2. Harus pergi

162 44 28
                                    

Eitttt...Vote dulu:)

Happy reading:3

***

Jam telah menunjukkan pukul 13.35 wib, Rangga masih menunggu penerbangannya ke Perancis.

Tiba-tiba, pemberitahuan penerbangan pesawat berbunyi. Rangga harus ikhlas pergi meninggalkan Allean, kini mereka harus terpisahkan oleh jarak, Rangga sangat menyayangi Allean, Rangga tidak ingin Allean menangis dengan kepergiannya.

"Allen gue pergi dulu ya, lo hati-hati ya di sana, jangan lupain gue,"pamit Rangga gemetar ingin mengeluarkan tetesan bening namun ia masih menahannya

"gue nggk akan lupain lo Ga, gue akan nungguin lo, kapanpun itu gue siap Ga, gue harap lo juga nggk ngelupain gue Ga,"Allean menahan tetesan bening, yang akan menyelimuti wajah cantiknya.

"gue akan terus ngasih kabar ke lo, gue akan terus nyimpan lo dalam hati gue, lo akan selalu ada di dalam hati gue All,"Rangga memeluk Allean begitu erat, membuat tetesan bening keluar dari matanya, namun Rangga segera menghapusnya, sebelum ada yang melihatnya.

Orang tua Rangga yang melihat perpisahan antara Rangga dan Allean, menatap keduanya sendu. Namun, tidak ada pilihan lain Rangga harus pergi bersama mereka.

"Allen tante minta maaf ya, harus misahin kamu sama Rangga,"lirih wanita paruh baya yang berada di samping Allean.

Allean menoleh, ke arah wanita paru baya yg meminta maaf kepadanya itu.

"Tante nggk perlu minta maaf sama aku, tante nggk salah kok, Allen sama Ranggakan masih bisa ketemu kalau lagi liburan, masih bisa telponan, Masih bisa chattinggan,"Allean mengembangkan senyum manisnya

Rita langsung memeluk Allean sambil menangis sendu.

"ayo kita pergi,"ajak pria paruh baya, kepada Rangga dan Rita.

"iya pa,"balas Rita

"All kita pergi ya, jangan nangis lagi! kalo ada masalah cerita ya, jangan di pendem sendiri,"pamit Rangga memeluk Allean kembali.

"i-iya, lo kalau ada masalah cerita ke gue juga ya,"Allean membalas pelukan Rangga

Rangga pergi menjauh dan menjauh, Allean tak kuasa lagi menahan beban air matanya, Allean menangis dan menangis di tempat. Tanpa mempedulikan siapa pun yang melihatnya.

Tiba-tiba, datang seorang gadis kecil dan memberikan tisu pada dirinya.

"kakak, kakak jangan nangis,"gadis kecil itu memberikan sehelai tisu pada Allean

"makasih ya dek,"Allean tersenyum dan menghapus air yang membasahi wajahnya

"kakak jangan nangis lagi ya, kata papa aku, kalau kita ngelihatin sebuah kesedihan di wajah kita, orang bisa menganggap kita lemah, aku tau kakak kuat,"gadis kecil itu tersenyum manis pada Allean, mamberi kekuatan untuk Allean

Allean terdiam dan terenung mendengarkan perkataan gadis kecil itu. Bagaimana tidak, kemana Allean yang dulu tegar dalam setiap masalahnya? kemana Allean yang dulu tak mau melihatkan sebuah kesedihan di wajahnya?

"nama kamu siapa?"tanya Allean kepada gadis kecil itu dan tak luput dengan senyumnya.

"nama aku Kiara kak, panggil aja Ara, nama kakak siapa?"kiara balik bertanya

Who Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang