chapter 6

736 149 20
                                    

I do not own the story.
Original story by yayararaaa.

.

.

Hyunbin akhirnya bisa keluar rumah sakit saat langit sudah gelap, ia menolak anak buah Jung Jaehyun yang ingin mengantarnya dan memilih menyetop taksi. Katakanlah untuk harga diri.

Hampir jam satu malam saat Hyunbin akhirnya sampai di apartemennya. Mencoba mengendap-endap agar tak membangunkan istrinya yang ia duga sudah tidur. Ia begitu terkejut saat lampu tiba-tiba saja menyala dan sosok istrinya yang duduk disofa sembari bersedekap terlihat.

Dari raut wajahnnya, Hyunbin yakin ia dalam masalah sekarang. Jantungnya semakin berdetak keras saat Minhyun perlahan bangun dan berjalan menghampirinya.

"Min-"

"Kenapa baru pulang sekarang?"

"Itu-"

"Kenapa tak memberitahuku jika pulang terlambat?"

"Tapi-"

"Kenapa ponselmu tak bisa dihubungi? Kau tahu betapa khawatirnya aku?!"

"Minhyun!"

Seruan Hyunbin serta sentuhan kuat suaminya dikedua lengannya membuat Minhyun diam. Bukannya Hyunbin ingin berteriak pada istrinya tapi Minhyun terus saja bertanya tanpa memberinya kesempatan untuk menjawab.

"Maafkan aku. Ponselku mati dan tadi ada sedikit insiden."

Iris rubah itu melihat luka terplester dikening suaminya.

"Kenapa dengan dahimu?"

Apa yang harus Hyunbin katakan? Semua jawaban terasa salah sekarang. Rasanya antara takut dan merasa bersalah. Hyunbin tahu istrinya tak akan senang mendengar apa yang sudah terjadi. Menelan ludahnya Hyunbin memutuskan untuk jujur.

"Aku terlibat kecelakaan kecil. Mobilku menabrak mobil didepan yang berhenti mendadak."

"Mwo!"

Oh tentu saja istrinya akan sangat terkejut. Dapat Hyunbin rasakan tangan pucat itu menangkup wajahnnya, dan iris rubah itu menatapnya penuh kekhawatiran. Minhyun langsung memeriksa seluruh tubuh suaminya.

"Gwenchana? Mana yang sakit? Kau sudah kerumah sakit?"

"Gwenchana, mereka bahkan menginfusku seharian."

Dapat Hyunbin lihat tak hanya kekhawatiran yang terlihat di iris rubah itu, tapi sesuatu yang lain.

"Kenapa kau tidak memberitahuku?" Tentu saja Hyunbin gelagapan menjawabnya.

"I-itu... ini hanya kecelakaan ringan. Lukaku juga tak ada yang serius."

"Lalu bagaimana jika lukanya serius? Kau juga tak akan memberitahuku? Demi Tuhan Hyunbin, aku ini istrimu. Entah kau terluka atau tidak, kau harus memberitahuku jika hal yang buruk terjadi padamu."

Lalu bagaimana jika semua hal buruk yang terjadi berasal dari istrinya sendiri? Masa lalu istrinya yang sulit ia mengerti. Bagaimana ia harus memberitahunya? Bagaimana carannya? Hyunbin sangat takut jika rumah tangganya hancur begitu saja.

Tangan besar Hyunbin merengkuh tubuh istrinya, memeluknya erat penuh penyesalan.

"Maafkan aku. Aku mengaku salah. Tak akan kuulangi lagi, jadi berhenti marah padaku. Hem?"

Hyunbin menatap iris rubah istrinya dengan memelas, mencoba mendapat simpati Minhyun. Ia mencium kilat bibir tipis istrinya sebagai usaha terakhir sembari menunggu maaf dari Minhyun. Namun Minhyun justru melepaskan pelukannya lalu berjalan memasuki kamar mereka meninggalkan Hyunbin di ruang tengah begitu saja. Pintu kamar itu bahkan tertutup rapat setelahnya.

the fourth husband ♕ minhyunbin ♔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang