Sebulan waktu yang lama bukan? Tapi bagi Eunha sebulan jadi terasa cepat karena menghabiskan waktunya bareng Yugyeom.
Nggak ada masalah selama mereka pacaran, bahkan banyak yang ngedukung hubungan mereka, bahkan sampai adik Yugyeom nempel banget sama Eunha, sampai akhirnya mulai muncul gelombang kecil di hubungan mereka.
"Sampai kapan lo mau memperalat Yugyeom?"
Eunha mendelik, memperalat apanya? Perasaan hubungan mereka baik-baik aja?
"Lo suka sama pacar gue?" tanya Eunha dengan nada menyindir.
Cewek itu terlihat tersindir, lalu dia mendorong Eunha hingga Eunha terjatuh dan kepalanya menghantam dinding.
"Akh!"
Eunha memegangi kepala nya yang berdenyut dan nyeri karena menghantam dinding.
"Ini baru peringatan pertama dari gue, sebaiknya lo putusin Yugyeom!"
Setelah berkata kayak gitu cewek itu langsung pergi ninggalin Eunha yang masih dalam posisi terduduk.
~~~~~~~~
Yugyeom menatap Eunha dengan intens, cewek itu cuma bisa diam tanpa membalas tatapan Yugyeom.
"Kata Sujeong kamu, ngedorong dia sampai dia nabrak dinding?"
Eunha mendecih, siapa yang ngedorong siapa?
"Kamu percaya aku ngelakuin hal kayak gitu?"
"Tapi kepala dia sampai di perban kayak gitu?"
"Jadi intinya kamu percaya sama dia, kalau aku ngedorong dia gitu?"
"Nggak gitu, aku lagi mencoba meminta penjelasan dari kamu."
"Kalau kamu percaya sama aku, kamu nggak akan nanya hal nggak penting kayak gini!"
"Aku percaya sama kamu, cuma coba jelasin apa yang sebenarnya terjadi? Dia bilang ke anak-anak yang lain kalau kamu marah karena Sujeong dekat sama aku?"
"Dia itu suka sama kamu! Dia ngejelekin aku di depan kamu, biar kamu simpati sama dia! Dan bukan dia yang aku dorong, tapi dia yang dorong aku!"
Eunha meluapkan semua kekesalannya, lalu menangis di hadapan Yugyeom.
Yugyeom langsung mencoba menenangkan Eunha.
"Jangan nangis, maafin aku ya? Aku cuma mau tau kebenarannya, aku nggak nyalahin kamu, jangan nangis."
Tapi Eunha tetap nangis, bahkan sampai hari berikutnya.
.
.
.
.
.Setelah seminggu, akhirnya Eunha bener-bener udah nggak kuat, semua temen Yugyeom memojokan Eunha dan menyuruh Eunha untuk menjauhi Yugyeom.
Tapi Yugyeom tidak tahu tentang hal itu, yang mana malah membuat Eunha terlihat seperti orang bodoh, yang mencoba menjauhi pacarnya sendiri.
"Kamu akhir-akhir ini kenapa sih? Aku ngerasa kamu berubah?"
"Berubah apanya? Emangnya aku sailormoon?"
"Aku lagi nggak pengen bercanda, aku mau ngomong serius!"
Eunha hanya tertawa hambar, Yugyeom terlalu tidak peka terhadap orang-orang di sekitarnya.
"Kamu bosen?"
"Bosen gimana maksud kamu?"
"Kamu bosen sama aku?"
"Jangan ngomong yang aneh-aneh kayak gitu ah!"
"Kamu berubah, akhir-akhir ini kamu bersikap aneh, kamu ngejauh, kamu bahkan selalu lama bales chat aku, giliran aku telfon malah di matiin, kamu kenapa sih?"
"Yugyeom, aku mau putus?"
Yugyeom terlihat kaget, rahangnya langsung mengeras, dia menatap Eunha.
"Kamu beneran bosen sama aku ya?"
"Ini bukan masalah bosen atau apapun!"
"Terus kenapa? Rasanya kita masih baik-baik aja kemarin!"
"Kalau aku bilang kamu juga nggak akan percaya?"
"Bilang aja, kamu tau kan aku percaya sama kamu?"
"Temen-temen kamu nggak ada yang suka kalau kita pacaran! Mereka semua ngirimin pesan-pesan ancaman! Mereka nyuruh aku putus sama kamu!"
Yugyeom mengerutkan dahinya.
"Tapi mereka bilang, kamu yang malah ngirim mereka pesan buat ngejauhin aku?"
"Terserah kamu aja! Kalau kamu mau percaya sama mereka silahkan! Aku nggak perduli! Yang jelas batin aku tersiksa! Aku mau putus!"
.
.
.
.
.
."Eunha? Ada yang minta kenalan, namanya Nakamoto Yuta, anak kelas tiga?"
Eunha hanya bisa menghela nafas.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~
NAAAA PARA MANTANMU BERKUMPULLLL MUEHEHEHE
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Boyfriend [JEB] ✔
Fanfiction[END] [Eunha] Hanya tentang Eunha dan beberapa mantannya. P.S : Semua cerita saling berkaitan Start: 1/03/2019 End: 26/09/2019