4

4.9K 521 6
                                    

Kenapa dia bisa ada di sini?

Pikiran itu terus terulang dan terulang di kepala Hoseok. Apalagi ketika tuan Kyunghoon dengan senang hati tersenyum dan mendatangi mejanya, mereka berbincang banyak hal. Hoseok sudah berani keluar dari lengan Sehun ketika atensi lelaki itu disibukkan dengan si pemilik cafē.

"Kau kenal lelaki itu?" Sehun bertanya ketika menyadari pandangan Hoseok tak beralih dari meja dimana si mint dan tuan manager mereka. Hoseok tersentak, ia menatap Sehun dan langsung menggeleng. Berbohong, tentu saja. Padahal ia yakin sekali itu adalah Min Yoongiーdari seragam sekolahnya saja sudah terlihat.

"Dia itu keponakan tuan Kyunhoon," sahut Sehun, tangannya mengelap gelas-gelas dengan kain lapnya. Hoseok membuka matanya lebar-lebar dan buru-buru menoleh kearah kawannya itu. Sehun tertawa, "Jangan melototiku."

"T-tidak! S-sungguhー?!" Hoseok mendeguk ludahnya, "K-kalau begitu... Kyunhoon-nim itu... bagian dari keluarga Min? P-perusahaan terkenal itu?"

Sehun tersenyum dan menggeleng tenang, "Kyunhoon-nim itu anak angkat, saudara tiri tuan presdir CEO Min sekarangーayah anak itu," Sehun berkata seraya menunjuk Yoongi dengan dagunya.

"A-ah... begitu," Hoseok mengangguk-angguk mengerti.

"Meski anak angkat, ia sebenarnya mendapatkan banyak hak di dalam perusahaan itu. Tetapi ia menolak. Ia merasa tak pantas menerima, dan hanya meminta bantuan keluarganya untuk membangun cafē ini," Sehun menjeda, meletakkan gelasnya,

"ーdan keponakannya itu, yang berambut mint itu, sudah beberapa kali ke sini. Dia tampak dekat dengan Kyunhoon-nim. Entah apa yang membuatnya begitu, padahal dia anak presdir, lho."

Hoseok terdiam dan mengangguk mendengar penjelasan itu. Yoongi 'kan juga... anak angkat keluarga Min. Apa yang dia rasakan? Apakah dia merasa senasib dengan pamannya itu sebagai sesama anak berdarah tak murni di dalam keluarga?

Ah, tetapi dia dengar dari desas-desus di sekolahーYoongi itu keturunan terakhir keluarga Min. Dia tak mungkin seperti Kyunghoon yang bisa menolak jabatan, dia harus melanjutkan pekerjaan sang ayah.

Manik Hoseok terbuka ketika ia melihat tuan Kyunghoon tersenyum kearahnya seraya melambaikan tangannya. Maniknya dengan Yoongi bertemu saat itu, keringatnya langsung bercucuran.

Oh, tidak...

"Hoseok~ Bisa kemari dan bawakan dua gelas teh hangat dan cemilan?" Kyunghoon berkata kepadanya. Hoseok mengangguk cepat dan segera menyiapkan apa yang diperintahkan.

Ya, sudahlah. Dia sudah ketahuan. Lagipula, Min Yoongi tidak tahu apa-apa soal peraturan murid beasiswa tak boleh bekerja sambilan, bukan? Ia sering membolos dan tak sepeduli itu pada lingkungannya...

▪ ▪ ▪

"Nah, ini dia Hoseok. Pegawai baruku yang tangkas dan pandai," Kyunghoon tersenyum kearah Hoseok ketika namja itu meletakkan dua gelas teh hangat dan sepiring kue kering ke atas meja. Tangan Hoseok agak bergetar, bibirnya mengukir senyuman yang agak pahit karena Yoongi sedang menatapnya lurus.

"Hoseok, dia keponakanku, Yoongi. Katanyaーoh ah," Perkataan si manager tak melanjutkan kalimatnya setelah melihat truk pengantar bahan datang, "Ah, aku harus mengurusnya dulu."

"Biar saya bantuー"

"Tidak perlu, Hoseok. Yoongi katanya ingin berbicara padamu, duduklah," Kyunghoon tersenyum ramah, kemudian pergi ke luar untuk mengurus bahan-bahannya.

I'm Sick of You 《Yoonseok Fanfiction》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang