Selama perjalanan, Wonwoo menjelaskan maksud dari permintaannya mengajak Mingyu untuk tinggal bersamanya sementara. Hanya sebulan. Lagipula siapa yang suka membiarkan orang asing berkeliaran di sekitarnya selama 24 jam. Wonwoo cukup mengenal Mingyu. Ya , setidaknya dia yakin kalau Mingyu bukan orang jahat. Pamannya juga akhirnya setuju dan membatalkan rencana awalnya menyewa asisten pribadi untuknya. Mingyu fikir ini seperti win win solution, Paviliun Rumah Sakit minggu depan sudah akan dihuni koas-koas baru. Dan dia membutuhkan tempat tinggal yang dekat dengan RSnya, jadi dia setuju-setuju saja.Mingyu melihat sekeliling rumah Wonwoo. Rumah peninggalan kakeknya Wonwoo lebih tepatnya. Harus Mingyu akui rumah kakek Wonwoo sangat indah sekali. Bukan marmer atau bergaya eropa, namun khas hanok korea.
"Hyung, aku akan kembali untuk mengambil barang-barangku"
"Tidak usah"
"Lalu besok aku harus berangkat subuh maksudmu?"
"Tuuuuuuhhhhh",ujarnya menunjuk ke luar.
"Kau gila hyung... sungguh"Wonwoo tertawa keras. Dengan hidung yang sedikit tertarik keatas. Harus Mingyu akui itu cukup menggemaskan. Tidak, sangat menggemaskan. Mingyu akhirnya memutuskan melakukan tur ke satu persatu ruangan dirumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Young Days [✔️]
Fanfiction"Anda tidak akan menghentikan saya?" "Untuk apa? Kalau mau jatuh ya jatuh saja. Tapi harus langsung mati ya. Saya gak mau buang buang tenaga buat nolongin kamu lagi" END