Ruang untuk Derita -13-

142 22 5
                                    

Aku menginap dirumah Lisa. Rumahku yang hampa tak berpenghuni karena Mama tidak akan pulang kerumah sebab tak perlu mencemaskan ku seorang diri seperti biasanya.

Hanya saja rasanya agak sedikit aneh kini aku punya orang lain untuk dimintai ijin selain Mama. Jung Chanwoo sangat menjengkelkan akhir-akhir ini. Entah ada apa denganya, sepertinya bertengkar dengan Mina lagi dan melampiaskan nya padaku. Huh,

Lisa anak orang kaya, semuanya tergambar jelas dari apa yang Lisa pakai dan rumah besar yang ramai oleh para pekerja rumahnya. Lingkungan tempat Lisa di didik seolah menjelaskan bagaimana Lisa yang baik dan ceria terbentuk.

Ayah Lisa bekerja sejak pagi hari jadi hanya Mama nya yang menyambut ku dengan suka cita. Menjamuku luar biasa ramah dan lucu seperti Mama Chanwoo.

Lisa excited mendandaniku mengeluarkan semua piyama dalam lemari yang jika ditotal dapat membeli 50 Si Bomi. Senyum gadis itu melebar bersama tangan yang sibuk mencocokan warna piyama kedepan tubuhku.

"Bagaimana bisa anak rebahan seperti mu punya pinggang secantik ini?"

Sial, tidak tahu dia bagaimana June menyiksaku ketika latihan. Aku menghabiskan 1 jam untuk lari, sit up, push up dan lainya hanya sebagai pemanasan sebelum June dengan teliti mengajariku dasar dan teknik bertarung.

"Dari pada June. Kau bisa memilih laki-laki yang jauh lebih hebat dengan wajah dan tubuh ini"

Well, aku hanya mengangkat kedua tangan keudara sebagai jawaban.

"Serius kau tidak memiliki satupun sosial media. Paling tidak faceb**k lah"

"Tidak ada. Dan aku tidak berencana memiliki nya"

"Tapi kenapa? Kau tahu bagaimana penasaran setengah matinya para pengagum rahasia yang mengirim pesan dan cokelat dilokermu setiap hari?--yah, walaupun pada akhirnya cokelat itu masuk mulutk sih"

"Aku akan memikirkan nya suatu saat nanti tapi bukan sekarang. Aku minta maaf tapi tolong jangan mengunggah apapun tentangku di sosial media mengerti"

Tiga piyama dalam genggaman Lisa terjatuh. "Chaeyoung-ah, kau bukan agen mata-mata yang dikirim dari Korea Utara kan?"

Plak.

Gadis itu baru berhenti mengoceh ketika aku menendang pantatnya.

***

Pukul 01.00

Lisa belum tertidur, gadis itu asik dengan ponselnya setelah kami berdua menghabiskan dua film sekaligus.

"Kenapa dia tidak mengangkat telponku sama sekali" ucapku tanpa sadar.

Lisa yang serius sedikit terkejut menatapku. "Siapa?"

"June, dia tidak masuk sekolah dan tidak mengangkat panggilan dariku sama sekali. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya"

"Apa yang kau khawatirkan. Dia adalah Koo June"

Kedua mataku bergerak mengikuti detik-detik yang berjalan pada jam besar dikamar Lisa tepat didepan kami. Membawa cemas menjadi gelisah, gelisah menjadi khawatir dan khawatir akhirnya membawakanku pada rasa takut.

"Kau belum tahu, June memang selalu bolos dua kali dalam satu bulan kemudian datang ke sekolah dengan wajah babak belur seperti yang pernah aku ceritakan padamu. Jika dia bukan anak dewan komite sekolah. June sudah Drop out dari tahun lalu" jelas Lisa lebih lanjut, "Tapi akhir-akhir ini aku tak melihat June melakukan nya lagi. Mungkinkah dia sudah bertobat dan kembali kejalan yang benar?"

"Sebentar, aku akan menghubungi Kim Mingyu"

Lisa cemberut aku tak mendengarkan ocehannya.

Panggilanku tersambung, namun Mingyu hanya sebentar mengangkatnya tanpa mengatakan sepatah katapun. Yang terdengar hanya bunyi musik keras dan suara riuh yang tak asing ditelingaku.

'' JUNE ''Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang