Chapter 7

254 14 0
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : Ooc, alur gaje dan sebagainya, typo terusterusan

Hanya Inginkan Kamu
Chapter 7

.
"Jadi menurut mu, bagaimana Sasuke?"

"Kerja bagus Shino! Shikamaru, kau punya data dan denah hotel ini?" Tanya pemuda berambut hitam yang di panggil Sasuke.

"Kau bercanda?? Tentu saja aku punya!" Shikamaru menyombongkan data-data 'koleksinya'

"Jika begitu kau siapakan dan tanamkan bom di koordinat yang Shikamaru berikan pada mu" Sasuke melirik ke arah kiba yang mulai bersemangat.

"Ku pastikan malam ini kalian TAMAT!!" ujar Kiba diliputi amarah.

"Semua sudah siap dan nanti malam kita mulai pertunjukkannya!" Sasuke menyeringai.

Naruto da Sai yang juga berada disana hanya mengikuti rencana yang disusun Sasuke untuk menghabisi penyusup dari Sunagakure atau lebih tepatnya dari kelompok Darah pasir.

"Ayo mulai!!"

.
.
.
Hanya Inginkan Kamu
.
.
.

Sebuah Lamborgini dan mobil box melaju ke arah pinggiran kota Konoha. Ya Lamborgini yang di tumpangi Sasuke dan Naruto dan mobil box yang di isi oleh Shikamaru, Sai, Kiba, Shino dan tentu bom yang siap di pasang di tempat yg jadi tempat singgah penyusup dari Darah pasir.


'Hinata, sore ini aku tidak bisa menjemput mu ada urusan. Ingat jangan nakal!' itulah isi pesan yang naruto kirim pada Hinata, bagaimana pun Naruto selalu memberi kabar pada kekasihnya itu.

"Jadi kau masih berhubungan dengan gadis itu?" Sasuke melirik ke arah Naruto yang bermain dengan Smartphone nya. "Kau tahu ayahku begitu membenci keluarga Hyuuga" Lanjutnya.

"Tentu! Dan aku juga akan berusaha untuk terus melindungi Hinata" jawab Naruto seolah Ia tengah menerawang jauh ke masa depan

"Yah. Lagipula, aku selalu ingin bertarung melawan mu 'dobe' " Sasuke tersenyum penuh arti, ditanggapi dengan senyuman pula oleh Naruto.

.
.
.
Hanya Inginkan Kamu
.
.
.

"Naruto-kun tidak bisa jemput? Ada apa ya?" Hinata bergumam namun berhasil didengar oleh Sakura.

"Ada apa Hinata?" Sakura merasa penasaran melihat sahabatnya tiba-tiba melamun.

"Ti..tidak. Tidak apa-apa" ujar Hinata

"Kau pasti bertanya-tanya kenapa Naruto tidak menjemput mu?" tebak Sakura

Pipi Hinata mulai memerah karena tebakan Sakura benar-benar tepat.

"Sudah lah Hinata. Aku juga, Sasuke tidak jadi menjemputku sore nanti padahal semalam dia berjanji" Sakura memanyunkan bibirnya dan membuat Hinata terkekeh geli.

.
.
.
Hanya Inginkan Kamu
.
.
.

Dan sampai lah Naruto dkk di sebuah hotel di bagian utara Konoha, bertempat jauh dari pemukiman sepertinya hotel ini memang di peruntukan untuk mereka yang kemalaman di jalan.

Tanpa perintah Kiba pun mulai memasuki hotel tersebut dan menjalankan aksinya.

Kiba pun menyamar menjadi seorang cleaning service di hotel itu.

"Pelayanan Kamar" Kiba mengetuk kamar bernomor 128 yang menurut informasi Shino itu adalah kamar yang ditempati anggota kelompok Darah Pasir.

Dan dibukalah pintu kamar tersebut "Pelayanan apa?" tanya seorang pria tinggi besar dari dalam kamar.

"Tentu pelayanan kamar Tuan " Kiba masuk dan mulai merapih-rapih kan kamar tersbut

"Hey! Kurasa kau tak perlu membersihkan kamar ini!"

"Tuan lihat lah tempat tidur ini berantakan jadi biar saya bereskan dulu dan lihat, lantai ini juga sepertinya harus di pel" ujar Kiba meyakinkan.

"Haah terserah kau saja!! Lebih baik aku mencari udara segar diluar!"

"Tentu saja, itu pilihan yang sangat bagus tuan" Kiba tersenyum saat pria yang nampaknya sedang kesal ini pergi meninggalkan kamar, dan Kiba pun langsung menutup pintu kamar dan memasang bom di beberapa sudut kamar.

"Ku rasa ini cukup untuk membalas dendam Chouji" Kiba pun menyeringai setelah pekerjaanya beres dan meninggalkan tempat itu.

.
.
.
Hanya Inginkan Kamu.
.
.
.

"Kukira kamar itu kosong" ucap Shino memulai percakapan

"Itu tidak mungkin! Mereka juga tidak akan bernyali jika hanya mengirim 1 atau 2 anggota mereka" sangkal Kiba

"Tidak! Ku dengar mereka mempunyai ketua yang tak berhati namun pandai, bisa saja mereka mengirim hanya 2 orang mungkin" ujar Shikamaru

"Bukankah itu tidak penting? Mereka akan mati malam ini kan?" Sai tersenyum bagai dirinya adalah seorang psikopat

Ternyata Black Shadow masih berada di kawasan Hotel itu dan menunggu anggota Darah pasir yang lain masuk perangkap.

"Dan tikus segera masuk perangkap!" Shino melihat target mendekat dari gps nya yang sebelumnya Shino berhasil memasang ala pelacak di mobil mereka.


TBC

Hanya Inginkan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang