Ex Berandalan : 1. Kenangan

167K 7.2K 838
                                    

BACA BERANDALAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA CERITA INI!!!

Ini dia penampakannya.

STOP DI SINI MISALNYA Lo BELUM BACA BERANDALAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

STOP DI SINI MISALNYA Lo BELUM BACA BERANDALAN.

Karena akan banyak flashback yg mengarah ke Berandalan. Gw jamin lu bakal bingung dan gak dapet feelsnya disini tanpa baca Berandalan terlebih dulu.

Sans Elaaaah... Berandalan rating 18+ juga (itu yg lu cari kan?).. baca kesana dulu aja lah..

SEKALI LAGI STOP DI SINI DAN BACA BERANDALAN TERLEBIH DAHULU.

Sekian...

Jan lupa Vote 😚

_________________________

9 tahun sejak terakhir kali bertemunya dua anak manusia yang kalian harapkan happy endingnya itu....

Violet berjalan lesu memasuki dapur pantri kantornya. Ingin membuat teh atau kopi, berharap itu bisa mengurangi rasa penatnya setelah seharian bekerja. Yang selalu terasa lebih berat di hari terakhir sebelum weekend begini.

Violet ambil satu cangkir dan mulai meracik kopi, krimer dan gula.

"Hai Vi," sapa seorang laki-laki berdiri di sampingnya.

Violet menoleh dan mendapati Aji teman sekantornya tengah tersenyum sumringah. Violet tersenyum dan mengangguk saja.

"Besok ada acara?" Tanya Aji kemudian.

"Hmm," jawab Violet mengangguk sambil menuangkan air di cangkirnya.

"Yaah," keluh Aji agak kecewa.

"Hehe.. sorry," kata Violet yang lalu duduk di kursi yang tersedia bersama dengan meja makan minimalis.

Aji ikut duduk di sebelahnya. Cukup dekat.

"Kalo entar malem Vi?" Tanya Aji selanjutnya.

"Sorry, gue lagi males keluar," jawab Violet sambil mengaduk kopinya.

Aji berdecak agak kesal juga kecewa.

"Gue main ke rumah lo deh kalo gitu," tawar Aji selanjutnya, menatap Violet penuh harap.

"Duh, jangan deh," jawab Violet tersenyum masam.

"Kenapa sih?" Tanya Aji mulai berani menyentuh paha dibalut rok sepan itu.

Itu sukses membuat Violet naik pitam. Namun berusaha tetap bersabar. Perlahan ia singkirkan tangan itu dari pahanya.

"Lagi pengen istirahat aja, capek banget," jawab Violet kini dengan senyum yang dipaksakan.

Satu orang lagi datang, menggeser pintu dan kemudian masuk. Langsung duduk di seberang Violet nampak sama penatnya.

"Vi, bagi!" Katanya meminta cangkir yang ada di tangan Violet.

Ex Berandalan [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang