Bela Diri -7-

340 41 0
                                    

Oke, aku akan bercerita mengenai June yang tiba-tiba saja menjadi guruku, ahh... Lebih tepatnya pelatih bela diriku.

Chanwoo menemaniku menemukan alamat yang diberikan June karena Chanwoo memang tahu tempatnya. Kata Chanwoo itu basecamp June dkk, Chanwoo keukeuh ikut takut Park Chaeyoung yang jelita ini mendapat perlakuan yang tidak-tidak oleh June. Hehehe bercanda.

Basecamp June lebih buruk dari yang kupikirkan. Sebuah rumah terbengkalai lumayan besar berlantai dua namun dibawahnya hanya berupa kerangka pondasi pilar-pilar dan tangga tanpa dinding, tidak bercat masih sewarna semen.

Untungnya dilantai dua agak lebih baik, seperti sebuah ruangan didalam rumah pada umumnya, ada televisi dan dua sofa panjang berwarna cokelat serta rak berisikan banyak buku, cukup mengejutkan juga.

Aku menemukan sitampan Jung Jaehyun duduk disofa. Laki-laki itu sangat terkejut mendapatiku berdiri tepat didepannya.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jaehyun lalu menatap Chanwoo memposisikan badanya duduk disamping Jaehyun.

"June bilang mau mengajarinya cara bertarung" Chanwoo yang menjawab.

"June? June kita?"

Aku mengangguk, Jaehyun berekspresi benar-benar kaget seperti tak percaya.

Aku menceritakan sekilas tentang cerita pertamaku bertemu June dimedan tempurnya tempo hari sebagai alasan. "June bilang Moonbin memburuku setelah itu" bohongku, Untungnya Jaehyun percaya dan tak banyak bertanya walau tatapan Chanwoo jelas mengatakan keraguan akan kebenaran kisah itu.

"June akan segera datang, tunggu saja"

Jaehyun menepuk sofa kosong tak jauh darinya, akupun duduk menunggu June.

"Kau suka fiksi?"

"Ah buku ini? Tidak juga. Eunwoo baru saja memindahkan banyak koleksi bukunya kesini" Jaehyun mengangkat novel tebal karya JK ROWLING menunjukkannya padaku. "Mau baca juga?" tawarnya.

"No, thanks. Aku sudah menonton semua serinya" jawabku.

"Aku juga sih tapi kata orang-orang novelnya lebih seru"

"Dimana kau menemukan orang-orang seperti itu? Buku setebal ini dibilang seru?! Yang benar saja ...."

Chanwoo menggeleng sebagai reaksi dari ucapanku tadi sementara Jaehyun tertawa kecil.

"Aku suka membaca" terang Jaehyun.

Yang kemudian kutimpali singkat. "Kau akan cocok jika bertemu Mamaku"

Aku tak bermaksud apapun dengan ucapan itu tapi sepertinya aku membuat seorang Jung Jaehyun terkejut lagi.

"Mamaku dulu penulis, dia gemar membaca" jelasku cepat.

Ya, sebelum menjadi editor Mamaku seorang penulis dia bahkan berhasil menerbitkan dua buku dari semua karyanya, tapi aku tak pernah membaca tulisan itu.

"Ahh"

Si ganteng manggut-manggut.

"JUNE-YAH BERAT"

Tepat setelah itu suara besar Kim Mingyu menyentak kami, dia datang dengan menggotong sebuah samsak dibelakang June dan berjalan menghampiri kami.

"Gantung itu diteras balkon" perintah June seenak jidatnya.

Mingyu membeku diambang pintu.
"Wait, apa imbalanku untuk semua ini?"

"Imbalan" June berbalik dan dengan bodohnya melayangkan finger heart untuk Mingyu "ini, terimalah cinta besarku" cicitnya.

'' JUNE ''Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang