falling -11-

446 47 8
                                    

"Park Chaeyoung"

Jika saja aku tak terlilit hutang kalah taruhan, jika saja aku tidak bodoh terbawa suasana malam itu hingga dengan gampang memasang taruhan tanpa peraturan dan persetujuan, aku tidak akan berdiri konyol didepan kedua orang tua June sekarang, membagi senyum manis, berusaha terlihat anggun dan elegan, amat sangat hati-hati dalam segala tindak tandukku yang diawasi.

"Duduk dulu sayang. Ya ampun, dari mana anak urakan ini menemukan gadis cantik sepertimu"

Aku menahan diri untuk tidak terbahak kala dipersilahkan duduk, June yang semula ketawa-ketiwi menikmati tingkah konyolku didepan orang tuanya cemberut. Bayi monster itu menekuk kedua bibirnya, hahaha aku tidak tahu jika bayi monster itu bisa juga terlihat menggemaskan. Btw, aku suka panggilan baru itu bayi monster hahaha.

"June sudah cerita banyak tentangmu, bagaimana caranya tante bisa berterima kasih" Ibu June mendekap kedua tanganku erat didepan dada.

Aku menggeleng, menatap June yang juga mengangkat kedua bahunya, "June juga banyak membantuku tante, itu sudah lebih dari cukup" jawabku.

"Benarkah?" kepala Ibu June mendekat kearahku terkejut, "Memang apa yang bisa dilakukan anak ini?"

"Ma!"

Lagi-lagi Mama June mencuri kesempatan untuk menghina putra bungsunya yang nakal, aku hanya tersenyum, orang tua selalu punya bermacam cara mengungkapkan kasih pada anaknya.

"June pandai bertarung"

"Dia mengajarimu berkelahi?" Kali ini Ibu June sungguh terkejut, bahkan Ayahnya yang semula acuh nampak melebarkan mata tertarik oleh pembicaraan.

June lesu menyandarkan seluruh punggungnya diatas sofa, ia sudah putus asa untuk menyela diantara percakapanku dan sang Ibunda.

"Bukan berkelahi tante" aku meluruskan garis yang tertekuk, membantu June yang lucu dengan sisi baru yang baru ku tahu hari ini, "hanya sebagai perlindungan diri"

Masih nyaman dalam posisinya, kepala June manggut-manggut.

"Memang siapa yang menganggumu?" tanya Ayah June masuk dalam pembicaraan, Suara berat Ayah June menyentak keberanian yang runtuh begitu saja karena suaranya yang berat dan rendah.

Aku kebingungan untuk sesaat, untungnya June yang memperhatikan detail gerak kedua tanganku diatas lutut tanggap menimpali "belajar bela diri bebas untuk semua orang, tidak harus karena alasan khusus"

Mama June mengangguk akan balasan itu, "bagus sayang, lingkungan disekitar sini sangat buruk untuk gadis cantik sepertimu"

Sentuhan lembut Mama June dibahuku menyampaikan segala duka dihatinya, "Chaeyoung akan berhati-hati tante" kataku, tanpa berani bertindak atau berinisiatif memulai sebuah topik baru lagi.

Mama June tersenyum simpul, terus memperhatikanku lembut dengan pandangan ke ibuan yang anehnya sama sekali tidak mengganggu untukku, bukan parasnya saja yang cantik namun juga hatinya.

Sangat berbeda dengan sosok kukenal duduk sembrono didepanku sambil bersiul-siul se enaknya sendiri.

**

Kamar Yejin eonnie didominasi oleh warna putih dan sedikit pernak pernik tambahan berwarna merah mudah khas anak perempuan pada umumnya ketika aku masuk untuk kali pertama, keluarga June memintaku meninggalkan mereka lebih dulu, entah apa yang akan didiskusikan keluarga itu.

Bohong jika aku tidak gugup walau mereka memperlakukanku dengan baik dan senyaman mungkin. Ayah June sangat mirip dengan June dari caranya berbicara dan memberi perintah, aku ketakutan setiap pria paruh bayah itu membuka mulut saat Mama June mengajakku makan malam bersama keluarga mereka yang tiba-tiba dingin tanpa sebuah percakapan, bahkan Mama June sendiri mengatakan makan malam hari ini adalah makan malam pertama mereka setelah berbulan-bulan lamanya.

'' JUNE ''Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang