Kemarin

404 7 7
                                    

Senja kemarin masih menggantung dalam dua kelopak mata. Mencoba meraih mimpi dalam lingkar cita yang ada. Merangkai beberapa keindahan untuk kelak dapat selalu digenggam bersama. Tapi pada nyatanya; hilang. Semuanya kembali menggelap dengan sendirinya.

Kemarin masih bisa aku tatap kedua matanya melalui keindahan diantar senja. Berwarna sendu dengan sedikit gores luka. Yang padanya, aku titipkan sebenih harap yang kelak kan menua bersama. Tapi pada nyatanya; hilang.

Baru saja aku merasa bahwa genggammu akan sekuat keyakinan yang ada. Membangun sebuah percaya pada pelataran hidupku namun pergi dan merobohkan yang baru saja tumbuh. Aku tau aku melepasmu, tapi kau tak tau bahwa aku menginginkanmu; untuk hidupku yang lama.

Namun, kemarin adalah kemarin. Merelakanmu hilang namun aku tidak melepasmu begitu saja dalam genggam do'aku.



(Nana Raynaa)
(16Maret2019)

Puisi Tentang SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang