Bib…Bib…. Tiba-tiba logo YM di pojok kiri monitor menyala. Nur interest, tumben siang gini ada yang ngajak YM-an. Hehehe…siapa ya, apa sih Rifia… Yah, satu-satunya temen curcol gw, Nur ketawa-ketiwi sendirian. Makin aneh….
“Eh, siapa….” Bingung, Nur melihat table permintaan pertemanan pada layar kompi-nya. Re24_el … siapa ya… Spamkah…? Sebentar berpikir, terima atau tidak. Nothing big deal, gak ada salahnya. Klik… Nur pilih Ya.
Bib..bib… Logo kembali berkedip.
“Hello cantik…” Hhmmbp.. hampir saja Nur tersedak. Siapa sih, baru kenal dah nyebut-nyebut cantik segala. Salah add kali nih orang ya…
Bib…. “ Kok silent sih, Halo sweety…. It’s very hot day….. dah maksi blum? “ muncul si logo emotikon yang lagi senyum.
Hadeeh, siapa sih. Bikin penasaran aja. “ Hello juga, siapa ya? Do I know you?” diketiknya dengan tidak sabar. Enter.
“ Oh ya, kenalkan, I’m your most hansom angel. The Charming Man. My name is Reza. Senang sekali bisa berkenalan dengan wanita cantik sepertimu… “
“ Oh GOD…… “ tangan Nur terkunci di atas keyboard. Tak bergeming. Seakan Ia lupa bernafas. Ingin rasanya Ia teriak…. Oh my God….. Oh my God….. It can’t be happen….. Oh my God…
Gw mimpi apa udah gila beneran….. Sekali lagi dikerjap-kerjapkan matanya. Digosok-gosok seperti orang yang kelilipan debu. Salah tingkah, gak bisa diam. Aneh pokoknya. Dan untuk yang kesekian kalinya dipandanginya layar monitor LCD di depannya tanpa berkedip. Sebesar apapun Ia membuka matanya. Melotot… dipejamkan lagi…. Melotot lagi…. Hhh…. That’s real. Tulisan itu tetap ada. Dan seakan sedang meledeknya.
“Reza….” Siapa….siapa….yang mau ngerjain gw…? Tapi gak ada yang tau soal Reza. Cuma gw….. dan… Tuhan yang tau. Oh God… It can’t be You, Right?.... Hahaha…. Gila beneran deh gw. Gila tingkat dewa.
Bib….Bib….. Nur langsung menatap nyalang layar monitornya kembali. Apalagi…..
“Oh come on, honey…. Answer me…? Kamu bisa berbahasa Inggris kan? Jangan bilang kalo kamu gak ngerti aku ngomong apa?..... I know that you are the most amazing woman in earth”
Oh…. Lebay, batin Nur. Please deh, hahaha… Reza versi reality … tapi lebay. Hahahaha….
“Oh, okey than… Kalo kamu gak mau jawab. Aku off dulu ya… Tapi besok boleh kan kita Chat lagi. And please don’t ignore me…. Cantik…. See You… Mmmuuuaah…” muncul lagi si emotikon yang lagi monyong… Oh God, over banget deh pake acara cium-cium segala.
Kaget, sebel, senang, bahagia, semuanya campur aduk. Nur bahkan gak tau musti bagaimana menyikapi kejadian aneh yang baru dialaminya. Rahasia yang benar-benar Ia simpan rapat. Karena Ia tak ingin dianggap benar-benar tidak waras dengan semua imajinasi-imajinasi liarnya itu. Dan lagi, terutama Ia mencintai suaminya, anak-anaknya. Oh demi Tuhan, itu cuma keisengan belaka. Satu hal yang lahir dari pribadi liarnya yang dikunci rapat-rapat dialam pikirannya. Tak dibiarkannya berkembang menjadi sebuah penyakit yang dinamakan “Kepribadian ganda”. Ia wanita normal dan hidup normal selama 30 tahun belakangan ini. Bahkan punya 4 anak yang juga normal.
Tapi tak mungkin kan kalau imajinasi liarnya terlalu berlebih hingga terlahir nyata ke dunia ini. Oh Nur, lo masih hidup di bumi dan bukan hidup dalam film-film Hollywood yang extraordinary itu.
Dan lebih mengejutkan lagi. Kejadian itu hanya awal, karena itu berlanjut. Keesokan harinya, esok lusa dan seterusnya. Hingga siapapun sebenarnya makhluk bernama Reza itu, yang jelas Nur sudah tidak ambil pusing.
Di ikuti permainannya. Dianggapnya si Reza itu…ya.. teman Chattingnya yang memang sangat menyenangkan. Dengan semua ke-lebay-annya yang terkadang membuat pipi Nur merona. Karena jujur, semua pujian-pujian Reza dalam chattingnya tak pernah Ia dapatkan dari suaminya tercinta. Karena Andika Maulana Hananto, suaminya bukan orang yang romantis.
Kini rutinitas Nur, mengurus anak dan suami di rumah, bekerja di kantor dan berchatting ria… juga di kantor. Meskipun ada laptop di rumah. Ia tak mungkin chattingan dengan Reza di rumah. Oh no…. Dika itu orang yang sangat cemburuan. Bisa perang dunia keempat jika Ia tau. Lalu apa dong namanya… SELINGKUH..??? Oh ya, itu benar. Tapi tak apa kan. Toh cuma chatting….. hehehe, Nur berkilah.
Setiap pagi Nur tiba di kantor, turn on computer, monitor….. tunggu loading….. Dan…. Bib..bib… suara yang sudah dinantinya muncul menyambut hari –yang kini– cerianya di kantor. Maka Ia akan langsung duduk manis di bangkunya. Mengutak-atik file-file kerjanya. Tulis ini, paraf itu, ketik ini, print itu, filling file, telepon bank dan klien, cek ini-itu, semuanya dilakukan sambil ber-chatting ria dengan Reza.
Tidak setiap saat, tapi rutin.
Pagi, saat Nur sampai, Ia akan mengucapkan “Good morning” khasnya.
Lalu siang, Ia akan dengan dengan protektif menanyakan apakah Nur-nya sudah makan siang, makan apa, sudah minum air putih seberapa banyak, awas kena dihidrasi, dan sebagainya, dengan tidak lupa menambahkan ciri khas lebaynya (cantik, sweety, honey, manis, sayangku, meu draga, my sweetheart, frumoasa, me belle, mi amor, my lovely, cintaku, dll).
Dan sore hari, “The afternoon tea time” katanya. Ia akan menyinggung soal teh, kopi, camilan, jangan banyak ngemil nanti gemuk, dll.
Hingga tak terasa sudah satu bulan Nur ber-chatting dengan si misterius Reza. Jelas ia penasaran, siapa Reza itu. Tapi ia tidak mengelak, bahwa kehadiran Reza sangat mengusik pribadi liarnya. Dan Ia pun tidak menampik kalau Reza memang sosok yang diharapkannya selama ini.
Reza menjadi teman ngobrol yang menyenangkan, dan entah kenapa makhluk yang satu itu tau persis tentangnya. Sifatnya, kebiasaannya, bahkan perihal kehidupannya pun Ia tau. Lengkap dengan profilenya yang sudah bersuami dengan 4 orang bocah lucunya.
Bagaimana bisa…. Siapa sih sebenarnya dia. Nur semakin bingung dibuatnya. Kalaupun teman dekatnya yang mengerjainya. Tapi siapa, toh Ia tak punya teman dekat. Yaa… ada teman, tapi tak sedekat itu hingga tau semua hal tentang dirinya. Hingga hal-hal terkecil, seperti : Ia suka tidur malam, suka membaca buku novel yang tebal-tebal, suka melihat langit ketika banyak awan putih beriringan tertiup angin, tentangnya yang suka mandi hujan, suka dengan keheningan, suka dengan kesendirian, suka melihat mata pria-pria berdarah eropa yang sedikit menyempit dan tertutup lebatnya alis mata yang biasanya seksi dengan bola mata berpendar warna-warni (Nur paling suka dengan warna biru pucat-khas Reza-yang Ia tau), dan hal-hal lainnya yang sangat jarang diketahui orang lain bahkan oleh suaminya sendiri.
Dan Nur hingga saat ini belum tau seperti apa wujud makhluk aneh itu. Belum tau dan sangat ingin tau. Dan tanpa disadarinya tumbuh rasa yang asing tiap kali mereka bertemu chatting di dunia maya. Perasaan liar yang seharusnya dienyahkannya dari dirinya. Perasaan yang jelas-jelas terlarang. Perasaan yang pernah dijaganya untuk tidak tumbuh melebihi batas yang seharusnya. Dan kini, perasaan liar itu tumbuh dengan perlahan namun pasti, tanpa Ia sadari. Perasaannya terhadap Reza….. bahkan saat ini, saat Ia belum tau seberapa mirip makhluk bernama Reza itu dengan sosok Reza yang Ia tau, yang memang telah tercipta dari angan terlarangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat dari Mimpi
RomanceNur.... seorang wanita biasa.... seorang istri dan juga ibu rumah tangga.... Tapi dibalik kesehariaannya..... Ada kisah lain ..... kisah yang tiba-tiba saja terjadi.... kisah yang sudah tertulis pada garis angannya...... mimpinya..... Tapi sungguh d...