Mau tanya dong, dijawab yah :
Werewolf itu PMS (mens) atau enggak sih??
🤔🤔🤔XXXXX
LILY :
Oke, sekarang apa yang harus kulakukan. Apa aku harus memasang wajah cemburu? Padahal aku tak sama sekali merasakan hal tersebut.
Dia mencoba memamerkan kedekatannya dengan Daniel. Dan aku tak perduli tentang itu.
"Lily kamu tidak marah kan?" Tanya Anne.
"Tentu tidak, kenapa aku harus marah? Itu masa lalu kan?" Jawabku dengan wajah santai. Aku yakin dia mengharapkan wajah marah ku. Sungguh aku tidak bisa marah. Aku hanya marah pada saat saat tertentu.
"Iya, itu masa lalu" ucapnya lirih. Wajahnya terlihat kecewa. Jika masa lalu kenapa diungkit-ungkit, kalau hanya membuka luka lama.
"Dan sekarang, apakah kamu memiliki kekasih?" Tanyaku.
"Tidak! Aku masih menunggu seseorang" jawab Anne. Saat aku ingin bertanya siapa orang itu, tiba tiba Clara datang.
"Lily, ayo pergi! Jangan bicara dengan dia" ucap Clara sambil menggeret tanganku.
"Kenapa ini?"
"Sudah diamlah"
Anne menatapku tajam sepertinya dia marah. Aku melihat tangannya mengepal kuat. Tak lama turun gerimis. Clara dan aku berlari kedalam rumah.
Aku masih hutang pertanyaan dengan Clara. Kenapa dia menyuruhku untuk pergi dari Anne. Dia gadis yang baik kelihatannya, walaupun kadang-kadang terdengar arogan dan sombong saat berbicara.
"Kenapa tadi?"
"Lebih baik kamu jahui wanita itu. Dia tak baik" ucap Clara.
"Dia baik kepadaku. Ya walaupun tadi tanganku ditariknya agak kuat"
Clara mengecek kondisi tanganku yang sedikit lebam. Ini pasti karena Anne, yang tadi terlalu kuat menggenggam pergelangan tangan ku. Awalnya tidak sakit, kenapa agak berdenyut sekarang.
"Sial! Jika Daniel tau, dia akan marah besar kau terluka" ucap Clara.
"Ini hanya lebam Clara. Nanti aku beri obat juga sembuh"
"Tapi, Daniel harus tau! Wanita licik itu harus diberi pelajaran. Dia tau kalau kamu manusia, seharusnya dia lebih lembut menggeret tanganmu"
"Sudahlah tak apa, jangan bilang ke Daniel" ucapku sambil menggenggam tangan Clara. Clara mengangguk. Urusannya akan panjang, jika Daniel tau. Dia selalu membesarkan masalah. Berbuat semaunya demi melindungi ku. Padahal aku hanya luka kecil.
"Apa yang tidak boleh ku ketahui Lily?" Suara Daniel membuat ku kaget. Dia tiba tiba datang, dan melihat pergelangan tanganku. Aku menatap Clara, dia malah membuang muka.
"Siapa yang berani melakukan ini kepadamu Lily?!" Tanya Daniel. Aku tak mau menjawabnya.
"Apakah kamu Clara?"
"Bukan aku Daniel, tak mungkin aku lakukan itu kepada Lily. Jangan asal menuduhku!"
Daniel semakin naik pitam. "Jika kalian tidak ingin memberi tau, aku akan mencari tau sendiri. Akan aku bunuh orang itu dengan tanganku sendiri!!"
Sudah kuduga Daniel akan bereaksi seperti ini, dia terlihat posesif. "Sudahlah Daniel aku tidak apa-apa" ucapku lembut. Memberinya pengertian bahwa aku tidak apa apa.
Tapi kata kata ku dihiraukannya, Daniel pergi dengan tangannya yang mengepal.
"Lily, sebaiknya kamu cegah Daniel, sebelum dia membuat kekacauan" ucap Clara. Aku mengangguk.
"Daniel!! Berhenti!! Dengarkan penjelasan ku dulu!"
Aku berlari menyusul Daniel. Dia berjalan sangat cepat. Cukup sulit untukku mengejarnya. Hingga aku tak sengaja tersandung, dan terjatuh ke lantai. Kaki ku memar, dan sedikit mengeluarkan darah.
"Daniel..." Gumam ku lirih. Daniel memberhentikan langkahnya. Menoleh kebelakang, dan melihat ku terjatuh.
"Lily!!"
Daniel menghampiri ku. Memeriksa apakah aku baik baik saja. Ya, aku baik baik saja. Ini hanya luka kecil. Tapi, Daniel menganggap ini sangat menghawatirkan. Daniel membopong tubuhku.
"Maafkan aku Lily, ini semua salah ku" ucapnya berkali kali.
"Aku baik baik saja Daniel. Ini hanya luka kecil. Kamu tak usah terlalu khawatir"
"Tetap saja kamu sekarang sedang terluka Lily"
Sudahlah, aku akan kalah jika berdebat dengan Daniel sekarang. Dia membawaku ke dalam kamar. Daniel menaruh ku di atas ranjang.
"Aku akan panggil dokter Lissa"
Aku menahan tangannya. Aku menggeleng, "Tidak usah panggil dokter. Kamu tau aku juga lulusan kedokteran. Aku bisa obati lukanya sendiri"
"Tapi--
Aku memotong perkataannya,"Tolong ambilkan obat merah dan kapas"
Daniel mengambilkannya. Aku obati lukaku sendiri. Ini sangat mudah bagiku. Lagian ini hanya luka kecil. Tak usah memanggil dokter. Daniel memang terlalu posesif denganku.
"Maafkan aku Lily"
Lagi lagi dia meminta maaf. Aku tak merasa dia bersalah. Aku jatuh sendiri, karena kurang hati hati.
"Jangan selalu meminta maaf. Kamu tidak bersalah, aku yang kurang berhati hati. Lebih baik kamu mandi! Keringat mu asam!!" Ucapku. Daniel tersenyum lalu mencubit hidungku gemas.
"Sakit Daniel!"
Daniel malah mencubit kedua pipiku. "Daniel!!"
Dia sekarang senang menggodaku. Sikapnya yang seperti ini yang aku sukai. Aku tak suka saat dia terlalu pemaksa, dan bersikap semaunya. Dia terlihat lucu.
"Sekarang mandi,Daniel!!"
"Nanti saja aku mandi. Edward memberitahu ku ada hal penting, aku pergi sebentar. Setelah itu aku janji akan mandi"
Aku menahan tangannya sebelum pergi, "Jangan mencari tau siapa yang membuat tanganku lebam. Aku tadi terjatuh di tangga, jadi tanganku lebam. Dan jangan salahkan tangga nya!!"
Daniel mengangguk, lalu pergi meninggalkan ku...➿..
DANIEL :
Aku tak semudah itu kamu bohongi Lily. Tak mungkin tanganmu lebam karena jatuh dari tangga. Lebam nya membentuk lingkaran dipergelangan nya. Aku sudah yakin bahwa wanita itu yang melakukannya.
Tapi aku tak bisa menghukum Anne. Dia anak dari Giorgio. Aku masih bisa memberinya maaf, tapi jika terulang lagi, aku yakin Anne tidak akan mempunyai sepasang tangan lagi. Aku cukup baik hari ini. Senyuman Lily cukup membuatku bersemangat.
Aku segera menemui Charles. Dan kembali ke kamar untuk menemani Lily.
"Alpha, ada kabar penting"
"Kabar apa?"
"Jacob Steele berhasil melarikan diri. Tapi semua keluarga Steele telah terbunuh"
"Sekarang perketat keamanan rumah pack, apalagi keamanan Luna paling penting! Cepat cari Jacob! Atau aku akan turun tangan untuk mencarinya!!"
"Baik Alpha"
Aku semakin khawatir dengan keadaan Lily. Jacob sekarang sangat berbahaya bagi keselamatannya. Jacob bisa ada dimana saja. Aku takut Jacob akan membawa Lily. Aku perketat keamanan, apalagi disekitar kamar Lily. Lily tidak bisa sering keluar rumah. Ini demi keselamatannya. Jacob sudah tau kelemahan ku, yaitu Lily.
Aku segera kembali ke dalam kamar. Lily tidak ada di ranjang. Kakinya sedang sakit, kemana dia pergi. Gadisku selalu membuatku khawatir.
"Lily juga gadisku Daniel! Lily milik kita!" Ucap Grey.
"Iya Grey! Kau mudah marah!"
Aku putuskan mindlink dengan Grey. Dia serigala pemarah sekarang. Aku mendengar suara gemericik air didalam kamar mandi.
Aku ketuk pintu kamar mandi, mungkin Lily ada didalam. "Lily, kamu didalam?"
"Masuklah Daniel"
Benarkah apa yang aku dengar, dia memberikan ku masuk kedalam kamar mandi bersamanya.
"Masuklah cepat Daniel!" Dari suara cerewet nya sih iya betul, dia Lily. Aku masuk kedalam kamar mandi. Ada Lily yang sedang menyiapkan air hangat didalam bathub.
"Aku sudah siapkan air hangat untuk mu mandi. Sekarang kamu mandi, aku tunggu diluar" ucap Lily.
"Kaki mu?"
"Sudah sangat baik. Hanya memar saja"
Aku menahan Lily untuk pergi. "Tolong tetaplah disini" bisikku ditelinga nya.
"Kau gila?" Lily tampak tak percaya, tapi aku terus memaksanya. Akhirnya Lily mau. Tetapi aku tidak melepas boxer ku.
Aku berendam didalam air hangat. Dan Lily diam menamani ku disamping bathub.
"Bagaimana rasanya? Menyegarkan?" Tanya nya Lily.
"Ikutlah masuk"
"Tidak Daniel! Aku nanti saja"
"Aku memaksa!" Ucap tegas.
Dengan berat hati Lily ikut masuk kedalam bathub bersamaku tanpa melepaskan pakaiannya.
Suasananya jadi canggung. Lily menatap atap. Dan terlihat berfikir. Aku menyentuh lengan Lily lembut. Lily tampak kaget. Aku memberikan kecupan kecil di lehernya. Lily mengubah duduknya menjadi menghadap ku. Aku mendekatkan wajahku dengan wajahnya. Jarak kita sangat dekat.
"Daniel...."
"Hmm"
"Apakah ini terlalu cepat?"
"Tidak. Aku suka ritme seperti ini. I love you Lily"
Dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Daniel [TERBIT E-BOOK]
WerewolfAlpha Daniel Werewolf Fantasy Story Wattpad by Andearr [TERSEDIA DALAM BENTUK EBOOK DI GOOGLE PLAYSTORE ETERNITY PUBLISHING] ____ Serigala besar itu, berubah menjadi seorang pria dewasa. Wajahnya sangat tampan bak dewa Yunani. Pria itu berjongkok da...