Waktu Yang Salah ( Slow Update )

Chapter 3 | Myself

"Mungkin,tuhan sudah mengatur semuanya,and this is my life."

Hari weekend adalah hari yang sangat membosankan dan biasa saja menurut seorang gadis yang bernama Keysha anatsya.

Mungkin sebagian orang memanfaatkan waktu ini berlibur dengan keluarga,shooping,atau adventure dengan teman teman lainnya.

Mungkin menurut kebanyakan orang kebahagiaan adalah bisa selalu  bersama dengan keluarga yang harmonis dan lengkap.

Tapi menurut gue pribadi si kebahagian adalah bisa membuat orang tersenyum,dengan cara kita sendiri,meskipun cara kita pasti tidak sama.

Dan saya disini memilih untuk read the book novel and watch korean drama. Mungkin sebagian orang memilih begitu,tapi mungkin ada yang berbeda.

Mungkin,tuhan menakdirkan saya untuk seperti ini, into a broken home?,not scary in think.

                              ***
Saya,hanya seorang gadis biasa yang mempunyai kekurangan yang sangat banyak,dan masa lalu yang rumit.
Dimana orang yang aku kagumi tidak menganggapku ada.

Dan mungkin hal itu sudah menjadi sebagian masa lalu ku yang seperti itu.

Saya mempunyai seorang mama yang sangat hebat dan baik,dia yang sudah merawat saya seperti begini. Dan papa? Dia mungkin sudah bahagia dengan istri dan anak nya.HAHA

Anak usia 7 tahun Sudah mengerti bahwa papa nya membuat kesalahan yang sangat besar.?

                               ***

Flashback -

Sudah beberapa hari papa tidak pulang ke rumah,pada saat itu aku aku yang baru berusia 7 tahun ,dan keadaan ekonomi mama ku yang turun semenjak papa yang sudah 2 tahun meninggalkan rumah tanpa aku tau dia kemana.

Mama ku membuka usaha kecil kecilan,dengan menjual kue ke warung warung,aku yang mengerti dengan keadaan mama ku,aku pun meminta pada mama untuk membantu jualan ke skolah ku.awalnya mama melarangku untuk berjualan karena aku masih kecil,tapi aku memaksa karena tidak tega melihat keadaan adikku yang sedang sakit demam dan selalu mengigau ingin bertemu dengan papa.

Pada saat aku pulang sekolah ,aku menatap pada dagangan ku yang tidak laku, aku tidak tega melihat mama yang bekerja keras untuk kita berdua sedangkan papa yang dulu aku bangga banggakan sudah menghilang.