04

140 21 34
                                    

Halooo,

Kali ini aku akan melanjutkan deskripsi teman-temanku yang sempat tertunda, karena serangkaian ujian yang Alhamdulillah telah terlaksana dengan lancar. Langsung saja, jadi temanku yang satu ini agak 'istimewa', karena bisa di bilang dia itu Profesor[wati] nya anak IPA 2. 😂

Kenapa?

Ya gimana engga gengs kalau mendekati Ujian atau memang guru-guru lagi musimnya ngasih ulangan. Pasti, whatsapp dia auto rame. Iya rame minta catatan dan kisi-kisi. Soalnya dia orang yang rajin, catatannya lengkap, enak di baca lagi. Plus memang otaknya encer kayak susu. 👍

Kalian penasaran engga sih, sama namanya?

Oke, kenalin dia namanya R I N D A engga perlu di tambah 'ng' yaaa, kalian pasti tau lah dia seorang perempuan. Pintar tulen, semester satu kemarin saja dia ada di urutan ke dua dari 36 anak. Mantap kan kawanku satu ini. 😎

Kalau profesor[wati] ada berarti ada profesor dong? Wah, ya ada dong, aku bakal ceritain di bab-bab selanjutnya. Sabar yaa!

Kalian tau, Rinda itu anaknya "Diam-diam menghanyutkan" eh salah. "Diem-diem pinter" maksudnya. Orang engga bakal nyangka sih dia pinter, first impression aku ke dia jujur awalnya gitu sih :v. Tapi gataunya, untuk sejauh ini dia perempuan paling pintar diantara kami. Pertahankan ya Rinda :)

Rinda kalau di kelas itu intensitas ngomong sama semua orang bisa di hitung pakai jari. Dia jarang banget ngomong, tapi otak dia jalan. Enak ya. Kupikir karena masih baru, tapi ternyata setelah hampir setengah tahun, Rinda tetap sama saja engga berubah, tetap saja pendiam.

Enak sih, kalau pendiam tapi waktu guru menjelaskan paham.

Lah, yang engga enak itu banyak omong, tugas jarang ngerjain, guru ngejelasin engga paham-paham. Masuk kelas kerjaannya ngeGhibah, Gosip, Astaghfirullah dasar aku. 🤭

Pengen gitu kayak Rinda, kalem engga banyak omong. Sumpah, aku hampir tiap pagi janji sama diri sendiri buat engga cerewet dan tukang marah. Tapi apalah daya. Kayaknya memang sudah begini watakku. Diam kalau cuma dapat makan atau engga dapat bantal. 😴

Ngomong-ngomong nih ya, Rinda itu kayaknya tipe orang yang cepet ngapal. Tau pelajaran PPKN kan kalian? Pelajaran yang isinya banyak undang-undang dan pasal itu. Nah, waktu itu ada ulangan 100 point dan guru kami di sekolah menerapkan metode berbeda. Jadi kayak ranking 1 gitu. Bedanya kalau 100 point ini kita jawabnya cuma benar atau salah. Sudah itu saja.

Intinya, diantara kami yang masih bertahan untuk mendapat 100 point hanya tiga orang. Salah satunya itu Rinda. Tau ga kiblat jawabanku Rinda. Bukan nyontek ini! Engga maksud ya? 🤣 oke.

Misal nih, sebelum dikasih tau jawabannya, yang jawab benar duduk. Kalau salah tetep berdiri. Nah tinggal lihat nih si Rinda posisinya apa. Kalau posisi kita sama kayak dia. Dipastikan jawaban kita benar. Kalau beda, biasanya jawaban kita salah. Keren kan. Rinda ini kayaknya sudah hapal isi buku PPKNnya :v. heran

Eh by the way kalian paham engga sih sama penejelasanku? Kalau engga paham yaudah lah ya. Harap maklum, aku ini masih murid belum guru. Apalagi aku cuma sebaris debu yang sulit memahami arti perhatianmu. Halah Bucin!

Lanjut ke temanku yang punya mata empat yaaa, kacamata lagi? Kan sudah kubilang yang pakai kacamata itu banyak. Jadi ya, gitu.

Rinda hampir mirip sama Adin engga bisa lepas dari kacamata juga pas di sekolah. Paling di lepas kalau lagi wudhu, pas sholat di pakai lagi. Padahal pakai kacamata itu engga enak loh :(

Kata temen-temen SMPnya Rinda, yang juga masih satu kelas di SMA. Rinda itu jago masak lho. Katanya sih. Karena aku juga belum pernah coba. Jadi, masih aku ragukan. Hehehe.... Tenang saja Rin, lebaran aku auto ke rumahmu. Mintain kue nastar. Jadi siapin yang banyak ya! Barangkali kue buatanmu enak 😅.

Stoples KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang