlihat menahan tawa saat melihat tingkah posesif Eunwoo, tapi Yuta mewajari hal itu, karena dulu saat bersama Eunha dia juga selalu ingin memonopoli cewek mungil itu.
"Oh iya kenalin, ini Doyeon, tunangan gue, Doyeon ini juga adiknya Eunwoo."
Eunha tersenyum lalu mengulurkan tangannya, tapi sayangnya niat Eunha terputus saat Doyeon malah berjalan mendekati Eunwoo lalu memeluk cowok itu.
"Abang? Kok abang pacaran nggak bilang-bilang aku sih? Harusnya abang bilang sama aku dulu, udah mana dekil gitu lagi!"
Eunwoo langsung melepaskan pelukannya Doyeon, dan menatap Doyeon dengan tatapan kesal, sementara Yuta menarik Eunha kebelakang tubuhnya.
"Kamu apa-apaan sih?! Eunha itu pacar abang! Kamu jangan bicara seenaknya tentang dia!"
"Abang belain dia sih? Biasanya abang juga pacaran cuma buat main-main aja kan? Dia juga sama kan?"
Yuta menarik kerah baju Eunwoo, "Lo cuma main-main sama Eunha?"
"Kak Yuta! Jangan kayak gini!" Eunha menarik tangan Yuta yang mencengkeram kerah baju Eunwoo.
"Gue nggak main-main sama Eunha! Gue sayang sama dia!" balas Eunwoo.
"Abang boong kan? Abang bilang abang cuma sayang sama aku!"
Eunwoo menarik lengan Eunha agar mendekat kepadanya, sementara Eunha hanya bisa mengikuti Eunwoo.
"Sebenarnya hubungan kalian itu apa sih?" tanya Yuta bingung.
"Abang sayang sama aku, aku juga sayang sama abang, apa perlu di jelasin?"
"Kamu salah Doyeon! Abang emang sayang sama kamu, tapi cuma sebagai kakak yang sayang sama adiknya nggak lebih!"
.
.
.
.
.
."Kamu masih marah ya?"
Eunwoo sama Eunha sekarang lagi duduk di dalam mobil, sebenarnya udah hampir 15 menit mereka di sana, Eunwoo hanya menyalakan mesin mobilnya saja.
"Aku bilang, aku nggak marah, cuma kecewa aja!" balas Eunha sambil tetap menatap keluar jendela.
"Aku sama Doyeon beneran nggak ada apa-apa sekarang-"
"Jadi dulu ada apa-apa? Kamu tuh sebenernya sama dia ada hubungan lebih di luar persaudaraan kalian kan?"
"Nggak gitu Eunha," balas Eunwoo, "Kamu liat kesini dulu donk, aku cerita kalau kamu liat kesini."
Eunha berdecak kesal, tapi dia tetap berbalik kearah Eunwoo.
"Kamu mau aku cerita dari mana?" tanya Eunwoo.
"Semuanya, ceritain semuanya."
Eunwoo menghela nafas panjang, "Boleh pegang tangan kamu ya?"
Eunha mengulurkan tangan kanannya, dan Eunwoo langsung menggenggam jemari mungil Eunha.
"Aku sama Doyeon, awalnya kayak kakak dan adik biasa, malah kami terbilang kurang akrab, karena saat ayah dan ibu kami menikah tiba-tiba."
"Hari itu hujan tiba-tiba turun, ibu nyuruh aku jemput Doyeon di sekolah, tapi saat aku sampai di sekolah Doyeon, dia bilang nunggu di halte depan sekolahnya, karena biar bisa berteduh, tapi hari itu dia nggak cuma sendiri, ada beberapa siswa lain di sebelahnya, dan dari sana aku tahu Doyeon di bully, dia di bully sama teman-teman sekolahnya, karena katanya Doyeon tukang ngerebut pacar orang, padahal dia sendiri nggak tahu apa-apa."
Eunha mencoba mencerna ucapan Eunwoo, kalau emang begitu, Eunha sih bisa paham, orang Doyeon cantik, cuma mungkin orang salah paham.
"Aku nolongin dia, dan semenjak itu aku selalu antar jemput dia, tapi hubungan kami berubah yang tadinya hanya sebatas kakak dan adik, kami mulai punya perasaan yang seharusnya nggak boleh," Eunwoo diam sebentar mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya, dia juga sempat melihat kearah Eunha yang sedang menatapnya, lalu tersenyum kecut.
"Kami mulai menjalani dua peran sebagai kakak adik di rumah dan di hadapan orang lain, tetapi menjadi sepasang kekasih saat kami hanya berdua, aku tahu ini salah, tapi saat ity aku benar-benar mencintai dia, sampai orang tua kami mulai curiga, dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, orang tua kami marah besar makannya kenapa tiba-tiba Doyeon yang masih SMP terpaksa di jodohin sama bang Yuta, dan aku pacaran sama kamu, tapi aku nggak terpaksa! Aku benar-benar sayang sama kamu Na, bahkan lebih dari saat aku bersama Doyeon! Aku ingin ngelindungin kamu dari siapapun yang mau jahatin kamu!"
Eunwoo terlihat seperti habis lari mengelilingi lapangan sekolah, nafasnya terlihat tersengal-sengal.
"Eunwoo? Kamu sadar nggak sih? Dengan apa yang kamu omongin?"
Eunwoo kelihatan bingung, jadi dia hanya diam.
"Kamu cuma nganggep aku kayak adik yang harus kamu lindungi tau nggak? Kamu sebenarnya hanya mencoba menunjukkan kasih sayang seorang kakak kepada adiknya, kamu nggak bener-bener suka sama aku ataupun Doyeon, kamu cuma mau ngelindungin kita karena kamu merasa bertanggung jawab sebagai seorang kakak."
"Enggak Na, aku bener-bener sayang sama kamu!"
Eunha menghela nafas, "Aku mau pulang capek, besok aku tunggu di atap, kita ngomongin ini lagi."
.
.
.
.
.
.~~~~~~~~~~~
Adu maap nih part Eunwoo melebihi 3 chap :(
Gawat aku terlalu berat membuat masalahnya.
Hueeee
Sampai 900 kata
Padahal cerita ini harusnya cuma 500 maksimal 700 kata :"(
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Boyfriend [JEB] ✔
Fanfiction[END] [Eunha] Hanya tentang Eunha dan beberapa mantannya. P.S : Semua cerita saling berkaitan Start: 1/03/2019 End: 26/09/2019