the fourth husband ♕ minhyunbin ♔

chapter 3

I do not own the story.
Original story by yayararaaa.

.

.

"Aku yakin Minhyun berperilaku seperti istri sempuna bukan? Tapi percayalah, Minhyun tak sebaik kelihatannya."

Hyunbin termangu. Rasa takut dan cemas mulai merambat ditubuhnya perlahan. Kata-kata orang di depannya ini seakan sedang mengantarkannya pada hal yang paling ditakutkannya.

Hal yang paling ditakutkannya dimana dia menikahi orang yang salah.

"A-apa maksudmu?" Hyunbin tergagap karena kecemasannya.

Direktur itu mengangkat bahu dengan enteng. Seperti mereka sedang membicarakan hal sepele, bukan tentang pernikahan orang lain yang dipertaruhkan disini.

"Kami berpisah bukan dengan jalan baik-baik tapi karena aku menceraikannya."

Dada Hyunbin langsung sesak mendengarnya.

"Menceraikannya? Kenapa?"

"Itu bukan hakku untuk memberitahu, aku tidak ingin dicap sebagai perusak rumah tangga orang. Tapi coba pikirkan ini Dokter Kwon. Kau tahu jika ia juga pernah menikah sebelumnya?"

Dengan lemah Hyunbin mengangguk.

"Kalau begitu kau bisa perkirakan sendiri, Minhyun adalah seseorang yang selalu gagal dalam pernikahannya sebelumnya. Aku yakin kau cukup cerdas untuk menarik kesimpulan."

Ya, Hyunbin mengerti maksud Daniel, sangat mengerti.

Seorang bodyguard Daniel datang memberitahu bahwa sudah waktunya Daniel bertemu Dokternya. Daniel segera berdiri, merapikan jasnya sebelum kembali melihat Hyunbin yang terlihat linglung.

"Akan ada baiknya istrimu tak tahu kita bertemu, Dokter Kwon. Kurasa ia tak akan senang mendengarnya." Daniel tersenyum sebelum menunduk sopan padanya.

"Saya permisi."

Dan Hyunbin ditinggalkan begitu saja dengan otak yang semakin tersesat. Apa maksud orang itu mengatakan hal buruk tentang istrinya? Kenapa segala sesuatu yang dikatakan orang ini mendukung segala prasangkanya?

Simpulkan sendiri? Hyunbin bahkan tak berani memikirkannya. Bagaimana jika segala hal yang ia lihat dari istrinya selama ini hanya kepalsuan semata? Hyunbin takut namun juga ingin kebenaran diwaktu bersamaan.

Siapa disini yang sebenarnya sedang membodohi dirinya? Mana yang harus ia percaya?

.

.

.

Pada akhirnya ketakutannya mengalahkan segalanya.

Dengan pelan ia mengunyah makan malamnya, iris cokelatnya melihat istrinya dengan nyalang. Melihat sosok yang kini makan dengan begitu elegan bak direstoran bintang lima meski kenyataanya mereka hanya makan tumis daging, sup rumput laut, dan kimchi sebagai teman nasi. Istrinya mengatakan stok bahan makanan mereka hampir habis dan besok ia baru akan berbelanja sehingga mereka makan apa yang tersisa.

Hambar.

Semua yang Hyunbin kunyah rasanya hambar. Tubuhnya sangat lelah, tubuh dan pikiran kalau boleh jujur. Jangan salah paham, ia bukannya takut akan istrinya. Hanya saja ia takut akan kenyataan yang menunggunya. Katakanlah ia pengecut karena menghindar, tapi sungguh Hyunbin hanya ingin pernikahan normal dan pasangan yang normal.

"Ah telat!"

Hyunbin langsung berhenti melangkah menuju ruang kerjanya. Melihat istrinya yang begitu terburu-buru menaruh piring dan mangkuk makan malam mereka yang selesai ia cuci.