Belajar Melupakan Hingga Mengikhlaskan

62 15 4
                                    

BAB 1

Di kamar yang bisa dibilang multifungsi itu Mila berbaring di atas kasur sambil menatap langit langit kamarnya. Kamarnya banyak sekali menyimpan kenangan yang diabadikan menjadi sebuah foto, kenangan kenangannya saat di SMP, waktu kecil, dan kenangan kenangan lainnya Namun, ada salah satu foto dari terkumpulnya para kenangan itu yang ia lihat sambil menangis.

"Mil....milaaaaa....bangunn..sebentar lagi kita mau kebandara, kamu gk lupa kan kita mau ngapain?!"
Suara Wanita berumur 40 tahun yang slalu membangunkan Mila setiap pagi sudah terdengar,tapi saat ini Mila sudah bangun sebelum dibangunkan Ani.

"Iya mahh.. Mila udah bangun, udah siap siap juga" sahut mila yang sedang berada di kamar berkemas-kemas.

"tumbenn" ejek Ani yang tiba tiba sudah didepan kamarnya.

"iiissh mamah...anaknya bangun pagi bukannya seneng" tutur Mila.

"iya deh iya,bentar lagi kita berangkat ya, mama mau siap siap dulu" jawab Ani, Ani pergi untuk bersiap siap dan meninggalkan mila sendiri di kamarnya.

"Aku pasti akan sangat merindukan kamar ini saat aku pergi nanti." gumam Mila melihat karena banyaknya barang barang kesayangan  yang menyimpan kenangan.

tapi mila tidak mungkin membawa semua ke indonesia, jadi hanya membawa foto saat Mila SMP.

Perjalanan nya ke bandara berangsur saju jam kurang lebih mila dan mama nya tiba dibandara pukul 08:00 pm ,jam penerbangan pesawat kami dari kota amsterdam menuju indonesia terbang pukul 09:45 pm ,jadi kami masih ada waktu untuk bersiap dan memeriksa barang barang kami.

"Mila! Kamu tunggu disini sebentar ya, mama mau pergi dulu" pinta Ani yang segera pergi meninggalkan Mila sendiri

"mama mau kemana?" tanya mila

"ke toilet!" teriak Ani mamahnya yang sudah ditelan keramaian.

"Mahh mila.." Mila tak sempat bicara sehingga terpaksa harus menunggu. saat Mila sedang menunggu Ani sambil memainkan ponselnya.

Mila bergegas menelpon ke salah satu nomor telepon di handpone nya

"Did you not accompany me to the airport?" (Apakah Anda tidak menemani saya ke bandara?)bicara mila dengan seseorang.

2 menit kemudian

Tiba-tiba Ani sudah berada disebrang mila
"Kamu kenapa mil?" tanya Ani yang bergegas mendekati melihat Mila sedang menangis.

"Aku nggapapa mah cuman sedih aja ninggalin kenangan disini" elak mila sambil menghapuskan air matanya.

"Kamu yakin?," Ani meyakinkan.

"Mama lama banget sih di toilet, mila mau nitip Chesseburger tapi mama langsung pergi gitu ajh" sela Mila mengalihkan supaya Ani tidak terus bertanya.

"Kamu ga bilang sih, mama kan udah kebelet hahahah" Jawab Ani yang malu Karna mila menanyakan itu.

"Ywdh ayo ke mcdonald's mah aku masih laper" Ajak Mila manja nya.

"Ywdh ayo, mumpung masih setengah jam nih pesawat kita berangkat."

Ketika Mila sedang menikmati makananya Ani melihat watches nya yang 2 menit lagi pesawatnya akan berangkat.

"Mill.. Ayo pesawat kita terbang 2 menit lagi nih." Ajak Ani yang sambil melihat watches nya.

"Nanti dulu sih mahh." terang Mila

Tanpa bicara apapun Ani langsung mengambil tangan mila yang sedang menikmati Chesseburger mcdonald's nya tersebut.

"Mah pelan-pelan sih" ungkap Mila, mengernyitkan dahu nya

"Gak ada waktu lagi, kamu mau kita ketinggalan pesawat?!" Ketus Ani.

Ketika mereka berdua berlari mengejar waktu yang sudah dekat dengan waktu penerbangan.

Tiba-tiba Mila dikagetkan dengan seseorang lelaki seumuran nya memakai sweater berwarna navy berkupluk tidak sengaja tertabrak Mila.

"Eh. Sorry" ujar Mila

"Hey, please run must be careful chili sauce spilling on clothes me." (hei tolong lari harus berhati² saus cabaimu menodai pakaian saya). tegas lelaki itu sambil menunjukkan saus sambal humburger Mila yang terkena pakaiannya.

"I am so sorry" ucap Mila khawatir.

"my child and I apologize sir, sorry we must leave immediately." (anak saya dan saya minta maaf mas, maaf kami harus segera pergi). tutur Ani

Ani dan Mila bergegas berlari kembali sesampai di dalam pesawat mereka berdua merenggangkan rasa lelahnya di atas kasur pesawat yang berkelas bisnis tersebut. Wow

Ketika Mila sedang menumpahkan semua lelahnya dan Ani memainkan gadgetnya, Mila menatap arah langit/awan yang menyelimuti pesawatnya ia merenung.

Terbesit ia memikirkan lelaki tadi yang ia tabrak tanpa sengaja

"Bagaimana dengan cowo tadi, duhh aku merasa bersalah banget" gumam Mila yang tanpa sadar ia memikirkan lelaki itu.

"Ih, ngapain aku mikirin dia ya?! Kenal juga kagak." murka Mila

Kira kira Sampai Indonesia gimana kelajutan kisah mila ya? Hmm🤔 tunggu part 2 nya ya gaess kita akan sering update okee.

Merakit Setelah Rapuh [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang