(3) Kencan (?)

2.7K 265 41
                                    

Sore itu, dihari sabtu. Chimon terlihat sibuk di Kamarnya. Dirinya sangat bersemangat karena setengah jam lalu mendapati pesan kalau Kak Pluem nya itu ingin mengajaknya kencan sore ini. Iya, kekasihnya yang super sibuk itu memang terkadang sering melakukan hal mendadak seperti ini. Untung saja Chimon bukan wanita yang memerlukan waktu banyak untuk bersiap. Sekali lagi memeriksa penampilannya di depan cermin, Chimon merasa puas dengan hoodie biru muda, jeans hitam dan tatanan rambut berponinya seperti biasa.

Chimon menuruni tangga terburu-buru membuat dua pasang mata yang tengah menonton TV disana mengalihkan pandangan mereka.

"Mau kemana?" Tanya Off begitu melihat Chimon menghampirinya dan Gun

"Mau pergi sama Kak Pluem, Pih" Chimon mengulurkan tangannya bermaksud berpamitan.

"Apaan nih? Emangnya Papi ngizinin?" Off hanya melihat tangan Chimon dan kembali mengalihkan atensinya pada televisi.

"Ih Papi, masa gak boleh" Chimon menghentakan sedikit kakinya tanda kesal. Papinya itu memang selalu begitu

"Mamiiiiii" Chimon beralih pada Gun

"Mami sih yes" ucap Gun, tanda bahwa Ia mengizinkan Chimon pergi.

"Bujuk Papi dong Mih"

"Kamu gak lihat ini Mami sama Papi duduknya jauh-jauhan?" Ucap Gun malas, menopang wajahnya pada tangan sofa. Chimon yang tidak paham hanya menatapnya bingung

"Biasa si Kiaki ini ngambek gara-gara Mami tadi ga sengaja ketemu Oab pas kita pergi belanja, padahal nanya kabar doang" Gun menatap suaminya itu sambil memutar bola matanya malas.

"Om Oab? Gimana kabarnya Mih si Om?

"LOH KO KAMU MALAH NANYAIN KABARNYA MANTAN MAMI KAMU?!" Off berucap sambil mendengus kesal. Dua submisive di Rumah ini memang tidak ada yang mengerti perasaannya.

"Auh, kan udah lama gak ketemu Pih. Lagian aku juga pengen ketemu Om Oab, biar dikasih uang terus"

"Apa? Emangnya masih kurang uang yang Papi kasih?"

"Hhhmm gimana ya...."

"Ini kalau masih kurang, kalo perlu Papi tambahin. Sana pergi." Off berdiri menghadap Chimon, merogoh kantung celana bahannya dan mengeluarkan tiga lembar uang ratusan. Chimon menatapnya bahagia.

"Makasih Papi, sayaaaaang Papi" Chimon Langsung mengambil uangnya dan mencium pipi Off. Sedangkan Off hanya tersenyum santai. Tak lupa Chimon juga memeluk sang Mami dan menciumnya pula dikedua pipi.

Sepeninggalnya Chimon, Gun melihat Off yang kembali menatap lurus pada televisi. Gun berusaha mendekat dan memeluk lengan suaminya itu

"Papi masih marah?" Mode manjanya keluar jika sedang dalam situasi seperti ini

"Papi diem aja... Harus gimana biar Papi maafin Aku?" Gun mengguncang lengan Off, sedangkan Off hanya menatapnya malas.

"4 ronde?"

"Apa? Mau Aku gak bisa jalan ya?"

"5?"

"A-apa?"

"8, atau 12?"

"MATI AJA SANA!" Gun bangkit sehabis memukul kepala Off dengan bantal sofa, melangkah kesal meninggalkan Off yang menahan tawanya.

'Apa-apaan itu? 12. Satu saja lama, apalagi 12. Dasar aki-aki gak tahu diri. Stroke baru tau rasa' Gun menggerutu kesal

ʕ•ﻌ•ʔ

Saat ini Pluem dan Chimon sedang duduk di salah satu bangku panjang sambil menatap langit yang menampilkan letupan indah kembang api. Ya, setalah 2 jam berkeliling kesana kemari akhirnya mereka memilih tempat terakhir yaitu danau besar di tengah kota yang memang selalu menjadi tempat pilihan untuk menghabiskan waktu di sabtu malam ini.

CONFUSED (NanonChimonPluem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang