Chapter 6

120 10 0
                                    

Hanya Inginkan Kamu

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : Ooc, Alur gaje nan berantakan , Dan typo berkepanjangan.

"Dia.... Aku tahu, tapi yang kutahu namanya Gaara"

"Gaara ya?"

Chapter 6

"Ya! Kau mengenalnya Naruto-kun??" Tanya Hinata penasaran

"Tidak.. Aku tidak kenal, yasudah kita lupakan saja siapa dia." Naruto tetsenyum kemudian langsung mencium bibir Hinata

"Hmmpphh....." Sekilas Hinata membalas ciuman dari pujaan hatinya itu.

"Jaa..jangan disini Narutooo" ucap Hinata manja sambil menggandeng tangan Naruto dan mengajaknya ke tempat yang lebih layak tentunya.

.
.
.
Hanya Inginkan Kamu
.
.
.

Tak lama tibalah 2 insan yang dimabuk cinta ini didepan pintu ruangan.

Yah.. Tentu pintu itu menuju kamar Hinata.
Dibukanya pintu itu dan menyeruak bau khas bunga lavender dari dalam.

"Ayoo..."
Hinata menarik tangan Naruto, dan Naruto pun tanpa menolak ditarik Hinata.
Tak lama setelah pintu tertutup Naruto langsung memeluk tubuh Hinata dan mencium keningnya.

"Hime... Aku benar-benar mencintai mu" ada getaran yang terasa oleh Hinata dari tiap kata yang Naruto ucapkan itu.

"Janji tidak main-main dengan gadis lain??" setengah manja Hinata mengucapkannya.

"Janji!" tak memberi kesempatan untuk Hinata menjawab, Naruto langsung mendaratkan bibirnya tepat dibibir milik gadis Hyuuva itu.

Keduanya yang sudah sangat dimabuk asmara tak kuasa lagi menahan hasrat yang menggebu antara cinta, rindu dan, nafsu.

Naruto terus melumat bibir Hinata dan lumatan itu kian turun ke leher jenjang gadis berusia 21 tahun itu.

"mmssshhhh"

Tanpa sadar Hinta merasa geli namun juga nikmat yang menjalar saat Naruto melakukannya.
Tak sampai disitu Naruto mulai berani mebuka resleting jaket yang di pakai Hinata, reflek Hinata pun meluruskan tangannya agar jaket terlepas dengan mudah dan jatuh begitu saja di lantai.

Tak ada sepatah katapun dari 2 insan yang terlibat dalam kecamuk asmara ini.
Naruto mendorong lembut tubuh Hinata ke tempat tidurnya yang empuk itu.

"Maaf ya Hinata..."

Senyuman Naruto yang amat manis membuat Hinata seperti terhipnotis dan hanya mengangguk.
Tak butuh waktu lama untuk Naruto melepas semua pakaian yang menempel ditubuh Hinata.
Dan Naruto memandang takjub, betapa indahnya ciptaan kami-sama yang kini Ia pandangi.

"A..aku malu Nartuto-kuuun. Jaa..jangan pandangi aku seperti itu" Pipi merona Hinata membuat Naruto semakin tergoda.
Tak lama pula Naruto pun melucuti pakaiannya dan menindih tubuh Hinata.

.
.
.
Hanya Inginkan Kamu
.
.
.

"Nghhhh teruusshh Naruuutooo" Desahan demi desahan keluar dari mulut Hinata begitu juga Naruto.

"Kau ssukhaa Hinataa??" Hinata mengangguk dan menggigit bibir bawah nya mendengengar pertanyaan Naruto.

Butir-butir keringat pun mulai menetes dari keduanya.

.
.
.
Hanya Inginkan Kamu
.
.
.

Dua insan yang tenggelam dalam betapa indahnya cinta mereka yang kini tengah bersemi lupa akan hal semacam ini adalah dosa yang harus mereka pertanggung jawabkan kelak, dan akibat yang tak bisa dianggap main-main tentu saja.

.
.
.
Hanya Inginkan Kamu
.
.
.

Pagi mejelang dan kedua insan ini masih terlelap dalam tidur setelah malam panjang yang mereka alami.

'drrtttt drrttt'

"I..iya Sakura-chan ada apa pagi-pagi begini menelpon?" Hinata yang belum benar-benar terbangun menjawab telpon dari sahabatnya Sakura.

"Ada apa katamu?? Hari ini kita masuk pagi Hinataa apa kau lupa?" Terdengar suara cempreng dari sebrang telpon.
Hinata tersadar bahwa hari ini dia ada jam kuliah pagi.

"Aku lupa! Yasudah aku segera berangkat...."

"cepatlah, aku di rumah mu kok"

"Iya tunggu aku mandi dulu" Hinata langsung melompat dari tempat tidurnya dan langsun menuju kamar mandi yang ada di kamarnya.

Naruto pun terbangun dan terkekeh geli melihat tingkah kekasihnya itu.

.
.
.
Hanya Inginkan Kamu
.
.
.

"Pantas saja kau bangun telat, ternyata ada dia" Sakura langsung sewot melihat Hinata berjalan diikuti oleh Naruto.

"Pasti gara-gara kau kan? Dasar kalian ini" Sakura hanya bisa menggelengkan kepala dan menunjuk pada Naruto.

"Seperti kau tak pernah melakukannya saja" ucap Naruto sekenanya.

"Jaga mulut mu ya NA-RU-TOOO!" Sakura langsung memasang muka garang ke arah Naruto dan Hinata hanya tersenyum geli.

"Hinata? Mau ku antar sampai kampus?" tanya Naruto.

"Terimakasih Naruto-kun, tapi aku di antar supir saja, lagipula aku bersama Sakura-chan kan" Hinata memilih diantar supirnya padahal Ia juga ingin di bonceng Naruto lagi.

"Baiklah"

"Ayo Hinata, cukup pandang-pandangannya. Kita bisa terlambat nanti" Sakura langsung menarik tangan Hinata dan meninggalkan Naruto.

.
.
.
Hanya Inginkan Kamu
.
.
.

Ditengah perjalanannya menuju tempat tinggalnya Naruto terus membayangkan sosok Gaara yang Ia temui semalam

-Naruto POV-

Jadi memang benar dia disini, jika ku habisi bayi Shion akan terlahir tanpa ayah.
Tapi aku juga tak mau jika nantinya Shion hanya akan disakiti oleh bajingan itu.

-POV END-
.
.
TBC

Hanya Inginkan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang