part 5

30 4 0
                                    

"Okay tapi jangan paksa saya harus benar-benar berubah ya saya paling males diatur-atur.."

"Ya lihat saja.. Sudah ayuk makan.."
"Ya om.. Makasih.."

              *****************

Terik matahari masih bertengger.
Murotal diputar setiap masjid.
Hari ini hari jum'at.
Laki-laki muslim wajib menunaikan sholat jum'at.

Hasan pulang lebih awal dari hari lainnya.
Pukul 11.35
"Assalamu'alaikum Umi.."
"Wa'alaikumussalam.."
Dirumah hanya ada Umi dan Marvel yg dari tadi tidur saja.
"Umi aku mau mandi dulu ya.. Setelah itu ke Masjid.."
"Ya nak.. Ajak kak Marvel juga ya.."
"Siap.."

Setelah mandi Hasan membangunkan Marvel.
"Kak bangun.. Mau sholat jum'at nggak??"
"Nggk..ah gw ngantuk.."
"Kak Sholat jum'at itu wajib buat laki-laki."
"Hmm.. Ahh gw gk pernah sholat jum'at.. Udah sana pergi ahh.."
"Tapi kak.."
"Bawel lo.. Sana ke masjid nggk usah ngajak gw.."
"Ya udh.. Yg jelas aku dau ngingetin.. Gugur deh kewajibanku.."

Hasan pergi ke Masjid. Marvel mencoba melanjutkan tidurnya.
"Ahh sial tuh bocah gw jadi nggak bisa tidur kan.. Ngapain yak bosen gw.. Ehmmm.. Eh ada speaker.. Mending nyalain musik pakai itu.. Wah berasa diclub nih.. Kangen Club gw.."

Marvel menyalakan speaker keras pada saat di masjid sedang khutbah.

"Wooyy gila mantap banget deh suaranya.. Asyiikk..."
Marvel menghibur diri.

Beberapa orang di masjid bingung tapi berusaha khusyuk beribadah karna masjidnya dekat dengan rumah pak Harun. Sedangkan Umi langsung masuk ke kamar Hasan.

"Astagfirullah Marvel.. Tolong kecilin speakernya.."
"Bentar tante lagi asyik.."
"Ya Allah.. Marvel.. Di masjid itu lagi sholat jum'at.. Ayo matiin.. Dan sholat jum't sana.."
"Ahh tante pelit deh.. Ya udh saya matiin.. Tapi saya mau tidur lagi aja.. Ya ngapain sholat jum'at orang kayak saya itu pasti masuk neraka.."
"Makanya tobat nak.."
"Ahh kenapa sih keluarga ini bawel.. Udah ah saya mau tidur aja..eh tante.. Habibah kapan pulangnya??"
"Nanti sore paling.."
"Hmm tante.. Habibah udah punya pacar??"
"Insya Allah belum.."
"Asyiikk.. Yes kalau gtu bisa dong jadi pacar dia.."
"Siapa?? kamu??"
"Ya dong.."
"Habibah itu akan jatuh cinta sama lelaki yang imannya kuat.. Yg rajin ibadah.. Kalau kamu mau jdi kekasih Habibah lebih baik perbaiki diri dulu.."
"Ohh okay.. Ya udah.. Kalau gitu.. Saya bakalan taubat deh.."
"Ya sudah.. Sana sholat jum'at.."
"Ehmm kalau itu besok aja deh minggu depan.. Lagi mager nih.."

Umi menggelengkan kepala tanda heran. Dia pun berlalu.. Marvel melanjutkan tidur..

Pukul 14.45.
Habibah sudah pulang.
"Assalamu'alaikum.. Habibah pulang.."
"Wa'alaikumussalam.. Gimana kuliah kamu nak??"
Tanya Umi yg menyambut Habibah.
"Alhamdulillah lancar Umi.."
"Oh iya.. Kamu tau Marvel anaknya Alm.H.Tobing kan??"
"Iya Umi.. Dimana dia sudah ketemu??"
"Kata bu Aisyah.. Tetangga dekat rumah pak Tobing.. Kalu Marvel sekarang dipesantren Al-Falah. Kemarin dia masuk sana.. Pak Jaka kakaknya Pak Tobing yg memasukannya.."
"Alhamdulillah kalau gitu.. Habibah lega.."

Marvel yang baru saja mandi langsung menghampiri Habibah.
"Hai.. Manis.. Pantes kayak denger suara kamu.. Udah pulang toh.."
"Iya Akhi.."
"Ya udah aku ganti baju dulu ya.."
"Ya silahkan..akhi.."

Sehabis sholat Asar, Habibah pergi ke tempat dia mengajar anak-anak ngaji.
"Loh mau kemana kamu manis??"
Tanya Marvel yg telah melihat Habibah membawa tas dan Al-Qur'an.
"Ke tempat ngajar ngaji.. Ehmm akhi jangan panggil saya manis.. Saya merasa risih.. Panggil saja Habi atau Ukhty.."
" ohh okay.. Ukhty.. Eh Habibah aja deh.."
"Itu lebih enak didengar.."
"Ehmm aku ikut ya.."
"Boleh tapi pakai pakaian yg sopan jangan seperti itu."
Marvel memakai celana jeans ketat serta tracksuit bergambar simbol rolling stone (maksud author lidah menjulur).

"Okay..pake baju apa tapi ya.."
"Pakai sarung sama koko lah kak.." kata Hanifah yg tiba-tiba datang.
"Nyamber aja lo.. Gw nggk punya baju koko.. Sarung gw nggk bawa.."
"Ehm.. Pakai punya Hasan atau Abah saja.." usul Habibah..
"Ya kalau punya Hasan koko.nya pasti kekecilan.. Kalo punya Om Harun pasti kegedhean..'
" ya sudah pakai kaos yg sopan.. Kalau sarungkan nggk masalah.."
"Ya udah deh aku ganti baju dulu ya sayang..eh maksudnya Habibah..jangan di tinggal.."
"Iya akhi..ehmm Akhi.. Kalau bisa itu tolong tindik di telinga tolong dilepas.."
"Okay bisa kok.. Bentar ya.."
"Jangan lupa wudhu kak.."
Tambah Hanifah.

Setelah beres Marvel keluar kamar.
Habibah dan Hanifah terkagum dengan tampilan baru Marvel walau tak banyak yg berbeda.
"Astagfirullah.. Ih jgn bayangim.." gumam Habibah.
"Kenapa??" tanya Marvel.
"Nggk apa apa.."
"Oh iya aku nggk bisa wudhu.. Ajarin dong.."
"Ehm.. Ya sudah biar Hasan yg ngajarin kamu ya.."
"Okay.."
"Hanifah tolong panggilin Hasan."
"Iya kak.."

Hasan yg dari tadi mengerjakan PR diruang keluarga datang.
"Kenapa Kak??"
"Tolong ajarin kak Marvel wudhu ya.."
"Hah nggk bisa wudhu..??"
"Belum.. Mau ajarin nggk nih..??"
"Ya udah ayo.."

Dengan sabar teliti dan benar.. Hasan mengajari Marvel wudhu.
Marvel langsung hafal tata cara wudhu bahkan do'anya.

Sebenarnya Marvel diberi keistimewaan tidak mudah lupa dan gampang mengingat. Hanya saja dia malas.

"Akhirnya gw bisa wudhu.."
"Ya sudah kasihan tuh kak Habibah nunggu lama."
"Ya udah deh gw berangkat dulu ya.. Makasih calon adek ipar.."

Hasan mengernyitkan dahi.

Di tempat Habibah mengajar ngaji.
Murid Habibah yang masih SD-SD memperhatikan Marvel karna baru mereka lihat pertama kali.
"Itu guru ngaji kita yg baru ya ustadzah..?"
Tanya salah satu murid bernama billa dengan polos.
"Bukan dek.. Aku Marvel calon suami kak Habibah.."
Jawab Marvel tanpa pikir.
Semua Murid langsung dengan kompak berkata.
"Ciye.."
Habibah terkejut akan jawaban Marvel. Matanya terbelalak. Ingin rasanya memukul Marvel. Dia juga merasa malu.
"Sudah.. Ayo mulai ngajinya.."
"Iya ustadzah.."
Marvel duduk agak jauh dari Habibah.

"Akhi Marvel kamu bisa ngaji??"
"Nggk bisa.."
"Mau belajar ngaji sama aku??"
"Boleh.."
"Mau kapan??"
"Ya sekarang aja.."
"Nggk malu??"
"Ya ngapain malu.. Belajar kok malu.."

Habibah kagum dengan perkataan Marvel. Dia tak menyangka kalau Marvel akan menjawab seperti itu.
"Ya Allah Marvel ternyata kalau brperilaku benar hebat juga.."
Batin Habibah.

"Ini iqra.nya Akh.. Belajar dari awal ya.. Pengenalan huruf hijaiyah.. Akhi hafalin ya.. Afwan sebelumnya disini nggak ada guru ngaji laki-laki dikarenakan banyak laki-laki yg merantau.. Dulu ada namanya Akhi Faris tapi dia sedang kuliah di Al-Azhar mesir.."
"Ohh ya.. Hebat ya.."
"Ya begitulah.. Mari Akhi ngaji.. Anak-anak kalian hafalin surah Al-Lail 1-10 dulu ya.."
"Iya ustadzah.."

Dengan penuh kesabaran Habibah mengajari Marvel mengaji.
Huruf demi huruf Marvel langsung ingat.
"Aku udah ingat ini hurufnya apa aja.."
"Oh iya.. Ya udah dicoba ya aku tunjuk acak.."
"Siap ustadzah.."

Habibah menunjuk satu per satu Huruf hijaiyah dan Marvel mencoba menebaknya. Alhasil semua benar.
"Kamu cepat sekali ya belajarnya.."
"Hehe kan kamu yg ngajarin.."
"Hmm jangan gitu akh.."
"Iya iya.. Ya udah lanjut ya.."
"Ya sudah sekarang belajar yg ada harakatnya.. Kalau harakat diatas bacanya A kalau di bawah bacanya I dan yg bentuknya kayak koma ini dibaca U.. Masing-masing punya nama.. Fatkhah, kasrah. Dan domah.. Yuk coba di baca."

Beberapa menit Marvel coba membaca. Dan dia langsung bisa.

Marvelous Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang