June -3-

569 57 6
                                    

Hari ketiga kepindahanku.

Lisa membawaku berkeliling gedung sekolah padahal aku tak menginginkannya.

"Kau pulang dengan selamat kemarin?" Lisa bertanya tanpa melihatku.

Seperti tak kenal lelah kaki-kakinya menapak ringan pada koridor tepat berada didepanku bukan menuntun disebelah.

Aku baru saja mengenalnya, gadis paling positif dari yang pernah kutemui sepanjang 18 tahun aku hidup.

"Em, berkatmu" jawabku acuh tak acuh.

"Kau ini keras kepala sekali, sudah kubilang jangan lewat belakang sekolah. Kau bisa terkena masalah nanti!"

Sudah.. aku sudah menjumpainya.

"Aku baik-baik saja, hanya sedikit tersesat" tentu saja aku berbohong, dia akan meledak jika tahu kebenaran itu.

"Akan kuperkenalkan padamu"

Lisa berhenti, aku diam saja ketika dia menarik tanganku masuk kedalam gedung olahraga indoor besar dengan dua lantai tribun atas dan bawah.

"Dia"

Telunjuk lentiknya mengacung kebawah. Dari tribun atas kami berdua dapat melihat jelas beberapa siswa tengah bermain sepak bola ditengah lapangan.

Dan dari semuanya, kedua mataku menangkap seorang siswa yang ditunjuk langsung oleh Lisa.

"Koo Junheo, anak-anak memanggilnya June"

June?

Itu terlalu keren! aku lebih suka nama aslinya yang kuno itu.

"Ada yang salah dengannya. Syarat utama kau bisa naik kelas dengan nilai sempurna adalah menjauh darinya"

"Kenapa?"

"Hanya... Dia terkenal sebagai pembuat onar. Jangan terkejut melihat wajah memarnya setiap hari, anggap saja itu memang make upnya..."

Aku lantas menatap June lama, percaya diri menggiring bola dikejar teman-temannya.

"Aku juga harus menyuruh Donghyuk untuk menjauh darinya..."

Aku tak peduli ocehan itu.

Berbeda dari kemarin, dia memiliki banyak tawa. Selain tubuhnya yang terlihat lebih besar dari kebanyakan lainya, dia tampak normal dan baik-baik saja.

"Tidak" seruku tanpa sadar.

Tidak ada siswa normal yang dikejar-kejar seperti kemarin. Jika saja dia tak memakai seragamnya, aku tidak akan percaya June seorang siswa SMA.

"Ada apa?"

"Ooh?"

"Kenapa? Ada yang salah?"

"Tidak, ---aku lapar"

"Tapi aku belum selesai memperkenalkan mereka--"

"Lisa-yah itu tidak penting"

"Baiklah. Kita masih punya 25 menit sebelum kelas tambahan. Ayoo"

Oo shit! Aku lupa kelas tambahan.

**

Bullying, kurasa semua siswa dipenjuru dunia akrab dengan satu kata itu.

"Jangan hiraukan"

Lisa mengapit tanganku lebih mendekat kearahnya. Kita sedang mengantri makanan dikantin sekarang.

"Anggap saja tidak melihatnya"

Bagaimana bisa?

Kerusuhan itu dibuat begitu terbuka. Gadis dengan kulit seputih susu itu basah kuyup oleh dua gadis lain didepannya.

'' JUNE ''Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang