Ex Berandalan : 6. Milikku

137K 5.7K 345
                                    

Warning⛔⛔.. adek2 kepo.. munduran dikit kuy 😚

Azima sama temen2 sekelasnya... Kalian semua masih di bawah umur woy 😆. Pada bangor bgt kalo dibilangin 😆. Skip begitu masuk adegan berbahaya yes 😂😂😂.

_______________

Violet cepat berkemas saat jam sudah menunjukkan waktunya pulang. Berharap kali ini berhasil menghindari Jovan. Selesai dan ia segera beranjak. Berjalan cepat dan tersentak kaget luar biasa saat seseorang muncul merangkulnya. Tadinya mengira itu adalah Jovan. Saat ia menoleh dan mendapati Aji disana ia cukup lega, lalu segera sadar dan jadi marah. Ia lepaskan rangkulan Aji itu lanjut mengacuhkannya.

"Vi, sorry," kata Aji kemudian. Berhasil menarik perhatian Violet untuk berhenti mengacuhkannya.

"Buat yang waktu itu," lanjut Aji tersenyum penuh arti.

Sungguh Violet tak bisa melihat ketulusan di mata itu. Entah apa maksud laki-laki ini minta maaf tanpa niat begitu. Violet lebih memilih untuk mengacuhkannya lagi.

"Jangan gitu dong.. yuk baikan! Temenan lagi," kata Aji menilik wajah Violet yang masih enggan untuk balas menatapnya.

"Gak tau kenapa, firasat gue bilang lo gak bakalan lama kerja disini. Makanya gue pengen minta maaf dan baikan aja. Mumpung lo-nya masih disini," lanjut Aji menyampirkan tangannya di pundak Violet, tersenyum dengan sinis tapi percaya diri.

Violet sedikit tercengang dengan firasat Aji itu. Ia harap itu benar karena Jujur saja, saat ini ia sedang mencari cara untuk bisa keluar dari perusahaan ini. Menjauh dari Jovan dan masa lalu. Memulai semua dari awal tanpa manusia bernama Jovan.

Violet menghela nafas pelan, dan kemudian terkejut luar biasa saat seseorang muncul. Menampik tangan Aji yang tadi masih bersarang di pundaknya.

"Pegang cewek gue, artinya lo siap kehilangan tangan," gumam Jovan yang kemudian melayangkan satu pukulan keras ke wajah Aji hingga tubuhnya langsung jatuh tersungkur ke lantai.

Beberapa karyawan memekik terkejut melihat adegan itu. Yang lainnya melotot kaget tak bisa percaya melihat bosnya yang terkenal ramah dan baik itu sampai marah hingga memukul seseorang dengan mengerikan.

Violet masih termangu dengan apa yang baru saja terjadi. Terlalu cepat dan terlalu mengejutkan. Tersadar saat Jovan akan menghampiri Aji lagi. Segera berusaha menahannya begitu juga dengan beberapa karyawan lain yang ada disana.

"Tenang pak... Bisa diselesaikan baik-baik," kata mereka coba menenangkan.

Violet yang tahu bagaimana Jovan dan lagi mendengar geramannya tadi merasa yakin bahwa ada yang tak beres dan ini berhubungan dengan dirinya.

"Jo, udah!!" kata Violet ikut menahan pundak Jovan yang sedang bersikeras melepaskan diri.

Dan hanya suara wanita itu yang berhasil membuat Jovan urungkan niatnya. Ia menoleh menatap Violet. Wajahnya merah padam sudah amat penuh dengan amarah. Mengamati Violet dari ujung kepala hingga ujung kaki dan lalu naik lagi.

Violet tak paham, kenapa Jovan menatapinya begitu. Dan sejujurnya tatapan itu membuatnya ngeri dan berubah cemas, kini cemas untuk dirinya sendiri. Ia telan ludah dengan susah payah. Dan tanpa mengatakan apapun, Jovan langsung menariknya dengan kasar. Pergi meninggalkan kerumunan, menuju ruangannya.

Semua orang makin heran melihatnya. Melihat bosnya yang ramah tiba-tiba semarah itu. Dan kemudian pergi menarik seorang wanita bersamanya. Sudah menerka, pastilah ada hubungan antara ketiganya. Jovan, Aji dan Violet.

"Jo.. kenapa?" Tanya Violet berusaha mengimbangi langkah besar berjalan dengan cepat itu.

Jovan diam saja. Panggilan "Jo" dari mulut wanita itu membuatnya membaik. Tapi berubah sia-sia saat bayangan Violet yang dijamah lelaki lain membuatnya kembali naik pitam. Jovan mengeratkan pegangannya di lengan Violet dan terus berjalan.

Ex Berandalan [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang