Part 4

808 34 0
                                    

"Aku pulang"

Dengan langkah yang besar, gue pun masuk ke rumah dengan hati yang sangat lebih cerah. Ntah kenapa gue merasa senang hari ini, padahal nothing special yang terjadi hari ini.

"Eh kakak gue udah pulang" ucap Cody yang sedang asik nonton tv.

"Apa kamu bilang tadi? Gue? Oh udah gak sopan ya sekarang sama kakak sendiri. Aku bilangin sama mommy daddy" jawab gue sambil duduk disampingnya.

Dikeluarga gue, gue sama cody gak diperbolehkan manggil dengan sebutan 'gue-lo' satu sama lain. Karna kata daddy itu gak sopan untuk kami yang bernotabene sebagai kakak adik.

"Ayolah aku becanda kak" ucap nya melas sambil ngeliat ke gue.

"Haha baiklah. Aku juga bercanda hun" jawab gue lalu menyerumput jus orange nya yang tergeletak di atas meja.

"Bagaimana dikampus baru? Seru kak?" tanya nya. Kalau boleh jujur, cody ini orangnya sangat perhatian sama gue. Berasa dia itu bukan adik melainkan kakak gue karna sikapnya yang sangat dewasa.

"Lumayan seru, punya teman baru. Eh aku mau cerita deh dy" ucap gue tiba-tiba keingat Ryan dan Chaz.

Saat itu juga Cody langsung ganti posisi dan ngeliat gue.

"Apa kak? Pasti aku dengerin" jawabnya sambil natap gue dan siap siaga untuk mendengarkan ceritanya. Cody memang pendengar yang baik, dia selalu dengerin curhatan gue mau tentang diri gue, tentang cowok ataupun lainnya.

"Aku punya teman baru dikampus, namanya Ryan dan Chaz. Waktu aku memperkenalkan diri, tatapan mereka terkejut saat ngeliat aku. Dan waktu aku duduk dibelakang mereka, mereka seperti ceritain sesuatu yang gak aku tau soalnya mereka bisik-bisik gitu. Waktu aku asik dengerin mereka, tibatiba ryan noleh kebelakang dan nyebut gue Loviqa. Saat itu juga gue liat chaz yang mematung seketika. Wajahnya juga pucat. Saat itu juga chaz langsung narik ryan dan pamit pulang ke aku. Mereka aneh bukan? Loviqa itu siapa sih?" tanya gue saat diakhir cerita. Cody yang lagi asik dengerin cerita gue langsung ngegeleng pelan.

"Mungkin ada sesuatu yang terjadi dengan Loviqa dan kakak" ucap cody yang berhasil buat dahi gue mengerut.

"Maksudnya? Jangan takut-takutin aku deh" ucap gue. Gue takut aja maksud cody itu, si Loviqa ini meninggal dan arwahnya masuk ke dalam tubuh gue, maka dari itu chaz dan ryan selalu natap gue secara intens. Kenapa gue malah mikirin seperti itu? Seperti film aja.

"Mungkin suatu hari rahasia ini akan terbongkar kak" ucap gue dan berhasil buat gue noleh ke dia lagi.

"Rahasia apa? Duh cody jangan terlalu mendramatisirkan deh" jawab gue lalu ngeroll eyes.

"Ya mana tau kak ini sebuah rahasia yang belum terungkap kebenarannya" ucapnya santai sambil natap gue.

"Ah yaudah ah, aku juga gak terlalu pusing sama persoalan ini. Terserah deh mereka mau manggil Loviqa atau apa" ucap gue lalu beranjak dari sofa dan pergi ke kamar.

-Author's View-

"Boo tau gak? Tadi Jazzy ketemu kakak cantik di book store" ucap gadis kecil itu yang sedang dipangkuan kakaknya. Seketika kakaknya langsung menatap intens adik kecilnya yang ia sayangi itu.

"Jazzy kan udah boo bilang jangan dekat-dekat sama orang yang gak kamu kenal. Kalau penjahat dan kamu diculik gimana?" ucap pria tampan yang bernotabene sebagai kakak jazzy. Tapi sayangnya dia bukan kakak kandung, melainkan kakak tiri Jazzy.

"Boo, dia sangat baik dan bahkan dia sangat khawatir saat liat jazzy sendirian. Dia juga yang nyuruh jazzy untuk kembali ke boo waktu boo lagi asik mencari-cari buku" ucap gadis cantik itu sambil memainkan kalung yang bergelantungan dileher kakaknya.

"Dia juga mirip sama Loviqa, boo" ucapnya hati-hati. Saat itu juga kakaknya menegang dan terdiam gak karuan. Pria tampan itu mencari-cari apakah ada kebohongan dimata adiknya ini, ternyata tidak.

'Anak kecil gak mungkin berbohong' batin pria itu.

"Bagaimana kamu bisa bilang seperti itu?" kali ini pria itu angkat bicara dan siap mendengarkan perkataan adiknya.

"Dia sangat mirip sama Loviqa. Hanya aja kakak itu mempunyai alis mata yang tebal sama seperti boo. Kalau Loviqa gak begitu. Cuma itu perbedaannya boo. Selebihnya yg ada djwajahnya sangat mirip sama Loviqa" ucap jazzy sambil senyum-senyum sendiri yang membuat pria itu kebingungan.

"Nama kakak itu siapa sayang?" tanya pria tampan tersebut sambil memainkan rambut adik kesayangannya.

"Y...umm..Y... Ah jazzy lupa boo" ucap gadis kecil itu nyerah dengan wajah kesalnya.

"Yaudah gakpapa. Makasih kamu udah mau cerita dengan boo tentang kakak itu" jawab pria itu terkekeh pelan sambil meluk adiknya.

Mereka pun melanjutkan kegiatan mereka dengan bercanda-canda, sampai-sampai adiknya tertawa gak karuan saat kakaknya mencium-cium pipinya dan menggelitik tubuh kecilnya itu.




Selamat siang:D gue usahain cerita ini bakalan gue update terus;)
Ada yg ngebaca gak? Kayaknya sih gak:(
Atau gue delete aja deh ya cerita ini? Soalnya gak ada yang ngerespon:(

But makasih ya yg udah baca, means a lot<3

Someone Like You (Bieber Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang