9.Debat!

88 23 7
                                    


Allean turun dari motor kemudian mengambil sesuatu dari tasnya.

"mau ngapain lo?"tanya Rafka dingin

"mau ngegunting helm ini "balas Allean mengarahkan gunting itu pada tali helm yang dia kenakan

"enak aja lo main gontang-gunting ntar bang Allo marah sama gue!"peringat Rafka

"truss, gimana gue ngebukanya?"binggung Allean

Rafka mengangkat tangannya, hendak membuka helm yang di gunakan Allean

"mau ngapain lo?"elak Allean dingin

"mau bukain helm itu lah"balas Rafka mulai membuka helm itu pelan

"lo tau nggk sih gue risih diliatin fans-fans lo!"kesal Allean melirik ke semua orang yang memperhatikan mereka

"gue juga diliatin fans-fans lo!"balas Rafka santai

Tanpa di sadari, Rafka memperhatkkan setiap lekuk wajah Allean yang memang sangat cantik.

Helm itu terbuka Allean langsung menggunakan headphone yang ia gantung dileharnya dan meletakkannya tepat di telinganya, jangan tanya kenapa Allean menggunakannya sekarang!

Seluruh isi kelas memperhatikan Allean dan Rafka secara bergantian saat mereka berdua telah duduk di kursi masing-masing.

Allean mengeluarkan novelnya, tanpa mempedulikan tatapan curiga dari setiap orang yang ada di kelas

"Allen....Allen"teriak Divvi dengan suara ceprengnya dari luar kelas, Divvi menghampiri Allean yang tengah sibuk dengan novelnya.

"Allen"panggil Divvi merasa tak di hiraukan

"apa"balas Allean datar

"lo pacaran sama Rafka ya?"tanya Divvi antusias

"nggk"balas Allean singkat

"terus kenapa lo pergi bareng Rafka dan melakukan adegan romantis di parkiran?"tanya Divvi bertambah penasaran

"bonyok gue ke luar negeri, jadi gue dititipin di rumah dia, motor gue disita"jelas Allean singkat

"terus adegan romantis di parkiran?"tanya Divvi penasaran

"itu helmnya nggk bisa gue buka jadi dia bantuin gue ngebuka helmnya"balas Allean datar

"lo beneran nggk suka sama Rafka?"selidik Divvi

"nggk Divvi!"balas Allean jengah

"yaudah deh jangan terlalu benci juga ya, ntar kena kurma benci jadi cinta!"nasehat Divvi bijak.

"Whatever you want"Allean memutar matanya semakin jengah, entah sudah berapa orang yang berkata seperti itu sejak kemarin.

"Aneh-aneh aja masa benci berubah jadi cinta hanya karna kurma"batin Allean dan  kembali menatap novelnya

***

"hai Allen"panggil cowok berparas tampan yang tengah membawa sebuah coklat di tangannya.

Allean melirik cowok itu sebentar dan melanjutkan kembali makannya.

Cowok itu menghela napas dan langsung duduk tepat di depan Allean, menatap Allean lekat.

"ngapain lo natap gue kayak gitu?"tanya Allean dingin

Cowok itu tersenyum manis, sehingga semua orang yang melihat pria itu langsung terpesona tak kecuali Allean yang biasa-biasa saja.

"gue cuma mau ngasih ini ke lo"cowok itu menyodorkan coklat yang ada di tangannya.

Who Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang