AD - OLD HOUSE (1.1)

61.9K 3.2K 9
                                    

LILY :

          Semenjak, kepergian kakek aku sangat sedih. Apalagi tak lama nenek pergi menyusul kakek. Aku sendirian di dunia yang kejam ini. Aku tetap harus meneruskan pendidikan ku. Kakek pernah bilang, "lanjutkan pendidikan mu, sampai kau bisa membanggakan kakek dan nenekmu"
            Aku berusaha ikut kelas akselerasi supaya dapat lulus lebih cepat dan kembali ke desa. Semenjak kematian nenek, aku belum sempat pulang. Tugas yang menumpuk membuat waktu luang ku sangat sedikit. Kadang aku harus lembur malam untuk menyelesaikan skripsi.
            Setelah lulus kuliah, aku putuskan untuk pulang. Di desa tak ada namanya sekolah. Bahkan dulu aku harus menempuh jarak beberapa kilo untuk sekolah. Desa ku sangat jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. Kehidupan yang tenang dan menyejukkan. Udaranya masih sangat segar.
             Hampir 10 jam aku menaiki bis untuk sampai. Itu pun aku harus berjalan kaki membelah hutan untuk sampai di rumah. Aku sempat bertanya kepada kakek, "kenapa kita tinggal di desa terpencil ini! Orang orang disini juga aneh aneh"
Kakek menjawab,"tinggal disini enak, sejuk, dan menenangkan. Lagipula banyak bahan makanan di hutan. Sebenernya orang orang tidak aneh. Mungkin mereka kurang sosialisasi. Lebih individualis"
             Aku berjalan sekitar 15 menit. Dan akhirnya sampai di rumah tua nan kecil peninggalan kakek dan nenek. Aku tak punya tempat tinggal, hanya rumah ini yang aku punya. Jikalau dijual tak akan ada yang mau membelinya. Rumahnya saja letaknya sangat terpencil. Berada dipinggiran hutan.
              Ku dorong koper yang berisi beberapa baju, dan berjalan ke dalam rumah. Saat ingin membuka pintu, aku terkejut ada goresan. Seperti goresan kuku kuku tajam. Seperti cakaran hewan buas. Sepertinya rumah ini sudah tak aman untuk ditinggali. Bagaimana jika ada hewan buas yang menyerang rumah ini.
               Sepertinya, aku harus pindah ke kota. Tak baik juga tinggal sendirian di rumah ini. Aku sendirian. Jika tinggal di kota, aku mungkin bisa mencari pekerjaan dan menyewa rumah yang layak. Mungkin aku akan tinggal disini selama beberapa hari.
               Aku buka pintunya, debu langsung menyeruak keluar. Membuat ku beberapa kali bersin. Ini sudah 3 bulan semenjak kepergian nenek. Dan sudah 3 bulan juga tak dibersihkan. Ku buka semua jendela. Membuat udara sejuk masuk kembali ke dalam rumah.
              Ku pandangi foto kakek dan nenek yang membuat ku rindu. Mereka pergi, dan aku tak ada di samping mereka. Semoga kalian bahagia disisi Tuhan. Tak sadar air mataku lolos, membasahi pipi ku.
             Tiba tiba ada suara suara aneh dari hutan belakang rumah. Seperti suara dobrakan pintu dan di ikuti suara geraman. Naluri ku penasaran dengan suara itu. Aku berjalan kearah pintu belakang. Terkejut nya diriku, melihat pintu belakang yang rusak.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alpha Daniel [TERBIT E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang