Help me -6-

331 42 4
                                    

Si Beruang menyebalkan bernama Jung Chanwoo memang minta untuk dihajar, pasti menyenangkan berlatih tinju dengan badan besarnya sebagai samsak.

Donghyuk bilang sekolah punya klub bela diri sendiri, Chanwoo duduk bertopang dagu dibangkunya tertawa mengetahui aku baru sadar dikibuli olehnya.

"Klub itu tidak sedang merekrut anggota baru"ucap Donghyuk memperjelas.

"Tidak masalah, aku tidak tertarik bela diri untuk berkompetisi sampai tingkat tertentu, aku hanya membutuhkannya sebagai perlindungan diri"

"Memang siapa yang menganggumu?"

"Kau tidak perlu tahu"

Bibir Donghyuk mencebik kesamping, Lisa menggelengkan kepala menikmati perdebatan dipagi hari kami menunggu datangnya Miss Nana tak berusaha nimbrung.

"June dan Mingyu anggota aktif mereka. Tanya saja pada mereka lebih jelasnya"

Aku mengangguk, setelah kupikir-pikir itu adalah hal baik. Orang bilang, minta tolong itu manusiawi. Ya, karena kita makhluk sosial saling membutuhkan satu sama lain.

Lalu apa salahnya minta tolong June? Keselamatan adalah yang utama, berkat tuhan aku lolos semalam, tapi besok dan kedepannya siapa yang tahu.

Sore harinya aku memantapkan hati berjalan kesalah satu ruang ekstrakulikuler sekolah usai pelajaran terakhir.

Ketika aku membuka pintu, beberapa siswa terlihat gigih berlatih, dan ada dua pelatih mengawasi, sedikit canggung namun aku tidak malu masuk dan membungkuk menyapa mereka semua.

"Bukankah cukup sulit untuk anak kelas dua mulai berlatih? Sebentar lagi kau akan ujian tengah semester" kata Kak Shownu, salah satu pembina bertubuh besar yang merupakan seorang mahasiswa magang.

"Tidak apa-apa, aku akan berusaha menyesuaikan waktuku" jawabku.

"Terima sajalah" Berbeda dengan wajah kak Shwonu yang serius, pelatih kak Jooheon berwajah dan punya pergerakkan yang lucu.

Aku ikut tersenyum, mendukung senyum malu-malu kak Jooheon ditatap olehku.

"Baiklah"

Kak Jooheon mengangkat tanganya menerima high five dariku begitu kak Shwonu menyetujui kemudian juga menjabat tanganku.

"Chaeyoung-ahh, sayang sekali kami berdua ada urusan dan harus segera kembali kekampus sekarang. Tapi tenang saja, Ada pengganti kami jika kau ingin berlatih dasarnya dulu"

"Em, tidak apa-apa aku akan menunggunya disini"

Kak Shownu mengakhiri sesi temunya lalu menepuk bahuku sebelum berjalan pergi.

"SEMUANYA. KAKAK PERGI DULU, LANJUTKAN LATIHAN KALIAN. KITA JUMPA MINGGU DEPAN"

Semua junior membungkuk hormat setelah Kak Jooheon bagai toa memberi tahu.

"Chaeyoung-ahh, sampai ketemu kamis depan" aku tertawa menyaksikan kak Jooheon melambai antusias dan hampir saja menabrak pintu jika saja kak Shownu tidak gesit melindungi kepalanya.

Suasana mendadak hening selepas kepergian pelatih.

"Sombong sekali"

Aku memperkenalkan namaku singkat dan itu adalah balasan yang kudapatkan.

Ada dua belas anak, empat perempuan dan delapan laki-laki. Aku tidak menanyakan nama-nama mereka, para siswa laki-laki lah yang berebut menjabat tanganku sedang para perempuan menatapku tak suka.

"Jangan hiraukan, ajang kompetisi diadakan 5 bulan lagi, mereka hanya takut posisi mereka karena sekarang anggota bertambah. Kita tidak akan pernah tahu perkembanganmu meski kau anggota baru" Dokyeom mendekat bersimpati kepadaku.

'' JUNE ''Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang