***
01.28
Mata si kelam sesekali berpindah dari arah jalan untuk menatap si manis yang sedang memperhatikan layar hpnya.
Changbin mengintip layar itu, kecewa ketika mengetahui bahwa itu room chatnya Hyunjin.
Memperbaiki posisi duduknya yang sedang menyetir, kemudian berdehem. "Udah mau subuh lo gamau tidur?" kepalanya masih menghadap depan.
Felix melirik Changbin yang masih sibuk memperhatikan jalan di depan yang sangat gelap dan sepi. "Gabisa tidur kalo Kak Hyunjin belum kasih kabar," kepalanya menyender ke sisi kiri-bertumpu di kaca jendela mobil sambil terus menatap layar hpnya yang menyala.
Sedikit geram mendengar itu, meremat stir mobilnya. "Tidur Fel!" bukan nada lembut, kali ini perintah mutlak dari Changbin.
Menggeleng, hampir saja kepalanya terantuk dengan kaca mobil jika saja Changbin tak sigap mengganjalkan bantal leher diantara kaca dan kepala Felix.
"Tidur ga?!"
Mendapat tatapan ancaman dari Changbin, Felix cemberut tapi menurut. Mematikan hpnya lalu mencoba memejamkan matanya. "Padahal besok Felixnya libur juga kok!" mendumel sendiri masih dengan keadaan yang sama.
Mengalihkan pandangannya kembali pada jalan, sebelum si dark benar-benar gemas pada si manis itu. "Gue gamau lo sakit..." nadanya kembali melembut, Changbin mana bisa marah lama dengan yang satu ini.
Felix mengulum senyumnya masih dengan mata terpejam, tangan kanan Felix yang mungil itu meraba ke arah stir, mencari tangan kekar Changbin.
Dapat. Menggenggam, menyembunyikan tangan mungilnya itu dalam tangan yang lebih besar. Changbin heran menatap Felix. "Ngapain? Untung gue jago nyetir."
"Dingin kak."
Satu kalimat tapi mampu membuat si dark gelabakan.
"Serius?" dengan gesit menghentikan mobil karena tidak mau menabrak dengan tangan yang tidak memegang stir-tangan satunya sibuk dengan Felix dan yang satunya sibuk menyalakan penghangat mobil.
Felix terkikik membuka matanya sambil menegakkan badannya.
"Udah hangat?" Changbin masih dengan raut khawatir menatap Felix yang terkikik.
"Ga dingin, Felix bohong tadi hehe."
Lucu. Matanya hilang dengan senyum lebarnya, Changbin suka melihat ekspresi wajah Felix yang cerah. Daripada dihampiri hujan, Changbin sangat tidak suka.
Mencubit gemas pipi yang mengembang itu. "Suka-suka lo." Melanjutkan melajukan mobilnya.
Felix masih tersenyum lebar menatap ke arah depan. Sampai suara hp si manis berbunyi.
Senyumnya hilang.
Changbin melihat itu. Sudah dibilangkan Changbin tidak suka senyum cerah itu direnggut mendadak oleh guntur.
"Kenapa?!"
Si manis masih bungkam, masih fokus menatap layar hpnya.
Changbin kembali menghentikan mobilnya.
Terpaksa merebut benda persegi panjang itu dari tangan si mungil.
KAMU SEDANG MEMBACA
O' MY • Harem! Felix
Fanfiction"Felix itu milikku!" "Tidak semudah itu wahai penikung!" (n.) everything related to Felix will be presented in various storiesz. BxB! Harem! Sub! Bottom! Felix Random pairs! T-M! Warning!